DUA PULUH SEMBILAN

468 49 0
                                    

Assalamu'alaikum sobat😉
Kita bertemu lagi setelah beberapa hari, btw aku lagi gak mood makanya aku update 😓 oke baca aja langsung ya!!

Klik bintang sebelum baca!!! Kalo ga aku ngambek
(╯︵╰,)

📖 Happy reading 📖

___________

"Cium dulu dong pacar" goda Andreas saat Spily turun dari motor. Andreas bahkan mendekatkan pipinya pada Spily yang langsung di timpuk oleh Spily.

"Asu sakit sayang" keluh Andreas setelah mengumpat.

"Siapa suruh mesum! Balik sana" suruh Spily.

Andreas tersenyum lalu mengangguk tak lupa juga ia mengecup kening Spily sembari mengelus pelan rambut Spily penuh sayang "lo jangan lupa minum obat ya sebelum tidur".

Spily mengangguk.

"Besok gue jemput" lanjutnya.

Belum saja Spily ingin bersuara, Andreas sudah lebih dulu menancapkan gasnya membuat Spily berdecak kesal. Dengan gontai, gadis itu berjalan memasuki rumahnya.

Hasna menaikkan alisnya pada Spily seakan akan ingin mengintrogasi "tapi siapa? Pacar kamu ya?"

"A-anu mah i-i-itu-"

"Pacarnya mah" jawab Abun yang tiba tiba muncul entah dari mana.

Spily menatap tajam Abun memberi kode agar cowok itu diam.

"Apa lo liat liat" kesal Abun.

Hasna memukul bahu anak laki lakinya itu "jangan digodain adiknya atuh, sayang kamu mandi dulu gih terus turun ke sini makan" kata Hasna lembut. Wanita itu memang tak terlalu memperdulikan soal urusan asmara Abun dulu tapi sekarang ada Spily juga yang tinggal bersamanya, dan itu berlaku untuk mereka berdua sekarang.

Spily mengangguk.

Gadis itu sudah mandi dan membersihkan dirinya. Ia menggunakan piayama lalu turun menuju meja makan sembari memainkan ponselnya Spily itu melihat meja makan yang lengkap. Langkahnya terhenti sejenak, matanya berkaca-kaca akibat kesenangan yang ada di dalam hatinya. Ia bisa melihat dan merasakan bagaimana rasanya memiliki keluarga yang utuh dan lengkap. Walaupun Hasna bukanlah ibu kandungnya, namun Hasna memperlakukannya sama dengan Abun.

Hasna yang melihat Spily hanya terbengong pun menegur putrinya itu "eh sayang sini makan nih papa cepet pulang, katanya sih mau ngajak kita jalan jalan ke luar" ucap Hasna dengan girang.

Spily tersenyum lalu menyambar makanan bersama keluarganya itu "waw ini kan pecel lele kesukaan aku" kata Spily sembari menepuk tangannya kesenangan.

"Makanya jangan banyak banyak sayang, nanti di luar gak bisa makan lagi loh" tegur Michael mengacak rambut Spily tertawa.

Abun angkat suara "papa tenang aja, Lily mah punya dua lambung jadi gak bakal kenyang"

Spily menatap horor kakaknya itu "enak aja lo! Gue itu cuman menghargai yang buat makan" cibir Spily membela diri.

"Iya deh iya demi adek gue yang paling jelek gak baik dan banyak makan"

Spily memanyunkan bibirnya tanda sedang kesal. Hal itu justru membuat Hasna, Abun dan Michael tertawa. Spily sangat lucu menurut mereka.

Spily menatap mereka satu persatu. Ia jadi teringat bahwa ada yang harus dirinya katakan pada keluarganya "mama, papa" panggil Spily.

"Kenapa sayang?" Tanya keduanya bersamaan.

Spily Dan Lukanya (END) -TAHAP REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang