23. GUNDAH

4.6K 334 111
                                    

Holaa ulat buluuu🐛🦋

I'm NonaK 🐣✨

Nggak mau banyak intro. Aku banyak banget salah nih sama kalian karena buat nunggu 😭 lama banget lagi🥹😭

Kalau lupa alur, bisa baca ulang part 22 ya 😚

Sebagian cerita akan di private jadi follow dulu baru bisa baca 🌱

Pencet tombol 🌟 dipojok kiri untuk vote 🙌🏻

Maaf kalau ada typo yang mengganggu saat membaca✌🏼

Selamat membaca


🌵 23. GUNDAH 🌵

Dan ketika pagi menjelang. Zeyra sudah lebih dulu berangkat ke sekolah. Ada banyak masalah yang sedang dia pikul.

Mengenai Ayahnya yang tidak berubah...

Juga mengenai pesan-pesan Sabrina kemarin yang terus berputar dikepalanya bak kaset rusak.

Diparkiran sekolah, Zeyra menempelkan dahinya pada stir mobil. Hari nya kian memberat saja dan tidak ada tampak-tampak atau spoiler sedikit saja mengenai kapan kebahagiaan akan singgah padanya.

"Kamu jagain Ghaizka. Dan kamu sendiri, biar Mama yang bantu jaga,"

ARGH!

Benar-benar terngiang-ngiang sampai membuat Zeyra ingin teriak sekeras-kerasnya.

Gadis itu menegakkan duduknya. Matanya fokus kedepan dan saat itu pula motor Ghaizka muncul beserta pemilik dan juga pacarnya, Olive.

Zeyra terus memperhatikan dibalik kaca, dari ketika motornya diparkirkan, ketika Ghaizka melepaskan helmnya juga helm Olive, ketika Ghaizka merapikan anak rambut Olive hingga keduanya melintasi mobil Zeyra dan masuk pada halaman sekolah.

Zeyra harus punya misi.

Dan misi nya kali ini benar-benar sulit.

Bagaimana cara menaklukan Ghaizka? Atau setidaknya Zeyra dapat membuat suaminya itu menjadi lebih baik dari sebelumnya? Sedangkan Zeyra sendiri saja sifatnya tak kalah buruk.

Ini cukup meresahkan.

Tiba-tiba saja, suara nada dering dari ponsel mahal gadis itu berbunyi mengalihkan perhatiannya ke atas dashboard yang dilapisi karpet bulu-bulu bewarna pink soft itu.

Zeyra melihat layar.

Broto is calling...

Zeyra menggulir tombol hijau dan suara Broto—adik Elen—langsung saja terdengar.

"Halo, Zeyra! Kamu dimana 'kah? Kenapa saya cari-cari tidak ketemu?!"

Zeyra bahkan harus sedikit menjauhkan ponsel itu dari telinganya dengan wajah bergidik.

"Lo yang dimana!" Zeyra membalas kesal.

"Saya dimana? Saya juga tidak tau,"

"To, lo jangan ngada-ngada ya!"

"Sekolah kamu yang baru ini besar sekali, saya belum hapal banyak,"

"Lo udah disekolah?"

"Iya,"

"Dimana nya? Biar gue susulin,"

"Diparkiran, masih diatas motor,"

Gadis itu melirik kesana-kemari dan tidak menemukan cowok itu. Zeyra meraih tas nya dikursi penumpang dan segera keluar dari mobil.

GHAZEYRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang