Keluarga Birawa [Part 27] ✔️

10.5K 1.2K 63
                                    

"Aduh, aduh, aduh," erang Levitra saat seseorang menarik rambutnya dengan kasar ke belakang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aduh, aduh, aduh," erang Levitra saat seseorang menarik rambutnya dengan kasar ke belakang. Tampak orang tersebut tengah memendam amarah yang besar.

Dengan bersusah payah Levitra mencoba untuk melepaskan jari-jari tangan orang tersebut dari rambutnya yang panjang. "Sakit lo ini tante tua!"

"Duda gue, kenapa duda gue lo embat, Ha!"

"Kagak ada! Orang dudanya datang sendiri. Itu rezeki enggak boleh di tolak."

"Halah! Bilang aja lo demen sama duda gue."

"Tante kalau adu jambak-jambakan sama Kak Yasmin, deh. Cocok tuh. Kalau Lev anaknya polos dan lemah lembut jadi enggak sesuai," saran Levitra di sela-sela adegan jambak.

"Sama anak tiri gue? Kagak! Orang dia enggak punya pacar. Gimana gue mau jambak-jambakan sama dia. Gue kalau mau berantem sama orang harus ada alasannya."

"Dia pacaran sama abang Lev, jadi tante rebut aja abang," sahut Levitra.

"Wouh! Abang lo? Kagak! Bukan selera gue," tampik Dasya.

Masih dengan usahanya untuk melepaskan jambakannya Levitra kembali berucap. "Iya, juga, sih, Tan. Abang Lev itu enggak ganteng, enggak kaya, enggak baik, enggak semuanya pokoknya."

"Makanya. Lagian gue juga males adu jambak sama anak tiri gue," cecar Dasya.

"Kenapa tuh?"

"Tenaga dia bukan maen. Salut kalau abang lo bisa tahan sama dia."

"Pernah nyoba?"

Dasya melepaskan jambakan rambut Levitra. "Lo liat bekas luka yang ada di dahi gue." Ia sedikit menyingkirkan rambut-rambut yang ada di dahinya agar bisa memperlihatkan bekas lukanya. "Gara-gara cewek gila itu. Padahal gue baru aja selesai nikah sama bapaknya udah di lempar pakai guci."

"Cewe gila itu memang rada-rada bangsat! Bapaknya doang yang gue rebut cuma," lanjut Dasya dengan wajah yang penuh dengan amarah. Ia masih ingat bagaimana Yasmin melemparkannya dengan sebuah guci kala ia baru saja melangkahkan kakinya di rumah mereka.

Levitra menggangguk paham seraya bergidik ngeri, sungguh ia tidak terbayang jika Yasmin nikah dengan abangnya dan sang abang berselingkuh. Hah! Ia rasa kepala abangnya bisa saja berpindah ke kaki.

"Lagian tante ngapain coba nikah sama laki orang," sembur Levitra.

"Tu laki ngajakin nikah, gue sebagai perempuan terhormat, ya, terima-terima aja. Daripada ntar gue berbuat iya-iya tanpa adanya ikatan kan dosa," sahut Dasya.

"Jadi kalau sepuluh laki-laki yang ngajakin tante nikah?"

"Tetap gue pilih, gue bakalan cari yang bibit, bebet, bobotnya kualitas terbaik."

"Lagian, nih, ya, gue kasih tau. Tu Bapaknya anak tiri gue alias laki gue sendiri lagi selingkuh di luar kota sana. Makanya gue kemaren datangin rumah maminya anak tiri gue, niatnya menyampaikan berita penting."

Keluarga Birawa [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang