'bogoshipda'1 November
Sebuah tempat yang penuh dengan orang-orang kasar, tempat yang dipenuhi dengan narapidana yang memiliki dosa-dosa besar yang terlampau tak dapat diampuni. Disana, Dibalik jeruji besi semua tahanan hidup berdampingan. Namun tak ada tempat untuk kedamaian didalam sana, tak ada zona aman bahkan hanya untuk sekedar bernafas pun terasa sangat lah sulit.
"Ya! Tuan ceo biadab! Kemari kau!"
Orang yang terpanggil tak sekalipun mengindahkan panggilan itu, ia hanya meringkuk disudut ruangan.
"Hey! kalau ada yang memanggil mu itu jawab!"
"Ya!- sudah kan? Aku sudah menjawabnya" dia masih ada diposisi nya semula tanpa menoleh sedikit pun pada si lawan bicara.
"Kau ini sombong sekali mau ku hajar, huh!"
"Hajar saja bos" sementara tahanan lain memprovokasi.
Tanpa aba-aba si orang yang dipanggil 'bos' oleh tahanan lain itu maju untuk menyerang orang itu. Dan terjadilah aksi baku hantam yang tak terelakkan. Sementara tahanan lain bersikap acuh tak acuh mungkin juga sedang menunggu salah satu diantara mereka mati duluan. Memang tak punya hati, begitulah kehidupan di penjara Keras dan kejam, dan siapa pun yang berani melawan si penguasa sel itu akan berurusan dengannya.
Melihat orang lain menderita adalah makanan sehari-hari bagi orang-orang kasar itu. Sebelum nya mereka tidak lain adalah penjahat, perampok, pencuri serta pemerkosa mungkin jiwa kemanusiaan mereka sudah hilang sejak mereka melakukan semua itu, jadi mungkin hati nurani juga sudah tak berfungsi lagi.
Hari ini setelah sepulang dari kerja paruh waktu, yoongi menyempatkan diri untuk mengunjungi sang ayah yang sekarang tinggal ditahanan.
Awalnya ia berniat ingin mengajak jungkook ikut bersama nya. Akan tetapi yoongi kembali teringat kalau anak itu masih marah pada sang ayah, ia mengurungkan niat nya dan kini ia sendirian dalam perjalanan menuju kantor polisi.
"hm. Permisi, Saya ingin bertemu tahanan 0124"
"Silahkan tunggu sebentar" petugas polisi itu menyuruhnya menunggu disebuah ruang kunjungan yang dibatasi oleh kaca berlubang.
Tak butuh waktu lama, petugas polisi membawa sang ayah duduk dihadapan nya meski harus dijarak dengan pembatas kaca ditengah-tengah antara mereka. Yoongi cukup tertegun saat melihat kondisi ayah nya yang terlihat tak baik-baik saja, luka memar diwajah dan darah juga mengotori baju tahanan nya.
"Apa yang telah dilakukan orang-orang itu pada mu, appa?" Yoongi memandang dengan pedih, kilatan mata nya menggambarkan dengan jelas bahwa ia tidak terima seseorang telah melukai ayah nya.
"Appa baik-baik saja, yoongi-yya"
"Baik-baik saja bagaimana? Pria-pria brengsek yang ada disel itu pasti yang sudah berbuat ini, kan appa? Aku tidak akan mengampuni nya" Yoongi baru saja akan bangkit untuk mencari orang yang sudah membuat ayah nya terluka. Tapi tangan yang terkepal kuat itu lebih dulu dicekal oleh sang ayah.
"Jangan. Kau yang akan mendapat masalah nanti"
"Aku tidak peduli. Selama itu terasa impas dengan apa yang saat ini appa rasa kan. Mereka juga harus merasakan nya!"
"Tidak yoongi-yya kau tidak akan bisa melawan mereka" sang ayah menggeleng. Yoongi kembali ketempat duduk, dengan masih menatap ayahnya.
"appa kau orang yang jujur, tapi kenapa semua orang tidak ada yang percaya pada mu. Mereka menghakimi seolah appa adalah orang yang paling hina, padahal ini hanya ketidak sengajaan, kan. Aku tau Appa hanya ingin melindungi jimin. Ta-tapi kenapa masalah menjadi serumit ini " yoongi berucap disela air mata nya yang mengalir.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Hope In Winter ✔️
Teen Fictionᴘᴇʀsɪᴛᴇʀᴜᴀɴ ᴇᴏᴍᴍᴀ ᴅᴀɴ ᴀᴘᴘᴀ ᴍᴇɴᴊᴀᴅɪ ᴛɪᴛɪᴋ ᴛᴜᴍʙᴜʜɴʏᴀ ᴘᴇʀᴘᴇᴄᴀʜᴀɴ ᴅɪ ᴋᴇʟᴜᴀʀɢᴀ ᴋᴜ. ᴛɪᴅᴀᴋ ᴀᴅᴀ ʏᴀɴɢ ᴛᴇᴛᴀᴘ ᴛɪɴɢɢᴀʟ ᴋᴀʀᴇɴᴀ ɴʏᴀᴛᴀɴʏᴀ, sᴇᴍᴜᴀ ᴏʀᴀɴɢ ɪɴɢɪɴ ᴘᴇʀɢɪ. ᴘᴇʀɢɪ ᴍᴇɴɪɴɢɢᴀʟᴋᴀɴ ᴋᴜ sᴇᴏʀᴀɴɢ ᴅɪʀɪ. sᴜʟɪᴛ ᴋᴜ ᴘᴇʀᴄᴀʏᴀ ʙᴀʜᴡᴀ ʀᴜᴍᴀʜ ᴋᴜ ʏᴀɴɢ ᴅᴜʟᴜ ᴍᴇᴍɪʟɪᴋɪ ʟɪᴍᴀ ᴘɪʟᴀʀ ʏᴀ...