long time no see

193 27 4
                                    

Arsha nekat.

Siang ini Arsha nekat kabur dari apartemen Jerga buat pulang kerumah orangtuanya.

Arsha sudah gak perduli lagi dengan cctv yang mantau pergerakan dia, selagi dia bisa menghindar kenapa engga?

Perihal rumah yang Arsha beli, rumah itu katanya di ambil alih sama Jerga. Cuma yang bakal ngurus tu rumah si Harsa, mumpung sebelahan kata Jerga.

Hadam. Arsha beneran gak tau keberadaan tuh bocah, masa iya di jual sama Jerga? Eh tapi bisa jadi sih.

Biarin aja lah, Hadam udah gede, nanti pasti balik sendiri. Mending sekarang fokus acara kabur nya Arsha.

Karna rumah orangtuanya jauh dari lokasinya sekarang, Arsha mutusin buat lari beberapa meter baru nyari kendaraan umum yang lewat.

30 menit setelahnya dia udah berdiri di depan gerbang rumah orangtuanya. Mobil ayahnya terparkir rapi di garasi, yang berarti mereka ada di rumah.

cklek

"Loh Asa?! BUNDA ANAKNYA BARU BALIK NIH!" seru ayah, saat hendak membuka pintu malah menemukan sang anak yang bergerak secara diam-diam.

"Mana- BADAN KAMU KENAPA SAYANG??" panik bunda saat melihat keadaan tubuh Arsha yang babak belur.

"Astaga siapa yang mukulin anak bunda??" bunda membolak-balik tubuh Arsha guna melihat luka lebam di sekujur tubuh Arsha.

Arsha menahan tangan bunda lalu tertawa canggung, "Gapapa bundaa, Asa kan kuat."

puk

"Tapi badan kamu lebam begini??"

"Kemarin Asa udah ke dokter kok, paling bentar lagi sembuh." jawab Arsha menggaruk tengkuknya bingung.

"Sakit gak kak?" tanya Ayah bergabung dengan mereka setelah menutup pintu rumah.

"Ha? E- AKH!" saat menyanggah tiba-tiba ayahnya menekan lebam di lengan Arsha.

"Ayah! Luka anaknya kok di teken sih?!" amuk bunda memukul tangan ayah yang barusan menekan luka Arsha.

"Bohong anaknya tuh bun, siapa yang buat kamu gini kak?" tanya ayah setelah mendudukkan tubuh nya di sofa yang berhadapan langsung dengan Arsha.

Yakali gua kasih tau, yang ada makin ribet anjing, batin Arsha tersenyum canggung berharap orangtuanya percaya bahwa ia baik-baik saja.

Menghela napas panjang, ayah menatap putra tunggalnya dengan tatapan iba, kapan anaknya tidak keras kepala lagi?

"Masuk kamar kak," pinta ayah yang langsung di laksanakan Arsha.

-

-

-

"Periksa cctv nya sekarang!"

Mendengar perintah atasannya, mereka lamgsung bergerak cepat sebelum keluarga mereka terancam.

"Dari hasil cctv yang ada di lobby, tuan muda keluar pada pukul 15.23, tanpa mengganti celana yang dipakai saat mengunjungi rumah sakit, hanya membawa ponsel dan..dompet nya, dan menggunakan hoodie yang menutupi kepalanya, tuan." jelas salah satu bawahan si tuan.

"Perlu saya jemput tuan?" tanya yang lainnya.

"Biar saya yang bawa dia pulang,"

"Siap tuan!"

Setelahnya pemuda itu pergi meninggalkan ruangan tersebut menuju parkiran.

"Jerga!"

tap

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bastardis | JaesahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang