31 : lying down

610 50 11
                                    


'Kilas balik'

25 Oktober

"ceo woo menjadi tersangka pembunuhan berencana terhadap istrinya sendiri park wooji. Diduga mereka bertengkar hebat diatas tebing sampai akhirnya tuan park menembak istri nya hingga jatuh kelaut.

Dan kami baru saja mendapat informasi dari saudara korban bahwa dia adalah saksi mata dari peristiwa ini. Ia mengatakan bahwa tuan park hanya salah paham mengira istri nya berselingkuh dengan pria lain sehingga ia membunuhnya.. Kini korban masih dalam pencarian tim SAR.."

Seokjin termenung menatap televisi yang tengah menayangkan berita live saat ini. Pikiran nya seketika melayang pada kejadian seminggu yang lalu. Dimana kasus pembunuhan yang dilakukan park jongmin pada saudari tirinya Woo wooji. Seokjin melihat siaran ditelevisi yang menampilkan park jongmin yang dibawa petugas polisi setelah menyelesaikan persidangan, hampir semua wartawan meliput berita tersebut dengan judul ' ceo woo menjadi pelaku pembunuhan berencana '. Beliau dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. tidak ada yang membelanya, tidak ada yang percaya padanya. pengacara yang mengurus kasusnya juga gagal membawa bukti dan saksi, alhasil dia sudah tidak berdaya melakukan pembelaan pada tuan park dengan mencoba melawan bukti yang telah dibawa oleh pihak lawan. Semua orang justru lebih percaya dengan perkataan si brengsek kyunjoon yang sengaja memutar balikan fakta dari pada pengakuan jongmin yang apa adanya.

Hati seokjin mengiba, bagaimana pun park jongmin adalah seorang ayah. Ia masih punya kewajiban membahagiakan anak-anak nya, putranya masih membutuhkan peran ayah kandung, lalu bagaimana sekarang peran itu lenyap hanya karena kasus ini. Seokjin lebih kasihan pada jimin, dia yang paling dekat dengan ayah nya, pasti dia yang paling hancur ketika tahu tempat tinggal ayah nya sekarang dipenjara. Entah Akan bagaimana jadinya anak itu tanpa sosok superhero dunia kecilnya. Mungkin dunianya sudah tak ada artinya lagi.

Flashback

"Kalian bertiga tolong hubungi polisi, biar paman yang menyelamatkan mereka"

"Tapi paman, didalam sana terlihat sangat berbahaya. Biarkan kami membantu paman"

"Kalian tidak perlu khawatir, paman pasti akan segera kembali untuk menyelamatkan yoongi dan jimin"

Kini mereka telah berada didepan gerbang menuju hutan bukit doori, dan bersiap menghadapi bahaya.

Sebelum pergi lebih dalam kehutan, jongmin menoleh kepada tiga pemuda yang telah menolong nya itu.

"Seokjin-ah setelah paman berhasil menyelamatkan mereka, bisakah kau menjaga ketiga putra paman? Paman mohon  jaga mereka jika paman sudah tidak bisa memenuhi kewajiban paman sebagai seorang ayah. Paman sudah cukup lama mengenal mu, kau adalah sahabat terbaik yang dimiliki yoongi, kau adalah pemuda yang sangat baik. paman titip mereka ya. Jangan pernah biarkan mereka tenggelam dalam kesedihan terlalu lama hanya untuk menangisi kepergian orang pecundang seperti paman" jongmin menahan kepedihan nya saat mengatakan rentetan kalimat itu, ia seolah memiliki firasat soal itu.

"Aku tidak mau. Karena paman sendiri yang akan tetap menjaga mereka bukan aku. Paman tidak akan kemana-mana, kau akan terus ada bersama kami, bersama dengan yoongi, jimin dan jungkook. Jadi paman tidak perlu berkata seperti itu pada ku"

Jongmin tersenyum tipis menatap seokjin yang begitu dewasa dimatanya.

" Jika memang masih ada waktu paman berharap masih diberikan kesempatan itu-- Sebaiknya kita tidak perlu membuang waktu lagi. paman pergi dulu. kalian bertiga segera hubungi polisi dan berhati-hatilah saat keluar dari sini"

A Hope In Winter ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang