18. Surat untuk 2'S

32 6 1
                                    

Hapyy reading

Drrt...
Ponsel Senja berbunyi.

"Apa?! Bunda saya mengalami kecelakan."

Senja yang mendengar kabar bundanya, ia segera meminta izin kepada bu Lina untuk pulang lebih cepat. Senja yang menunggu angkutan umum ke rumah sakit, namun angkutan umum itu tak kunjung datang. Divan yang melihat Senja membawa tas di dekat gerbang sekolah, ia menghampirinya dan mengantarkan Senja ke rumah sakit.
Begitu juga dengan Seila yang sedang meeting bersama klien, ia rela meminta izin untuk pergi ke rumah sakit.

Rumah sakit.

Senja dan Seila yang datang bersamaan di depan rumah sakit langsung berlari cepat menuju ruang UGD. Di sana mereka menunggu selama beberapa menit untuk melihat kondisi bunda. Kemudian, dokter yang menangani bunda sudah keluar dari ruangan.

"Dok, bagaimana kondisi Bunda saya?" tanya Senja.

"Bunda kalian..." Dokter mengatakan hal ini setengah - setengah membuat Senja dan Seila penasaran.

"Bunda masih bisa selamat kan, Dok?" tanya Seila.

"Takdir berkata lain, Bunda kamu tidak bisa di selamatkan."

Deg

Air mata mulai berjatuhan secara perlahan, isak tangis Senja dan Seila mulai terdengar oleh orang - orang yang sedang berjalan. Setelah dokter mengizinkan untuk masuk, mereka memasuki ruangan tersebut dengan suasana hati yang benar - benar hancur. Senja membuka kain putih yang sudah di tutup di wajah bunda.

"Bunda... Ayo bangun," panggil Senja yang terus menggerak - gerakan tangan bunda.

"Bunda..." panggil Seila.

Dokter yang menangani bunda kembali memasuki ruangan, "Ini ada sebuah kertas yang terjatuh dari dompet bunda kalian. Kalau gitu saya permisi dulu. Nanti pihak rumah sakit yang akan membawa pulang bunda kamu untuk di makamkan."

Kemudian, Senja dan Seila sama - sama membuka lipatan kertas tersebut, mereka membaca dari atas sampai bawah mengenai isi kertas tersebut.

__________

Dear, 2'S
Anak - Anakku, Senja dan Seila.

Bunda ingin kalian bisa saling menjaga satu sama lain, kalau nanti bunda sudah tidak ada di samping kalian.

Dan untuk Senja, lanjutkan perjuanganmu untuk meraih semua mimpimu dan carilah arti ketulusan dari seseorang yang bisa membuatmu bahagia.

Sei...

Bunda, titip Senja ya.

- Bunda.

__________

"BUNDA!!!" tangis Senja semakin tidak bisa tertahan, ia berlari meninggalkan ruangan tersebut.

Divan yang melihat Senja berlari ke taman rumah sakit, ia bergegas menyusulnya dan berusaha memberikan ketenangan.

"Senja... Sabar ya, gue yakin lo bisa melewati semua ini," ucap Divan sambil merangkul Senja dari samping.

Senja's Struggle [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang