Keluarga Birawa [Part 35] ✔️

9.6K 1.1K 68
                                    

"Woi anak tiri, lo ngapain di sana, njing?" teriak Dasya dari dalam mobil saat melihat Yasmin di kroyok oleh beberapa orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Woi anak tiri, lo ngapain di sana, njing?" teriak Dasya dari dalam mobil saat melihat Yasmin di kroyok oleh beberapa orang. Ia baru saja ingin pulang hanya saja harus terhenti kala melihat tiga orang pria bertubuh besar sedang berkelahi dengan seorang gadis.

Apa yang pria itu inginkan dari seorang gadis malam-malam begini? Ia awalnya malas untuk ikut campur, hanya saja saat melihat motor yang terparkir tidak jauh dari sana membuatnya berhenti.

"Dugem! Mata lo katarak, ha! Udah tau gue lagi berantem!" sergah Yasmin. Benar dugaan Dasya, jika itu merupakan motor anak tirinya itu.

Dasya menggagguk kecil. "Ouh, berantem," beonya dan menyandarkan tubuhnya untuk melihat adegan yang mungkin akan ia temui beberapa tahun sekali.

Namun, matanya tidak sengaja menangkap seseorang yang hendak menyerang Yasmin dari arah belakang. Karena Yasmin sibuk bertarung dengan dua orang pria di depan ia tidak menyadari orang yang hendak menyerangnya dari belakang.

Ia dengan cepat keluar dari mobil kemudian melepaskan sebelah high helsnya.

Puk

Lemparannya tidak meleset sama sekali, alas kaki yang berwarna hitam itu mendarat dengan sempurna di wajah sang preman.

"Makanya punya mata itu empat! Kalau lo luka siapa juga yang repot? Emak lo," cecar Dasya. Dengan langkah yang tertatih akibat helsnya sebelah, ia mendekat ke arah pria yang ia lempari alas kaki.

Sedangkan Yasmin tidak menanggapi ocehan Dasya sama sekali. Ia lebih memilih untuk melumpuhkan lawannya.

"Heh botak jamet, ngapain lo nyerang ni cewek gila dari belakang? Potong udin lo sana! Nyerang kok dari belakang."

Dasya dengan cepat merampas helsnya dari tangan sang preman. "Untung lo botak, kalau enggak udah gue jambak kepala lo sampai keluar tu usus-usus yang  ada di kepala lo," cerocos Dasya sembari memasang sepatu berhak tingginya itu.

"Lo ngapain liat gue? Betumbok sana!" sergah Dasya kala Yasmin dan dua preman itu menghentikan aksi perkelahian mereka.

"Mana handphone lo?" tanya Dasya ke arah preman botak yang cukup betah memegang kepalanya yang habis di timpuk.

"Untuk?"

"Kagak usah ngejawab! Gue jadiin juga udin lo sesajen biawak," hardik Dasya dengan mata yang melotot.

Pria botak itu bergidik ngeri kemudian menyilangkan kakinya untuk menutupi aset berharganya. Dengan tidak ikhlas ia menyerahkan ponselnya ke arah Dasya.

Dasya tersenyum lebar. "Makasih," ucapnya dalam sekejap kembali mendatarkan ekspresinya.

"Gadis gila versus jamet kumisan, siapakah yang akan memenangkan hati jamet botak?" Ala videografer profesional Dasya mengambil video manusia yang berbeda jenis kelamin itu menggunakan ponsel preman botak tersebut.

Keluarga Birawa [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang