Pesan.

378 43 74
                                    

Semua nya melihat fajri yang menahan tangisan nya tapi tidak lama air matanya tak bisa di tahan lagi.

"Harus kuat yah, aji nya zwei masih butuh zwei, kalo zwei ga bangun, ajii bakal marah sama zwei, ajii bakal mukul zwei, sayang bangun" lirih fajri.

"Lo berdua, dapet air mata zweitson ga?" tanya fenly kepada Shandy dan fiki.

"Kita dapet, tapi buat apaan?" tanya fiki dengan mata bengkak nya.

Fenly tidak menjawab fiki, dia langsung menuju fajri, dan mengambil botol kecil dan mengambil air mata fajri yang mengalir di pipi fajri.

"Bagus, lo tenang aja jii, robot gue bakal cari dimana pelaku yang udah nabrak zweitson tapi ga bertanggung jawab" ucap fenly.

"Lakukan yang terbaik fen, gue tau lu pinter dalam bidang kaya gini" ucap fajri dengan mata yang masih tertuju ke zweitson.

"Iya, tapi lo harus sabar, gue butuh beberapa hari"

Setelah mengatakan itu fenly pergi mengajak gilang, fiki, dan Shandy, sedangkan Ricky dan farhan mencoba menenangkan fajri.

Ruangan khusus rumah fajri.

"Kalian tau ciri dan plat nomor truk itu?" tanya fenly kepada Shandy dan fiki.

"Kita tau, tapi kita tanya sopir nya dulu, soalnya gue curiga, pas udah nabrak kan truk itu berhenti, tapi gue liat senyum nya tuh licik banget, jadi kita cari informasi tentang dia dulu" jelas fiki.

"Oke,Shandy dan fiki cari informasi tentang dia, gue sama gilang bakal selesain robot ini"

"Oke" jawab Shandy dan fiki, lalu mereka keluar, untuk fenly dan gilang mereka berdua membuat robot itu seperti manusia dari air mata zweitson dan fajri.

Sedangkan dirumah sakit.

"Ji, ayolah lu makan dulu" bujuk ricky.

"Iya ji, lu dari tadi siang ga makan apa apa" kali ini farhan yang berbicara.

Fajri tak mengatakan apapun, dia masih setia menatap tubuh zweitson yang tertidur lemah.

"Dia cuma tidur kan bang?" tanya fajri tanpa mengalihkan pandangannya.

Ricky dan farhan saling menatap.

"Iya, zweitson cuma tidur kok" jawab ricky.

"Tapi gatau tidurnya sementara apa selamanya" lirih ricky, dan langsung mendapatkan tatapan tajam dari kakak beradik yaitu farhan dan fajri.

"Santai jii, han gue cuma bercanda, tapi kan kuasa tuhan ga ada yang tau"

Tiga hari berlalu.

"Ajii" panggil zweitson, dan fajri langsung terbangun.

"Son? Lu kapan sadar? Ada yang sakit ga?" tanya fajri melihat zweitson berdiri di depannya.

"Aku bakal segera sadar kok jii, kamu sabar yah nunggu aku" jawab zweitson tersenyum tipis, dan fajri langsung mengernyitkan dahinya.

"Segera?" tanya fajri.

"Iya segera, ajii makan dong, udah 3 hari aji ga makan sama ga minum terus ga mandi lagi, bau tau, jadi jelek kan kalo gitu, aji makan yah kalo aji ga makan zwei bakal marah sama aji terus ga akan bangun lagi"

"Aku janji, aku bakal makan, bakal mandi, bakal minum, tapi kmu juga harus janji buat bangun secepatnya" ucap fajri.

"Iya ajii, aku tau yang buat aku kecelakaan itu anita, dia sempat ngirim pesan lewat hp nya kak fenly kalo aku ga bakal selamat, aku tau ajii bakal bunuh dia kan? Demi zwei, aji ga boleh bunuh dia, ajii tinggal cari bukti aja dulu, terus serahin ke kantor polisi, nanti pas zwei bangun zwei mau aji ngasih tau caranya ngebunuh orang hehe.. Aku mau kaya aji, pokoknya anita bakal mati ditangan zwei bukan tangan aji atau tangan temen temen ajii" ucap zweitson membuat fajri terkekeh.

"Iya cepet sadar yahh" setelah mengatakan itu zweitson langsung menghilang dan fajri terbangun dari tidurnya.

"Gue harus makan, demi zweitson" ucap fajri lalu menatap wajah pucat zweitson.

"Cepet sadar yah"

Fajri lalu menatap ricky dan farhan yang tertidur di sofa, lalu fajri mengambil bajunya di dalam tas yang dibawakan fenly 3 hari lalu, fajri berjalan menuju kamar mandi dan membersihkan dirinya, setelah itu dia menyuruh ricky membelikan makanan.

Dirumah fajri.

"Fen, fenly" teriak Shandy dan fiki sambil membawa sopir truk yang menabrak zweitson, dan fenly bersama gilang keluar dari kamar khusus dirumah fajri.

"Nih orang yang nabrak zweitson" ucap fiki.

"Kenapa lo nabrak zweitson, lalu pergi tanpa bertanggung jawab?" tanya fenly menatap tajam.

"Maaf, saya disuruh mbk anita, awalnya saya ga mau, tapi dia mengancam keluarga saya, saya hanya orang miskin dan orang kecil, jadi saya tidak bisa melawan mbk anita karna keluarga saya terancam dalam bahaya." jawab sopir itu.

"Apa benar itu yang terjadi?" tanya fenly lagi.

"Saya berani bersumpah, tapi saya takut keluarga saya terancam" ucap sopir itu lagi.

"Bawa dia kerumah sakit."

Fenly, Shandy dan fiki membawa pria itu kerumah sakit, sedangkan gilang menyelesaikan robot fenly.

Dirumah sakit.

"Dia yang menabrak zweitson, dengan ancaman dari anita" ucap fenly yang berada di kamar rawat zweitson.

"Gue tau" jawab fajri menatap zweitson.

"Lalu? Apa yang akan lo lakuin sekarang? Bunuh dia? Atau anita?"

"Jangan bunuh dia, minta dia jujur dikantor polisi agar anita ditangkap polisi" ucap fajri.

"Tumben biasanya langsung ngebunuh" ucap ricky.

"Zweitson sendiri yang akan membunuh anita" ucap fajri masih setia menatap zweitson.




















Dikit dulu yah,, otak lagi ga lancar mikirnya.

Matchmaking With Psychopath || JiSon Un1ty ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang