𝐕𝐈𝐍𝐂𝐄𝐍𝐓

17

Selamat Membaca

•••

caffe.

sekarang Vincent dan kelompoknya sedang di caffe, berdiskusi untuk mingdep. bingung menyanyi apa.

"nyanyi apa ini kita" celetuk Amel, sedaritadi mereka belum menentukan nya.

"lagu bts mau?" tanya Jennifer kepada mereka.

"jangan ngomongin bts deh Jen, gua lagi sedih nih" lesu Jovanka mengingat beritanya.

"kenapa emangnya mereka? nikah? pacaran" tanya Jimmy bertubi tubi.

"engga Jim, lo liat aja di tweet kan lagi trending"

"aaaa gua semalam nangis anjing, cobaan apa lagi ini" memang semalam ia menangis, bahkan ia tidak tidur semalaman.

"baik baik lohh, biasanya kalo kek gitu pengen bubar atau nanti dikejutkan idola ini berkencan dengan seorang perempuan" ucap Amel memanasi Jovanka, Jovanka yang mendengar itu mendadak ovt. benarkah.

"ga mungkin!, tapi gua ikhlas kok mereka juga berhak bahagia" Jovanka cemberut, Vincent yang melihat itu mencubit gemas pipi Jovanka.

"gemes bangat gua sama lo" celetuk Vincent sambil mengacak acak rambut Jovanka.

"Vin jangan di acak acak" kesal Jovanka, merapikan rambutnya lalu menatap tajam Vincent.

yang ditatap hanya terkekeh geli.

"jangan ngebucin dulu anjing, kerjain ini dulu" kesal Amel, ia iri ingin sekali seperti itu tapi ia tidak punya ayang.

"gerah ya" ledek Jimmy dengan wajah tengilnya.

Amel yang melihat itu menggerutu kesal  "bacot lo jimbat" ucap Amel sambil menekan kata jimbat.

"jimbat apaan anjing" tanya Vincent bingung.

"lah iya jimbat apaan" bingung dengan perkataan Amel.

"Jimmy bangsat" terkejut sekaligus menahan tawa mendengar ucapan Amel, Jimmy yang mendengar itu mendengus sebal.

"bacot lo" Amel menjulurkan lidahnya meledek Jimmy.

••••

dirumah Justin juga sedang rame karna kelompoknya ini sedang berdiskusi juga apa yang akan mereka nyanyikan untuk minggu depan.

"cepet anjing, ngebucin mulu lo" ucap Jeffrey yang sedaritadi melihat Vano dan Liana yang berpelukan terus dan juga Juatin, Lily yang sedang suap suapan.

"iri ya" ledek Lily.

"nyenye"

"cepet sih tentuin lagu apa yang nanti kita nyanyiin, daritadi keknya ga becus bangat!" mereka berlima hanya menyengir mendengar ucapan Rose.

"kalau mau pacaran nanti."

"maaf nyonya kami lalai dalam tugas" Justin menunduk sambil menyatukan telapak tangannya.