A G R A X S A

24 24 17
                                    

Brum...

Seorang cowok turun dari motor besarnya dengan wajah kusut dan rambut acak acakan. Dia masuk ke dalan rumah besar bernuansa putih dan coklat.

Tanpa mengetuk pintu dia langsung masuk dan duduk di sofa dengan menyandarkan tubuhnya. Dia menutup matanya sebentar, tiba tiba terdengar suara tepuk tangan yang membuatnya kaget.

"Bagus lo akhirnya dateng." ujar orang yang bertepuk tangan.

"Gue capek sama permainan ini gra." cowok itu kembali menyandarkan tubuhnya pada sofa.

Orang itu hanya tersenyum sinis. "Permainan baru di mulai, wahai putra kesayangan pak Vero Axelio." batin orang itu

"Maksud lo apa?." cowok itu bangkit dan duduknya.

"Lo jangan pikir gue bodoh." orang yang sedari tadi diam mulai mengeram marah.

Bugh...

Orang itu membogem wajah cowok itu yang berdiri di depanya hingga tersungkur.

"Gue Agraxsa Anggelo, gak ada sedikitpun hal yang nggak gue tau soal lo." ujar Agraxsa sepupu cowok itu.

Cowok itu mulai berdiri, dia menyeka darah yang keluar dari ujung bibirnya akibat bogem Agraxsa. "Maaf gra." ujar cowok itu.

"Lo udah gue bilang, jangan pernah keluar sebelum gue pergi." seru Agraxsa.

"Gue nggak tau kalo dia udah balik gra." cowok bermarga Axelio itu berusaha untuk mengendalikan amarah Agraxsa, Agraxsa seperti merasa bersalah telah membogem wajah cowok itu.

"Sorry, gue nggak tau." Agraxsa sedikit menunduk.

Cowok itu terkekeh mendengar ucapan Agraxsa.

"Gue udah buat paspor, gue juga udah beli tiket, nanti malem gue udah pergi dan saatnya lo berjuang." Agraxsa menggenggam bahu cowok itu, dan tersenyum simpul.

"Gue yakin lo akan bisa mengakhiri permainan ini."

Cowok itu menghela nafas sepertinya tugasnya akan bertambah lagi, belum dari ayahnya, sekarang dari Agraxsa.

"Gue percaya lo akan bisa lewati semua ini." ujar Agraxsa penuh keyakinan

"Thanks Gra." ujar cowok itu meninggalkan Agraxsa.

Agraxsa hanya menggeleng, dia kembali menaiki tangga menuju kamarnya untuk merapihkan baju untuk dia bawa pergi.

Dan sekarang nama Agraxsa akan di gunakan oleh cowok tadi untuk penyamaran.

°°°
Mobil taksi Alin berhenti di depan kantor polisi. Alin segera keluar dan bergegas masuk ke dalam kantor polisi.

Sekarang Alin sudah duduk berhadapan dengan seorang polisi. "Ada yang bisa saya bantu dek?." tanya polisi itu.

"Pak nama saya Alin, saya mau bertanya tentang keclakaan yang terjadi di sebelah caffe Rembulan." ujar Alin.

"Baik dek Alin, mau bertanya apa?."

"Saya mau bertanya korban kecelakaan itu pak." tanya Alin ragu.

"Kecelakaan reruntuhan gedung pada tanggal 19 mei 2019 pukul 20.00 wib, benar itu?."

Jarak Dan LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang