12.

426 45 0
                                    

selamat membaca

•••

rumah Jovanka

malam hari Vincent sedang di rumah Jovanka karna mereka berdua akan pergi jalan jalan, Vincent sedang di ruang tamu bersama orang tua Jovanka.

"ada perlu sama Jovanka?" tanya Brian kepada Vincent.

"ada om, saya mau mengajak Jovanka pergi jalan jalan" Brian dan Istrinya mengangguk setuju.

"silahkan, asalkan pulangnya jangan malam malam" ucap Brian tegas.

"baik"

"JOVANKA CEPET INI MANTU MAMA UDAH NUNGGU LAMA KESIAN!!" Brian dan Vincent terkejut mendengar teriakkan Adira yang begitu kencang.

apalagi Vincent saat mendengar mantu berarti ia sudah dapet lampu ijo dong. Vincent memekik senang dalam hati.

"IYA MA SEBENTAR SEDIKIT LAGI!" teriak Jovanka dari atas.

"perempuan memang saat dandan akan lama ya ckck" gumam Vincent yang didengar oleh Brian.

"tidak heran sih, bahkan kita bisa saja sampe lumutan menunggu mereka" bisik Brian kepada Vincent.

"perlu sabar menunggu mereka" Brian mengangguk mendengarnya.

"terkadang hanya ke supermarket saja mereka berdandan ckck ribet sekali perempuan" decak Brian.

Adira menatap mereka aneh yang sedang bisik bisik. "apa yang kalian bicarakan sampai bisik bisik seperti itu" tanya adira bingung.

"tidak ada kok" geleng Vincent.

"ini urusan laki laki kau tidak boleh tau sayang" Adira mencibir kesal.

"HALO!" pekik Jovanka yang baru saja dateng dengan pakaian santainya tapi yang dipakai Jovanka ini bermerk semua.

"lama sekali kau ini, kesian Vincent menunggumu daritadi" Jovanka hanya menyengir lebar.

Vincent bangun dari duduknya. "yaudah om, tante kalo gitu kita berdua jalan dulu ya" pamit Vincent kepada orang tua Jovanka.

"hati hati"

"yah, bu aku sama Vincent pergi dulu ya" pamit Jovanka juga kepada orang tuanya.

"iya, hati hati"

Vincent dan Jovanka pun langsung keluar rumah lalu langsung menaiki mobil Vincent, mereka berdua langsung bergegas pergi.

•••

"wahh" kagum Jovanka melihat banyak makanan yang berjejer rapih.

Vincent terkekeh gemas. "ayo beli" ajak Vincent, Jovanka mengangguk lalu mereka berdua mencari makanan.

"bingung, makanan nya banyak bangat" gumam Jovanka melihat banyak makanan.

layaknya seperti pasnagan kekasih mereka jalan sambil bergandengan tangan dengan Vincent yang mengenggam tangan Jovanka dengan erat.

𝐕𝐈𝐍𝐂𝐄𝐍𝐓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang