34. Cerdas cermat

21 0 0
                                    

Hari perlombaan cerdas cermat akhirnya tiba. Peserta cerdas cermat lainnya yang berasal dari berbagai sekolah di Jakarta mulai berdatangan ke SMA Pelita.

Lomba pembuka perayaan HUT SMA Pelita bukan hanya lomba cerdas cermat, ada juga lomba karate, lomba badminton, lomba melukis, dan lomba renang. Namun seperti tahun sebelum-sebelumnya lomba cerdas cermat lah yang banyak diminati.

Apalagi konsep lomba cerdas cermat tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dulu hanya ada 3 orang perwakilan dari masing-masing sekolah sedangkan hari ini ada 20 siswa per sekolah yang menjadi peserta dalam lomba yang mengasah pengetahuan itu. Perlombaannya pun kini dilakukan di lapangan outdoor tak seperti dulu yang diadakan di gedung auditorium.

Bazar turut serta meramaikan sekolah hari ini, dari stand makanan sampai stand kerajinan semuanya ada disana. Galeri mini yang dibentuk oleh klub fotografi turut menyedot perhatian. Bahkan ada yang tertarik untuk membeli foto yang terpajang disana. Dan sudah dipastikan bagaimana sibuknya anak OSIS hari ini.

Tasya yang sedari tadi mencari Kevin, ingin meluapkan amarahnya yang beberapa hari lalu tak sempat terbalaskan karena cowok itu tak pulang ke rumahnya, membuat Tasya sedari tadi mencari keberadaan Kakak nya itu di tengah kumpulan orang dari berbagai sekolah.

"Lo cari siapa sih, gue disini loh" Tasya melirik Rian yang berdiri di sampingnya.

"Cari Kak Kevin" Beritahu Tasya dengan embel-embel Kakak.

Panggilan Kak untuk Kevin sudah dibiasakan Tasya sejak keluarganya mulai akur. Kevin sempat heran sekaligus protes Tasya memanggilnya begitu tapi ia tak peduli. Bahkan ia cuek saja saat teman-teman di sekolahnya heran dan akhirnya tahu bahwa Mama mereka adalah orang yang sama.

Seisi sekolah juga dibuat bingung kenapa Kevin dan Tasya berpacaran padahal mereka saudara? Kevin pun memberitahu alasan ia memacari Tasya karena ingin melindungi adiknya itu dari Rian yang sering kali mengintili Tasya.

"Owh gue tadi lihat dia bareng Pak Simon sih, tapi gak tahu sekarang. Lagian Kevin sekarang sibuk kali, Sya" Tasya mendengus sebal. Apalagi setelah sadar bahwa apa yang dikatakan Rian benar, Kevin memang sibuk.

"Woy Rel kereta!" Sapa Resya dengan ceria pada seorang cowok jangkung yang menggunakan seragam sekolah lain.

Si cowok terlihat sedikit kaget melihat Resya di depannya "Eh cebol?! Lo kenapa kesasar disini?" Resya yang disapa begitu bersiap melayangkan tendangannya, namun cowok di hadapannya dengan gesit menghindar.

"Kesasar kesasar. Elo kali yang kesasar. Kok bisa anak SMA sebelah bisa ada di SMA Pelita?"

Cowok putih itu terkekeh mendengar nada bicara Resya yang tak santai "gue disini wakilin sekolah gue lomba lah, emang elo yang gak ikut apa-apa?"

Gadis dengan kamera digantungkan di lehernya itu memberikan pukulan di bahu cowok tersebut. "Sialan, emang lo ikut lomba apa sampai sok begini? "

"Lomba cerdas cermat lah"

"Woy Sya lawan lo nih, kalahin ya nanti!" Seru Resya menunjuk cowok yang diajaknya ngobrol sedari tadi. "Siapa sih tu cowok? Kayaknya Resya akrab banget"

"Itu Farel dari Erland group. Mereka udah kenal lama sih, kalau ada acara acara sesama pengusaha pasti Resya sama Farel."

Tasya mengangguk mendengar penjelasan Rian. Ia sering melihat foto cowok itu di foto remaja dari kalangan elit yang pernah di upload Resya di sosial medianya.

Rian menunjuk sekumpulan cewek yang terdiri dari lima orang di belakang Farel. "Nah cewek yang kelihatan Arab itu namanya Nindi dari keluarga Smith. Itu lawan lo juga. Dia jago soal-

Nona Judes! ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang