TIGA PULUH DUA

531 41 5
                                    

Hallo, apa kabar kalian??😀

📖 HAPPY READING 📖 

__________

Spily tersenyum tipis melihat Andreas yang tertidur di sampingnya sembari memegang tangan Spily. Sekarang Spily mengerti bahwa ia tak bisa melepaskan Andreas begitu saja. Pria itu sangat mencintainya.

Andreas terbangun lalu mencium tangan Spily berkali kali "cepet sembuh, gue gak mau lo sakit" ucap pria itu.

Spily mengangguk "iya, lo bawel banget deh"

"Bawel bawel gini gue sayang sama lo Ly"

Spily mengganguk kecil "gue tau"

Setelah berbincang sebentar, cowok itu menyuapi Spily makan. Andreas sangat mencintai gadis yang ada di hadapannya ini walaupun pria itu baru mengenal Spily, ia tahu Spily adalah gadis yang baik.

Spily banyak bercerita padanya tentang Laskar. Itu tak membuat Andreas marah atau cemburu sekalipun, Andreas bahkan merasa Spily adalah gadis yang butuh seseorang untuk menjadi teman bicaranya saja.

Suara pintu terbuka menampakkan Arshaka, Khalisa, Nora dan juga Fadhli serta Galang. Melihat mereka, rasanya Andreas ingin memukuli mereka semua "mau ngapain lo kesini?" Tanya Andreas dingin.

"Gue mau jenguk sahabat gue" ucap Khalisa.

Andreas menaruh mangkuk bubur milik Spily lalu berbalik menatap kelima orang yang sudah diliputi rasa bersalah itu dengan sinis. Matanya kini menatap sosok yang berbicara tadi, Khalisa "sahabat lo? Sorry ya! Mulai sekarang cewek gue bukan sahabat lo lagi!!"

"Reas" panggil Spily pelan.

Andreas berbalik sembari berdecak kesal "apa? Lo mau belain mereka lagi? Disini lo korban Spily"

"Kamu beliin aku bartabak deh, aku pengen banget makan martabak" rengek Spily dengan wajah imutnya.

Pertahanan Andreas selalu saja runtuh jika Spily merengek seperti ini, apalagi wajah imutnya itu, aduh! "Yaudah" pasrah Andreas.

"Gue titip cewek gue sama kalian, tapi kalo dia sampe kenapa kenapa, sedikitpun, gue bunuh kalian semua!"  Kata Andreas sedikit membentak.

"Terutama lo!" Tunjuk Andreas pada Nora yang menunduk.

Setelah kepergian Andreas, Khalisa langsung berlari memeluk Spily, air mata gadis itu mengalir sangat deras. Ia benar-benar menyesal dan sangat bersalah pada sahabatnya itu "maafin gue Ly....hiks...hiks, gue gak percaya sama lo hiks" Isak Khalisa.

Spily terkekeh kecil "gue gakpapa kok beneran deh"

"Tapi-"

"Lupain aja, sekarang kita fokus sama kedepannya ya?"

Khalisa mengganguk mengiyakan.

Arshaka melangkah tepat di depan Spily, lalu menggenggam tangan gadis itu. Gadis baik yang sudah dirinya sia siakan "maafin aku Ly"

Spily mengganguk "santai aja"

"Kita bisa balik kayak dulu kan Ly?"

Spily Dan Lukanya (END) -TAHAP REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang