Semuanya yang mendengar ucapan Erik langsung menatap cowok itu dengan kebingungan.
"Pak Adi sendiri pernah bilang bakal ganti tim Cheerleader," sambung Erik.
"Tim nya kenapa?" Tanya Shinta.
"Tim Salsa staminanya kurang, dan poin tambahan SMA Galaxy selalu berkurang karena mereka nggak se-power tim kalian," jelas Erik membuat semuanya tampak memahami.
Mendengar itu Deara langsung pergi dari tempatnya dan disusul oleh Nabila, Shinta, dan juga Mayla.
Setelah berjalan melewati beberapa ruangan kelas, kini langkah Deara berhenti kala di depan Ruangan Kesiswaan.
"Assalamu'alaikum Bu," salam nya seraya mendorong knop pintu tersebut.
Bu Susi memberhentikan kegiatannya yang sedang mengoreksi tugas-tugas murid, "Wa'alaikumussalam," jawab beliau.
"Ternyata kamu mau datang, pasti kamu tahu apa yang akan Ibu bicarakan," kata Bu Susi.
"Maaf Bu, jawaban saya sama seperti sebelumnya," sahut Deara menolak.
Bu Susi membenarkan posisi duduknya, "Kamu dengerin Ibu terlebih dahulu," ucap beliau menggantung.
Suara pintu terbuka kembali berbunyi dan ternyata yang masuk adalah Nabila, Shinta dan Mayla.
"Kebetulan kalian disini, jadi Ibu bisa lebih gampang jelasinnya," kata beliau tersenyum.
Shinta beradu pandang dengan Nabila, keduanya sama-sama saling mengerutkan kening.
"Pak Adi terus-menerus mendesak Ibu untuk meminta kalian kembali menjadi Cheerleader,"
Ternyata ucapan Erik benar.
"Tim Salsa tidak bisa terus-terusan bertahan untuk SMA Galaxy. Semakin kesini anggotanya semakin banyak yang mengundurkan diri, juga stamina mereka tidak terlalu menonjol seperti tim kamu," jelas Bu Susi.
"Pak Adi minta ke Ibu untuk bujuk tim kamu kembali agar citra SMA kita tetap bertahan,"
"Tim Basket Moreno juga tidak bisa lebih dari kemampuan mereka jika saja tim Cheerleader nya yang mengurangkan point,"
Bu Susi menyentuh tangan Deara, "Ibu mohon sama kamu untuk pikirin ini baik-baik ya. Ingat, banyak orang penting yang sudah percaya dan bersuka rela memberi donasi besar untuk sekolah kita demi peningkatan organisasi ekstrakurikuler siswa nya,"
"Cuman tim kamu yang bisa." Kalimat terakhir yang diucapkan Bu Susi.
Deara menyandarkan tubuhnya ke kursi dan membuang nafas panjang, "Tapi saya sebagai ketua tim sudah membubarkan tim saya sendiri, Bu,"
"Saya tidak bisa kembali karena saya sudah tidak berminat dengan itu,"
"Lagi pula, tim Cheerleader bukan hanya tim saya dan Salsa, ada dua tim lainnya."
Bu Susi mengangguk, "Ibu tahu, tapi kedua tim itu sengaja Ibu fokuskan pada lomba dan tidak Ibu masukkan ke daftar pengganti di ekstrakurikuler Basket,"
Deara membuang nafasnya kasar lalu pergi dari hadapan Bu Susi.
Melihat itu, Shinta dan Nabila langsung menghadap ke Bu Susi.
"Ibu minta tolong sama kalian untuk bujuk Deara, ya?" Pinta Bu Susi.
Shinta tersenyum hingga menampilkan lesung pipinya, "Iya Bu, kami bakal usahain."
Nabila juga mengangguk, "Kalau begitu kami pamit keluar, Assalamu'alaikum," pamit nya.
Ketiga gadis itu berjalan keluar dan berlari menyusuli Deara.
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA KITA #1 || Moreno Deara
Teen FictionBagaimana ketika kamu menjadi Deara yang ditinggalkan keluarga nya ke luar kota dan dirinya diharuskan tinggal sementara bersama anak laki-laki dari teman sekuliah-an kedua orang tuanya? Moreno Elvan Gentara Yang ternyata anak dari teman kedua orang...