47. Berubah

9 0 0
                                    

Di bangku paling belakang, terlihat Tasya yang diam dengan mata memicing. Sejak kematian sang Ayah, gadis itu makin banyak diam. Materi yang dijelaskan guru di depan sana ia acuhkan, minat belajarnya semakin menurun hari demi hari.

Sepasang mata beriris biru itu semakin menajam ketika jarum jam sedikit lagi akan menunjukkan waktu pulang. Dan saat bell pulang berbunyi, Tasya langsung menyambar tasnya kemudian keluar dari kelas tanpa mempedulikan guru yang sudah tak heran lagi dengan kelakuan Tasya yang tak sopan selama tiga minggu terakhir.

"Kumat teman lo" Dumel Kiran akan tingkah Tasya. "Ck, buruan Ran, nanti Tasya buat aneh-aneh lagi" Suruh Resya ketika Kiran tengah mengemas alat tulisnya.

Sejak kehilangan Edo, Tasya memang kerap kali melakukan hal yang berbahaya. Seperti menyebrang sembarangan, ke club hingga pagi buta.

Dan yang paling parah, Tasya pernah ketiduran di makam sang ayah. Kejadian itu terjadi setelah satu hari Edo dimakamkan. Dari rumah, Tasya pamit akan ke sekolah tapi sampai waktu sekolah berakhir gadis itu tak kunjung terlihat. Keluarganya panik, begitupun dengan pacar dan teman-temannya. Alhasil mereka membagi tugas mencari keberadaannya, apalagi ponsel Tasya dinonaktifkan saat itu. Saat sore hampir maghrib mereka menemukan Tasya yang pulang ke rumah dengan sendirinya.

Hal itu dilakukan Tasya karena ditinggalkan sosok yang disayanginya, ditambah lagi rumor tentang kematian sang ayah yang kurang mengenakkan. Membuat nama ayahnya tercoreng.

Maka tak heran jika kini Resya dan Kiran bergerak cepat membuntutinya.

"Itu manusia apa setan sih, cepat banget ngilangnya" Decak Resya setelah memindai parkiran yang dipenuhi banyak orang dan tak menemukan Tasya.

"Tasya mana?" Tanya Kevin yang baru saja tiba di depan kedua cewek itu. "Udah pergi dari tadi kayaknya" Jawab Kiran membuat Kevin menghembuskan napas berat.

"Gini deh, kita mencar aja carinya." Usul Kiran pada Kevin dan Resya yang sibuk dengan ponsel mereka. "Yaudah lo bareng gue, lo Vin cari Tasya di tempat yang sekiranya bakalan tu anak datangin"

Setelah mengatakan itu, Resya dan Kiran langsung meninggalkan sekolah dengan mobil yang dikemudikan Resya.

"Kak Rian tahu?"

Dibalik kacamata hitamnya, Resya melirik ke arah Kiran. "Bel-aduh! Panjang umur banget ini orang!" Seru Resya ketika melihat nama Rian di layar ponselnya.

"Res, lo sama Tasya sekarang?"

"Iyaa"

"Jujur Res"

Resya yang kesal pun membuka kacamatanya dan melemparnya ke sembarang arah. "Iya gue bohong! Lo mending diam aja belajar. Ujian lo tinggal seminggu lagi bego! Biar gue yang urus pacar lo"

"Tapi gue khawatir, gimana kalau dia coba bunuh diri lagi?"

Ponsel Resya yang berada di saku roknya bergetar, membuatnya tak menjawab Rian yang menuntutnya. Kekesalan Resya menguap ketika melihat nama bodyguard nya muncul disana.

"Halo?"

"Saya sudah mendapatkan informasi tentang keberadaan teman Non Resya"

"Dimana?"

"Di kantor Smith & Handoko Law Firm"

"Good job, awasi ya, Pak. Kalo dia ke tempat lain hubungi saya segera"

"Baik, Non"

Resya segera memutus sambungan telepon dengan pengawalnya. Kemudian meraih ponsel satunya lagi yang masih menunjukkan bahwa Rian masih tersambung dengannya.

Nona Judes! ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang