DUA PULUH SATU

482 52 2
                                    

Hallo bertemu lagi dengan saya malam ini🥰
BESOK KALO SEMPET AKU DOUBLE UPDATE!!

⚠️HARAP MENANDAI TYPO⚠️

⚠️HARAP MENANDAI TYPO⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

__________

Setelah liburan ke Bandung kemarin,  Spily dan kawan-kawan kembali bersekolah. Saat ini mereka tengah berkumpul di kantin. Terlihat ada Khalisa dan juga Abun yang masih menebar kemesraan tak tahu tempat. Sedangkan Nora yang bergelayut manja di tangan Arshaka. Spily tampak biasa saja melihat itu. Tak ada rasa penyesalan sedikitpun di dalam hati gadis itu.

Hanya ada Khalisa yang menatap sinis Nora dan Arshaka. Cewek itu tak henti hentinya menatap penuh emosi pada Arshaka.

Banyak yang mereka bicarakan hingga membuat Khalisa jengah. Cewek itu segera menarik Spily ikut bersamanya.

"Kenapa?" Tanya Spily dengan wajah binggung setelah mereka sampai di atap sekolah.

Khalisa menggeleng lalu menatap suasana kota dari sana "lo bisa aja terlihat bahagia di depan mereka semua" ucap Khalisa

"Tapi lo gak bisa nyembunyiin semuanya dari gue. Gue tau lo cemburu liat Nora sama Shaka" lanjut Khalisa.

Spily tertawa kecil "gue cuman mau berbuat baik sebelum gue pergi Khal"

"Lo gak akan pergi ke mana mana Ly" ucap Khalisa penuh pekenanan di setiap kalimatnya.

"Gak ada yang tau" gumam Spily.

Khalisa berdiri tepat di samping Spily. Sahabatnya itu menatap langit dengan seksama perlahan air mata gadis itu keluar begitu saja. Sepertinya Spily sudah mulai mengeluarkan sakit yang selama ini gadis itu pendam "gue capek Khal" lirihnya.

"Di sisi lain gue masih cinta Laskar, tapi gue juga cinta sama Arshaka. Gue egois ya?" Tanya Spily pada Khalisa.

Khalisa menatap cewek itu sendu "lo gak egois Ly, bukan egois namanya. Itu hal wajar Ly. Justru gue bakal heran kalo lo sama sekali gak punya rasa cinta sama Arshaka yang udah jelas jelas sama lo dua tahun terakhir ini" sahut Khalisa.

Khalisa memeluk tubuh rapuh Spily. Berusaha menenangkan Sahabatnya itu. Khalisa sangat prihatin dengan kondisi sahabatnya itu. Entah cobaan apa yang Tuhan berikan pada Spily, gadis itu sudah amat rapuh sekali.

"Gue yang lepasin dia Khal, tapi gue juga yang ngerasa kehilangan banget. Padahal kemarin gue udah berusaha buat lupain dia" kata Spily.

"Gue bakal bantu lo buat lupain cowok itu" ucap Khalisa.

"Lo harus bisa buat dia bahagia Ly, walaupun bukan sama lo" lanjut Khalisa.

Spily tersenyum menutup matanya merasakan hembusan angin kencang menerpa wajahnya. Gadis itu berbalik menatap Khalisa sembari tersenyum manis. Sangat manis sehingga siapapun bisa tergoda dengan senyum manisnya, lagi pula senyum itu tampak sangat tulus "gue udah liat dia bahagia sama Nora Khal, jadi gue gak akan ganggu dia lagi. Bisa di bilang kemarin adalah hari terakhir gue sama dia" kata Spily.

Khalisa melihat mata Spily yang kembali ingin mengeluarkan cairan berharga dari matanya dengan sigap gadis itu kembali memeluk Spily. Kali ini Khalisa kembali merasakan rasa sakit yang sama "gue akan jadi sahabat yang baik buat elo Ly. Gue janji" kata Khalisa.

Di balik badan, Spily tersenyum bahagia sembari menagangguk. Ia sangat beruntung memiliki sahabat yang begitu baik dan pengertian. Spily berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia tak akan mengecewakan sahabatnya itu.

Khalisa menghapus air matanya "udah deh nangis nangisannya entar gue di bilang cengeng sama Abun" cibir Khalisa.

Spily terkekeh kecil "dan bisa di pastiin, cowok lo pasti udah ngebukin gue" sahut Spily.

Keduanya tertawa.

Namun Nora melihat semua interaksi antara Spily dan Khalisa yang membuat Nora iri. Gadis yang di selimuti rasa kebencian itu menggenggam tangannya menyalurkan amarah yang sudah menjadi bola bola api di dalam kepalanya "awas lo berdua!"

"Tunggu tanggal main gue"

🪐

Kaki pendek milik gadis itu berjalan menelusuri kota yang cahaya lampunya remang remang. Spily memeluk tubuhnya sembari mengeluarkan air matanya. Hasil kemoterapi yang ia jalani masih saja buruk, tak ada perkembangan sama sekali.

Spily binggung, harus seperti apa lagi dirinya agar bisa sembuh. Ia tak ingin merepotkan Khalisa dan membuat gadis itu khawatir lagi.

Spily duduk di sebuah kursi yang tersedia di taman. Gadis itu mulai menatap langit dan menangis.

Spily ingat betul ucapan Laskar dulu "kalo suatu saat lo kangen gue, lo bisa liat langit dan tutup mata lo. Gue bakal cium lo dari jauh" kata Laskar kala itu.

Perlahan Spily menutup matanya menyalurkan rasa sakit yang ia rasakan pada angin yang menerpa wajah cantik itu "aku kangen kamu Laskar" ucapnya lirih.

Tak lama kemudian, gadis itu merasakan benda hangat menyentuh keningnya lama. Spily membuka matanya perlahan, berharap Laskar yang mencium keningnya. Harapan itu sirna saat Spily melihat sesosok pria yang menatapnya lekat.

Spily menelan salivanya kasar. Seharusnya Spily melupakan Arshaka "pergi Shaka, kita udah putus" ucap Spily. Untuk kedua kalinya gadis itu mengatakan hal yang sama seperti dahulu.

Arshaka menggeleng "lo masih butuh gue Spily" sahut Arshaka, tersenyum.

"Gue butuh Laskar balik ke gue"

"Laskar gak akan balik lagi Ly, disini cuman ada gue"

Saat Spily ingin bersuara kembali, Arshaka sudah memeluknya erat. Spily berusaha melepaskan pelukan Arshaka tapi Arshaka menahannya "biarin gini dulu Ly, gue kangen"

'gue juga' batin Spily.

Seorang gadis melihat semua itu, Nora lagi lagi menatap penuh kebencian pada Spily "lo liat aja Spily Olivia Rawlesia, lo bakal jatuh se jatuh jatuhnya dan hancur se hancur hancurnya. Sama kayak yang lo lakuin ke gue dulu"

"Gue bakal buat lo mati secara perlahan" lanjutnya sembari tertawa iblis.

➡️To be continued ⬅️

Haloo maaf ya aku baru update lagi huhu🥺😭

Aku kebanyakan tugas sekolah terus banyak tugas² kelompok juga😴

Doain semoga aku besok bisa up. Aku usahain bisa karena aku lagi daring🥰

Oke see you next part gaessss!!!!!

Love you ❤️

31 Januari 2022

Spily Dan Lukanya (END) -TAHAP REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang