"Tumben telat?" Tanya gadis berseragam putih abu-abu dengan gaya rambut kuncir kuda.
"Telat bangun," sahut Deara pada sahabat nya yang bernama Nabila Qaireen.
"Kasian," celetuk perempuan rambut bergelombang bernama Shinta Arryn Tamara.
Deara melempar Kacang Kulit Garuda yang sedang ia kupas. "Salah Lo!!"
Shinta menyerngit, "Kok gue?!"
"Kalau Lo nggak nelfon gue tengah malam, tidur gue bakal nyenyak dan bangun tepat waktu!" Kesal Deara.
Shinta mengangguk kaku, "Gue hampir lupa kalau semaleman nelfonin Lo. So, gue minta maaf,"
Deara merotasikan bola matanya, "Telat!"
"Lagian kenapa sih Lo telfonin gue mulu? Nabila kan ada," sambung Deara sembari mengupas kacang kulit nya.
"Gua pukul kalau Lo telfon gue untuk hal nggak penting!" Sahut Nabila dengan cepat pada Shinta yang hendak menjawab.
Shinta menatap ngeri, "Tuh, kayak gitu tuh yang bikin mending gue telfon Lo daripada nelfon Nabila,"
Deara menatap datar, "Gue juga manusia, Shinta Arryn Tamara."
"Yaudah deh maaf maaf, nggak gue ulangin lagi suer!" Ucap Shinta sembari memperlihatkan jari telunjuk dan tengah nya ✌️.
"By the way, tadi gue nggak sengaja denger kalau Lo dihukum sama Kak Moreno, beneran?" Tanya Shinta memajukan badannya.
Deara membuang nafas, "Iya."
"Terus terus?"
Deara melihat Shinta, "Terus nggak ngapa-ngapain, cuman disuruh hormat bendera."
Shinta menatap Deara bingung, "Lo nggak takut gitu?"
"Apa yang ditakutin?" Tanya Nabila dengan wajah datarnya.
Deara nimbrung, "Ntah tuh, apa coba?"
Shinta menatap kedua sahabatnya bergantian, "Lo kan pernah nggak sengaja berantem sama dia,"
"Terus urusannya apa?"
"Lo nggak takut bakal di terkam sama fans-fans fanatiknya?"
Deara membuang muka malas, "Lagian dia siapa sih, dan seberapa besar derajat dia sampai harus bikin gue takut sama dia?"
"Iya juga sih," jawab Shinta mengangguk.
Tiba-tiba,
"Eh eh eh ada apa ini?!" Seru Shinta saat menyadari teman sekelas nya serentak keluar kelas.
"Ainun, ada apa sih?" Tanya Shinta pada perempuan berhijab yang hendak mengambil pulpen nya yang terjatuh.
"Palingan Kak Moreno sama temen-temennya," jawab Ainun dengan ramahnya.
Shinta mengangguk dan langsung menoleh cepat pada Deara dan Nabila.
"Liat yuk!" Ajak Shinta dengan excited.
Deara melihat kearah Nabila yang membuang muka. "Lo mau ikut?" Tanya Deara.
"Kalian aja," jawab Nabila singkat.
"Ihhh Lo mah nggak asik, ayo ah bareng!!!" Rewel Shinta menarik tangan Nabila.
"Ikutin aja apa maunya, daripada tangan Lo ditarik-tarik terus," ujar Deara bangkit dari duduknya.
Nabila yang pasrah akhirnya ikut berdiri.
Ketiga perempuan itu segera menurunin anak tangga menuju lapangan sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA KITA #1 || Moreno Deara
Teen FictionBagaimana ketika kamu menjadi Deara yang ditinggalkan keluarga nya ke luar kota dan dirinya diharuskan tinggal sementara bersama anak laki-laki dari teman sekuliah-an kedua orang tuanya? Moreno Elvan Gentara Yang ternyata anak dari teman kedua orang...