Bimbang.

382 39 1
                                    

Oh iya guys buat part sebelumnya maaf ada kesalahan pas aku bilang teh padahal kopi soalnya lagi ngantuk banget hehee...






"Sshh, p-panas" ucap zweitson mengipas ngipas perutnya dengan tangan.

"Suruh siapa lo ga becus buat kopinya?" ucap fajri menatap tajam zweitson.

"T-tapi T-tadi pas a-aku cicipin manis kok" ucap zweitson ketakutan.

"Itu mulut lo aja kali yang ga bisa bedain mana manis mana pahit!!"

Sedangkan teman teman fajri melihat zweitson kasihan, apalagi fiki.

Gue pengen banget bantu lo son, ucap batin fiki.

"Jii udah lah" ucap farhan.

"Iya jii kasian dia" ucap fiki memberanikan diri.

"Kalian apa apaan hah? Kalian bela dia?" ucap fajri menyentak keduanya.

"Kan dia ud---"

"Ahh muak gue disini" ucap fajri lalu keluar kamar dengan menendang pintu.

"Maaf udah bikin aji marah sama kalian" ucap zweitson lalu menunduk.

"Udah gpp" ucap farhan.

Zweitson kembali ke kamar nya setelah membersihkan tumpahan kopi tadi, zweitson mendengar ada suara cewe yang mengobrol di ruang tamu, lalu zweitson memeriksanya, ntah mengapa hatinya tergores melihat aji dipeluk 3 cewe sambil bercanda.

"Sedih ya liat fajri gitu?" ucap fiki tiba tiba datang.

"Aku gatau fik, tapi mau gimana lagi, itu hak aji, aku disini cuma numpang, jadii itu bukan hak aku buat ngurusin mereka" ucp zweitson menunduk.

"Gue tau rasanya son, pas gue liat bangshan deket sama cewe rasanya sakit banget"

"Bangshan?"

"Iya bangshan dia pacar gue, yang rambut grondong" ucap fiki.

"Owh jadi lu sama kaya gue sama aji?"

"Iya, bahkan bukan cuma gue sama bangshan, ada bangrick sama Bangfen, terus banghan sama banglang" ucap fiki

"Owh tapi kok gue ga ngerasa kalian punya hub ya?" tanya zweitson.

"Cuma gue sama bangshan yang terbuka, lainnya private"

"Oh"

Jam menunjukkan pukul 20:17

Zweitson sedang memberikan salep ke perut nya yang merah keunguan Akibat kopi panas yang fajri semburkan ke dirinya, lalu tak lama kemudian fajri kembali ke kamar dan melihat perut zweitson yang merah keunguan, lalu fajri pura pura acuh dan pergi ke kamar mandi.

Bodoh!! Gue bodoh banget! Kenapa gue bisa ngelakuin itu sama dia? Gue masih cinta sama dia! Tapi ego gue lebih besar, batin fajri menatap kaca besar dikamar mandinya.

Fajri keluar kamar mandi dan melihat zweitson yang tertidur di sofa, mukanya damai dan tentram bahkan setelah fajri menyakitinya.

"Maaf" ucap fajri lirih.

"Sshh, a-aji udah selesai mandi?" ucap zweitson.

"Menurut mata lo?" ucap fajri

"Udah" ucap zweitson lucu.

Zweitson menghampiri fajri, dan memilihkan piyama untuk dipakai fajri.

"Aji mau pakai yang warna apa?"

"Serah"

"Yaudah warna biru yah" ucap zweitson

"Hm"

Zweitson menghela nafas, sangat susah berbicara sama fajri.

"Nih jii" ucap zweitson menyodorkan piyama berwarna biru, lalu fajri mengambil itu dann memakainya dikamar mandi, beberapa menit kemudian.

"Nah aji udah ganti baju, sekarang makan yok"

"Hm" dingin fajri

Sampainya di dapur.

"Nih aji mau makan apa? Ayam? Capcay?" ucap zweitson.

"Ayam pake sambel" ucap fajri

"Okey" zweitson mengambil ayam dan sambel, lalu fajri memakannya hingga habis.

"Ee-emm aji soal tadi sia--" ucap zweitson berhenti karna fajri menatapnya tajam.

Fajri bangkit lalu mendekati zweitson, zweitson mundur hingga punggungnya bisa merasakan tembok, tangan fajri menguncinya, masih dengan tatapan tajam.

Cuppp...

Fajri melumat kasar bibir zweitson, jika kemarin dia lembut sekarang kasar, dia menggigit bibir zweitson dengan kasar sampai bibir zweitson mengeluarkan darah segar, setelah zweitson membuka mulutnya fajri dengan cepat memasukkan lidahnya ke dalam mulut zweitson hingga zweitson kesulitan untuk bernapas, fajri tidak peduli, lalu fajri menggendong zweitson hingga ke kamar nya dan membuka baju zweitson, bukan!! Fajri bukan mau melakukan itu  tapi dia mau menghukum zweitson karna dia sudah mengingatkan hal yang membuat fajri membenci nya, yaitu kabur dari nya, fajri mengambil ikat pinggang nya lalu melayang kan nya ke tubuh putih mulus zweitson.

Cetarrr...

Cetarrr...

Cetarrr...

Zweitson menitikkan air bening dari matanya, dia merasakan panas yang menjalar ke seluruh tubuhnya, teman teman fajri yang mendengar itu pun langsung pergi ke kamar fajri, karna kamar fajri tidak tertutup jadi mereka melihat aksi fajri yang menyiksa zweitson, fiki sama shandy menghampiri zweitson sedangkan farhan dan yang lain mencoba menghentikan fajri, fajri berhenti, dan zweitson langsung memeluk fiki dan Shandy menenangkan zweitson, mata fajri melihat tubuh putih zweitson yang kini memerah karna ulah fajri, fajri mendapatkan tatapan tajam dari fiki.

"Dia salah apa sih sama lo jii? Dia udah nurutin semua kemauan lo!! Dia udah bersihin rumah ini!! Bahkan lo udah buat dia kesakitan karna kopi sialan tadi sore, terus lu tambahin dengan memukul dia dengan ikat pinggang sialan lo?" ucap fiki sudah tersulut emosi.

"Lu ga punya akal jii" ucap farhan mengambil salep buat zweitson.

Fajri pergi meninggalkan semuanya di kamar tak lupa ia mengambil jaket dan pisau kecilnya..

Lalu???











Jangan lupa vote yah🙂



Matchmaking With Psychopath || JiSon Un1ty ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang