D A R E V E L L O U S

20 19 17
                                    

•SMA VENUS•

Motor milik Agraxsa memasuki halaman SMA Venus, banyak siswa yang bertanya tanya siapa yang Agraxsa bonceng ke sekolah? Tidak biasanya anak itu berangkat bersama seorang perempuan.

Alin turun dari moto Agraxsa dengan bantuan Agraxsa. "Makasih yaa." ujar Alin dengan senyum.

Agraxsa melepas helm fullface nya lalu menyugar rambutnya ke belakang.

"Hm." jawab Agraxsa.

Mereka berdua terus berjalan beriringan di koridor menuju kelas, dengan senyuman Alin yang tak kunjung pudar sedari tadi.

Banyak siswa yang berbisik bisik sebagian memuji Alin dan sebagian mengejeknya.

"Tuh cewek ke gatelan banget sih, deket deket Agraxsa."

"Iyuhh gak cocok banget kalo sama Agraxsa."

"Anak baru udah berani buat masalah."

"Apa sih? Orang Alin tuh baik jangan pada kaya gitu."

"Alin cantik cocok kok sama Agraxsa."

Bisik bisik seperti bersautan Alin hanya acuh saja, lagi pula itu tidak penting.

"Nggak usah di dengerin." ujar Agraxsa tiba tiba.

Alin mendongak menatap Agraxsa lalu tersenyum manis. "Nggak kok, gak penting juga."

Agraxsa membalas tatapan Alin lalu tersenyum tipis, sangat tipis hampir tidak terlihat.

Alin dan Agraxsa melanjutkan langkahnya menuju kelas masing masing.

"Pagi - pagi udah bucin aja nih." sahut seseorang dari belakang.

Alin dan Agraxsa membalikan badan, ternyata sudah ada lima monyet di belakang mereka.

"Wih dede gemes nih." ujar Refal menggoda.

"Boleh kenalan sama aa Byan?." kini Byan yang menggoda.

"Jangan sama Byan dek, soalnya Byan kalo kentut keluar gas." Danu menyela Byan.

"Goblok lo, kalo kentut emang keluar gas ya kali elo kalo kentut keluar dosa." Gilang menjitak kepala Danu.

"BACOT." Agraxsa yang sudah geram langsung menyeret Alin menuju kelasnya.

"Ehhhh." Alin tidak bisa melawan karna tenaga Agraxsa lebih kuat daripada nya.

"Lo masuk." ketus Agraxsa.

"I-iya." ucap Alin langsung pergi memasuki kelasnya.

Agraxsa kemudian berjalan menuju rooftop, membuka pintu rooftop lalu duduk disalah satu kursi usang di sana.

Agraxsa menyalakan nikotin yang diapit di sela sela jarinya. Menghembuskan asap rokok itu ke udara.

Brak....

Pintu rooftop terbuka dengan kencang, membuat Agraxsa terlonjak kaget.

"Anjirrr main tinggal tinggal aja lu." ujar Byan duduk di sebelah Agraxsa, di susul ke empat temanya.

"Lo udah mulai deket sama Alin?." tanya Gilang to the poin.

"Bisa di bilang gitu." jawab Agraxsa tanpa menatap sang empu yang bertanya.

"Menurut lo? Lo nggak salah deket sama Alin secara tiba - tiba? Padahal kan kalian baru kenal kemarin?." giliran Danu yang bertanya.

"Gue bingung mau gimana, gue ga bisa tahan jauh dari Alin. Setelah dua tahun penantian ini saatnya gue lakuin tugas gue." jelas Agraxsa.

Jarak Dan LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang