Keluarga Birawa [Part 5] ✔️

35.3K 3.2K 49
                                    

"Gara-gara kalian berdua, Mama enggak jadi romantisan sama Papa," sungut Anjani

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gara-gara kalian berdua, Mama enggak jadi romantisan sama Papa," sungut Anjani. Ia duduk di atas kursi dengan kaki yang kanan di tumpukan di kaki kiri.

Arsya dan Levitra hanya mampu menunduk dan melihat ke arah lantai.

Jangan kalian fikir mereka adalah anak baik. Mereka menunduk karena mereka sedang menjahili seekor semut yang ada di antara kaki mereka.

Mereka selalu menghalangi jalan semut itu agar tidak ke mana-mana. Sesekali mereka bersitatatap dan tertawa kecil.

Anjani mendelik ke arah kedua anaknya kala mendengar tawa kecil dari bibir mereka menerobos masuk ke dalam gendang telinganya.

Huh! Ternyata kedua anaknya sangatlah memancing emosi. Ia heran, apa sih, yang bikin anak-anaknya bisa berwujud seperti ini.

Perasaan dulu dia tidak pernah ngidam yang aneh-aneh. Sepertinya.

"Arsya! Levitra! Kalian dengerin mama ngomel nggak, sih!" hardik Anjani.

Levitra dan Arsya kompak menoleh ke arah Sang Mama lalu menggagguk.

"Emang mama bilang apa?"

Pertanyaan dari Anjani membuat kedua adik beradik itu terdiam dan saling pandang lalu tersenyum bak orang bodoh.

"Liatin lantai sampai papa kamu kembali!" tekan Anjani.

"Capek, Ma," eluh Levitra.

"Lebih capek Mama. Udah ngoceh panjang kali lebar tapi nggak di dengerin. Sakit tau," ujar Anjani dan memasang wajah menyedihkan

"Maaf, Ma, semua ini salah Abang."

Dengan gesit Arsya mencubit pelan paha Levitra. "Enggak usah fitnes curut," bisiknya.

Levitra juga ikut berbisik. "Demi kebaikan Lev sendiri, Bang."

"Hish, adek durhaka."

"Husttt! Enggak ada yang suruh kalian bisik-bisik."

"Papa lama banget," eluh Levitra. Setelah levitra mengatakan hal itu pintu ruangan terbuka dan menampilkan sosok Kenzie dengan senyum yang biasa ia tampilkan. Jangan lupa beberapa kantong plastik yang berada di tentengannya.

Kedatangan sang Papa membuat Arsya dan Levitra tersenyum lebar. Dengan cepat mereka berlari ke arah Kenzie dan memeluknya erat.

Kenzie menatap kedua anaknya heran. Ada apa dengan mereka? Apa yang terjadi?

"Kalian kenapa? Salah obat?"

Mereka kompak menggeleng.

"Mama tadi hukum kita, kita di suruh nunduk sampai Papa kembali." Curhat Levitra.

"Di hukum karena apa?"

"Ini, Pa. Mereka sibuk mainin semut saat Mama ngomel-ngomel, 'Kan kesel." Anjani memanyunkan bibirnya dan menyilangkan tangannya di depan dada.

Keluarga Birawa [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang