JIKA KITA TIDAK BISA IKHLAS, MAKA KITA TIDAK AKAN BISA BERJALAN KE DEPAN DAN MENCARI SESUATU YANG BARU.
~AUTHOR
__________
SUDAH sekitar dua jam yang lalu Khalisa dan Afla menatap gundukan tanah di depan mereka sembari bercerita panjang lebar. Walaupun Spily tidak mendengarkan, Khalisa dan Afla tetap saja berceloteh tentang kerinduan mereka berdua pada Spily.
"Sepi banget, aku gak punya temen buat nonton Drakor. Khalisa mana suka sama Drakor" adu Afla pada makam Spily.
"Gue juga gak punya temen traveling, si Afla sukanya rebahan mulu nonton homo" ucap Khalisa membalas Afla.
Afla melotot tidak terima "gak Ly! Khalisa boong! Kan kamu yang gak pernah ngajakin aku" sahut Afla tak terima.
"Tapi gue udah tebak lo gak akan mau" cibir Khalisa dan langsung di timpuk oleh Afla.
Afla kembali melemas mengusap nisan yang bertuliskan nama sahabatnya "aku harap kamu bisa bahagia yah di sana"
"Heh bocah bocah" seru Andreas dari belakang mereka.
Khalisa berbalik menatap sengit Andreas "mau ngapain lo?"
"mau jengukin pacar gue lah" jawabnya sembari mendekat dan mencium nisan Spily berkali kali.
"Aku datang lagi sayang" ucap Andreas yang tersenyum mengusap nisan milik kekasihnya.
Afla tersenyum "Spily, aku sama Khalisa duluan ya, besok besok kita datang lagi kok, soalnya kita gak mau ganggu kamu sama Andreas pacaran hehe" ucap Afla lalu menarik Khalisa menjauhi area pemakaman.
Sepergi Khalisa dan Afla, Andreas menitikkan air matanya. Sebenarnya ia memang ingin menangis sedari tadi namun Khalisa pasti akan mengejeknnya jika ia menjadi lemah.
"Ly, gue udah berusaha hidup tanpa lo, tapi gue gak bisa. Kenapa waktu kita singkat banget? Kenapa lo gak mau tinggal lebih lama lagi sama gue? Gue jahat sama lo Ly?"
"Ly....gue cinta sama lo"
Andreas menghapus air matanya "tapi aku percaya takdir Ly. Semoga aku bisa dapatin orang kayak kamu yah, kalaupun ada pasti bukan kamu"
"Aku akan tetap lanjutin hidup aku, tanpa kamu"
Andreas kembali mencium nisan Spily "kamu yang tenang ya, aku sama yang lainnya bahagia kok di sini kamu jangan khawatir"
Lepas mengatakan semua keluh kesahnya, Andreas kemudian meninggalkan makam Spily tanpa lupa memberi setangkai mawar merah di atas gundukan tanah itu.
,........,
Khalisa dan yang lainnya tengah berada di kantor polisi menjenguk seorang gadis yang sudah mengakibatkan kematian Spily. Khalisa tak menyangka, jika Nora akan berbuat nekat seperti ini terlebih lagi, Rawlesia sendiri yang tak lain adalah ibu kandung Spily juga ikut serta dalam pembunuhan anaknya.
Saat wajah Nora dan Rawlesia muncul di depan mata Khalisa, gadis itu mengepalkan tangannya berusaha untuk tidak emosi. Bagaimana tidak, Nora masih tampak sangat ceria dan tidak merasa bersalah sedikitpun telah melakukan semua ini pada Spily.
Melihat Khalisa yang sudah ingin mengamuk, Abun menggenggam tangan Khalisa yang terkepal dengan lembut "udah, sabar" bisik Abun.
"Mau ngapain lo semua di sini?" Sinis Nora melihat sinis mereka satu persatu.
"Gue? Gue disini mau buat perhitungan sama lo!" Sahut Khalisa dengan suara meninggi.
Nora melipat kedua tangannya di depan dada "apa lagi? Bukannya sahabat lo yang pembawa sia itu udah mati?" Tanya Nora sinis.
Plakk
Khalisa menampar Nora dengan sangat keras dan membuat pipi gadis itu merah.Rawlesia tak tinggal diam saat itu, ia juga menampar Khalisa tepat di pipi kirinya "berani beraninya kamu menampar anak saya!"
"Anak? Lantas Spily itu apa?! Dia juga anak lo bitch!" Benar kata Khalisa, ibu yang mana yang tega merencanakan pembunuhan anak kandungnya demi anak tirinya yang sam sekali tak memiliki hubungan darah dengannya.
"Diam kamu! Dia memang pantas untuk mati. Bukankah dari dulu dia menginginkan kematian?"
Khalisa hendak menampar mulut sialan milik Rawlesia namun Abun mencegahnya "saya di sini meminta keadilan untuk adik saya" kata Abun pada Rawlesia.
Rawlesia tertawa sinis "adik mu? Haha bahkan kau hanyalah kakak tirinya"
"Dia memang adik tiri saya, tapi saya sangat menyayangi dia. Dan saya pastikan, kalian akan lebih lama berada di penjara ini" jawab Abun santai.
"Seumur hidup juga gakpapa kali, hukum mati aja sekalian. Biar masuk neraka!" Celetuk Afla dengan sinisnya. Walaupun sedang sinis, gadis mungil ini tetaplah terlihat lucu.
"Heh anak kecil! Gak usah ikutan lo" sahut Nora.
"Dan lo-"
Ucapan Nora terhenti saat ia melihat Arshaka yang tiba tiba datang dan menatapnya dingin "gue kecewa sama lo Nora" ucap Arshaka.
"Shaka... semuanya bukan salah aku! Aku lakuin semua ini demi kita, demi Laskar juga" balas Nora menyangkal.
"Laskar gak akan suka lo nyakitin pacar dia" sahut Arshaka lagi menekankan kata'pacar'.
Nora menggeleng "tapi dia yang udah bunuh Laskar Shaka!!"
"Gak usah sok tau lo!! Laskar itu kecelakaan!! Bukan karena Spily!!!" Sahut Khalisa dengan suara keras sembari menunjuk Nora emosi.
Nora melihat sinis Khalisa "itu karen sahabat lo pembawa sial!"
"STOP!! BERHENTI NGOMONG SEAKAN AKAN CEWEK GUE PELAKUNYA SIALAN!!!"
Situasi mendadak hening saat Andreas berteriak begitu keras dan pada saat itu, Nora dan Rawlesia berhasil di seret oleh polisi kembali ke dalam sel.
Khalisa melemas saat itu juga dan jangan lupakan Afla yang tengah mengusap bahu Khalisa berusaha menenangkan sahabatnya "kamu tenang aja mereka pasti bakal dapat balasannya"
🔥
"Ly..."
"Ini aku, aku kesini buat pamitan. Aku mau nerusin kuliah aku ke new York"
"Sepulang aku nanti, aku pasti bakal jengukin kamu lagi kok. See you sayang"
Hari ini Andreas berangkat ke new York bukan hanya untuk kuliah, namun juga untuk menenangkan pikirannya dan memulai hidup barunya di negara lain.
🏁TO BE CONTINUED 💌
HAII HAIII
HUHUU GAK TERASA UDAH MAU ENDING AJA YAA🥺
MAKASIH BANGET BUAT KALIAN YANG UDAH DUKUNG CERITA AKU TERUS🥳🌟
PASTI BAKAL KGN😓
JGN LUPA KLIK BINTANG 🌟
DAN FOLLOW IG AKUU
@_WPXNDRNMIMI
KAMU SEDANG MEMBACA
Spily Dan Lukanya (END) -TAHAP REVISI
Teen FictionSelamat karena telah menemukan orang baru~ ....... #RANK #141_Sayang (26januari2022) #10_Sweetcouple (3 February 2022) #07_Sadgril (4 Februari 2022) ......... ∅JANGAN JADI PLAGIATOR YA BESTI🔥 MIKIR ALUR ITU SUSAH😠!!!