Keluarga Birawa [Part 10] ✔️

18.1K 1.8K 64
                                    

Papa Money 💅

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Papa Money 💅

[Papa sama mama udah di luar kota.]
[Kita mau quality time berdua]
[Sengaja nggak bilang dari awal, biar kalian nggak ikut]

[Papa jahat, deh]
[Liburan nggak ngajak!]
[Kantor siapa yang urus?]

[Anda fikir saya peduli? Ya, tentu tidak]
[Punya duit? Gunakan!]
[Gunanya karyawan banyak apa? Ya, ngurus kantor! Gitu aja nggak tau]

[Tidak bisa berkata apa-apa]
[Capek liat Papa!]

[Papa nggak nyuruh kamu liatin Papa, si!]

Read

Arysa menatap kesal layar handphonenya. Pesan yang baru saja di kirim oleh sang Papa membuat dirinya, akh, ingin sekali rasanya ia marah, tapi ia takut di sebut anak durhaka.

Jadi dari tadi papanya tidak muncul di permukaan karena ia pergi berlibur? Sungguh Arsya tidak habis fikir dengan semua yang sedang dia alami.

"Gue harus secepatnya kabarin Lev." Arsya meraih ponselnya yang tergeletak di atas meja lalu mencari nomor milik adiknya.

"Lev, gawat!"

💸💸💸

Levitra yang tengah memakan cake yang baru saja di belinya lantas mengernyit binggung kala melihat panggilan masuk dari abangnya.

Tumben sekali abangnya nelpon di jam segini. "Bentar, kak. Abang telvon."

Gadis berambut sebahu itu segera menarik tombol hijau ke atas dan meletakkan ponselnya di telinga.

"Lev, gawat!"

Dengan seketika Levitra menjauhkan handphone dari telinganya. Tidak bisakah abangnya berbicara lemah lembut? Ia sampai kaget mendengar suara milik Abangnya.

"Apa, sih, Bang! Bisa enggak ngomongnya pelan-pelan enggak usah teriak-teriak," sungut Levitra.

"Ini penting, lev," cecar Arsya.

"Iya, apa?"

"Papa liburan diam-diam sama mama! Pantesan tadi enggak masuk kantor."

"Apa!" Kini giliran Arsya yang menjauhkan handphone dari telinganya.

"Abang nggak bercanda, 'kan? Mama sama Papa kok gitu? Mereka udah nggak sayang kita lagi, ya, Bang? Oh, tidak bisa di biarkan kita harus nyusul! Kota mana Bang? Siang ini kita otw."

"Abang enggak tau mereka ke mana," eluh Arsya.

"Lev enggak mau tau, pokoknya abang harus cari tau. Kalau enggak kita kemusuhan," ucap Lev lalu mematikan sambungan teleponnya.

"Huwa, Lev ditinggal liburan."

Yasmin menggosok punggung Levitra guna menenangkannya. "Nanti pasti pulang, mereka juga butuh waktu berdua," bujuk Yasmin.

Keluarga Birawa [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang