29. Emang Hampir, Kan

21 1 0
                                    

"Emang gue gak boleh panggil lo Bunda?" Tanya Rian masih meringis memegang kepalanya yang masih berdenyut akibat jambakan Tasya.

"Eh?" Kiran terkejut, Tasya menggeram kesal bersiap menyerang Rian beruntung Gibran menahan Tasya.

"Aduh! Lo kenapa dah?" Proses Rian pada Kevin yang barusan memukul kepalanya dengan buku "ya elo bego, udah tahu Tasya lagi ngamuk-"

"Setan! Gue gak ngamuk!" Potong Tasya kemudian melepaskan tangannya lalu pergi meninggalkan mereka.

"Jangan disusul" Suruh Kevin pada Rian yang sudah berdiri membawa laptop dan berkasnya "siapa yang susul dia, gue mau ke taman. Emang dia aja yang bisa ngambek"

Resya, Kiran, Gibran dan Kevin saling pandang. Tak mengerti dengan kedua teman mereka. "Emang hari ini hari ngambek sedunia ya?"

Gibran mencubit pipi Kiran saat pacarnya itu bertanya dengan lugunya. Resya dan Kevin kompak mendengus melihat pasangan yang baru jadian itu tengah asyik tertawa. Apa lucunya coba, batin keduanya tak mengerti.

"Coba lihat" Gibran memberikan Kiran ponselnya yang menampilkan sebuah room chat "loh? Aku dikasi nginep disini?!" Seru Kiran happy setelah melihat chat Gibran dengan ayahnya.

Gibran mengangguk kalem, Kiran langsung memeluknya erat "makasi"

Resya berdehem kencang, "mohon maaf ada jomlo disini" Gibran Kiran mengurai pelukan mereka, tersenyum malu. Kevin dipojokan meremas buku yang tengah dibacanya.

"O ya, Res" Si empunya nama bergumam "gue kan jadi nih nginep disini, gimana kalau kita pergi beli bahan barbeque an?"

Resya menoleh menghadap Kiran yang mengajaknya bicara "emang di kulkas gak ada?" Kiran menggeleng, cewek dengan rambut pendek dicepol asal itu sudah mengeceknya tadi dan bertanya langsung pada kepala pelayan di rumah megah itu.

"Makanya gue ajak lo pergi belanja sekarang" Kiran mendekatkan bibirnya pada kuping kecil Resya "tenang pacar gue yang bayar"

Resya yang tak percaya, langsung menoleh pada Gibran yang asyik dengan ponselnya "serius? Dia yang bayar?" Kiran mengangguk antusias "perlu gue tanyain?"

Resya memegang lengan Kiran saat gadis itu akan beranjak menemui Gibran. "Iya, gue percaya, tapi gue gak mau ya belanja bareng kalian. Ntar jadi nyamuk lagi"

Kiran mengibaskan tangannya "tenang, babe. Gue punya rencana, gue boncengan sama Gibran. Elo dibonceng Kevin. Gimana?"

Senyuman kecil terlihat dibibir Resya saat dirinya akan berbelanja berdua dengan Kevin. "Gue sih setuju-setuju aja" Kata Resya setelah menguasai diri, di liriknya cowok yang masih anteng dengan buku di pangkuannya "masalahnya, Kevin mau gak pergi bareng gue?"

"Tenang, biar gue yang ngomong"

Resya biarkan saja Kiran menemui Kevin yang duduk di sebelah Gibran. "Vin, lo sibuk?" Kevin mendongak begitupun Gibran.

"Aku gak sibuk, kenapa tanya dia?"

Kevin melirik cowok yang barusan protes "yaelah, cemburuan banget dah" Batin Kevin sebal sendiri apalagi melihat Kiran yang mencubit pipi Gibran. "ulu ulu pacar aku cemburu, tenang aku gak akan berpaling" Kekeh Kiran.

Kevin sebisa mungkin menahan diri agar tidak menendang mereka berdua menjauh dari hadapannya.

"Gue gak sibuk, kenapa?" Tanya Kevin tanpa melihat Kiran.

"Gini loh, kan gue jadi nginepnya dan gue mau kita semua adain barbeque an gitu, tapi bahannya gak ada. Bisa gak elo pergi bareng Resya? Terus gue sama Gibran? Boncengan gitu, gimana?"

Nona Judes! ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang