28. Ayah Bunda (2)

25 0 0
                                    


Author POV

Tanpa permisi Rian sudah mendudukkan dirinya di samping Tasya yang mendengus malas mendapati dirinya disana.

"Bun, kenapa?"

Tasya menoleh dengan mata melotot "lo apa-apaan sih, gue lagi gak mau bercanda!"

"Owh lo mau diseriusin, kapan nih? Sekarang gue nembak lo?" Tasya menetap Rian malas, Rian yang sadar bahwa nona judes itu sedang mode ngambek pun mengakat kedua tangannya, seakan menyerah "oke... Oke... Gue gak akan bercanda"

Tasya diam tak mengeluarkan suara. Ia hanya menatap air di kolam renang di depannya. Ya, mereka berdua tengah duduk di ayunan yang kemarin malam ditempati Kevin dan Rian untuk bicara.

"Are you okay?"

Tasya tersenyum miring tanpa melihat Rian ia berkata "jangan sok peduli sama gue kalau nyatanya lo nyakitin gue"

Rian mengatupkan bibir, ia tahu makud Tasya apa. Ia sangat tahu bahwa Tasya mengungkit kajadian di taman sekolah sore kemarin. Dan ia sadar bahwa ia memang keterlaluan. Tapi untuk menjauh darinya, Rian rasa tak bisa. Cukup dua minggu ia menahan diri tidak mengganggu Tasya. Sekarang ia tak lagi.

"Sorry, gue gak bermaksud"

"Dan sorry gue gak bisa turutin mau lo kemarin"

Tasya langsung menoleh. Wajah Rian sekarang tepat di depan wajahnya. Mereka sama-sama diam, tak bergerak menjauh atau mendekat sedikit pun. Mereka sama-sama tenggelam menyusuri manik mata satu sama lain.

Sedangkan di meja makan, Resya dan Kevin yang sudah selesai sarapan saling tanya kemana perginya Tasya dan Rian. "Mereka kemana sih? Lama banget perasaan"

Resya mengangguk "iya, duluan sarapan kita habis" Kevin terdiam begitupun Resya, keduanya saling pandang beberapa detik berkomunikasi lewat tatapan kemudian segera bangkit dan berjalan mencari Ayah dan Bunda.

"Eh" Resya terdiam melihat Tasya dan Rian yang bertahan diposisi tak aman itu. Kevin yang baru melihat itu pun segera menutup kedua mata Resya "anak kecil gak boleh lihat" Katanya menuntun Resya kembali menuju meja makan.

Resya mendongak masih dengan mata tertutup "Ayah Bunda ciuman ya?" Tanyanya seperti anak kecil, membuat Kevin tertawa, Resya sangat mendalami perannya.

Tasya yang mulai sadar akan posisi mereka pun segera berdiri melangkah menjauhi Rian yang dengan cepat mengejarnya.

"Ciee Bunda salting" Ledek Rian semakin menjadi saat mereka duduk di kursi masing-masing dengan tatapan Kevin dan Resya mengiringi. Tasya yang tak tahan hampir melemparkan gelas ke arah Rian.

"Calm... Bun.. Calm" Tasya segera melepaskan tangannya dari cekalan Kevin yang hendak ke toilet namun berhenti ketika melihat tangan Tasya. Ia heran mengapa Kevin malah ikut tercemar oleh Rian? Cowok itu memang paling bisa membuat orang terpengaruh.

"Bunda makin cantik ya, pakai dress begitu" Lihat ucapannya benar kan, Resya saja sekarang ikut-ikutan menggodanya.

Rian meneliti penampilan Tasya diam-diam. Ia setuju dengan ucapan sepupunya, Tasya terlihat cantik dengan gaun milik Resya yang kebesaran pada adik sepupunya itu. Namun di tubuh Tasya dress itu nampak cocok di tambah dengan rambut yang dibiarkan tergerai, dan iris mata Tasya yang kali ini tidak tertutup soflents, terlihat menyaingi gaun yang dipakainya. Rambut Tasya yang agak berantakan membuat gadis itu terlihat seksi sekaligus anggun.

"Hati-hati itu mata nanti keluar, Yah" Kekeh Kevin menegur Rian yang tanpa berkedip melihat Tasya. Resya ikut tertawa "O ya Sya, lo pakai soflents ya?"

Tasya melihat Rian sebentar kemudian menggeleng "nggak, ini warna asli mata gue"

Resya berdecak kagum, mendekati Tasya bahkan mengusir Rian yang duduk di sebelah Tasya. Padahal di satu sisi Tasya yang lain kursinya tidak di tempati.

Nona Judes! ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang