tw: sexual assault!
"Wei!" desis Ling lirih, mengusap pergelangan tangannya yang nyeri dengan gerakan samar.
"Saya senang Desainer Zhang sudah mengerti." Yang secara strategis menyebut nama Wei saja karena Ling terang-terangan menolak dipahamkan. "Kami mohon kerjasamanya. Anda berdua adalah rekan kerja terbaik kami, tetapi Kevin Huo memiliki serangkaian standar yang sebaiknya tidak diubah-ubah."
Apa 'standar yang sebaiknya tidak diubah-ubah' itu termasuk mengabaikan penderitaan adik-adikmu dan melarang mereka bersahabat dengan kami? batin Ling.
"Kami akan berusaha mengadaptasi standar tersebut ke depannya." Pada titik ini, suara Wei menjadi sangat kering. "Adakah yang harus kami benahi lagi, Direktur?"
"Tidak, tidak. Anda berdua bekerja jauh lebih baik dibandingkan beberapa orang yang pernah saya kenal," senyum Yang, keramahannya (terkesan) lebih tulus. "Saya minta maaf jika terdapat kata-kata yang menyinggung."
"Tentu tidak, Direktur." Lagi, Wei menanggapi dengan kering. Yang kemudian menjabat tangannya, lalu tangan Ling.
Perasaanku saja atau, Ling memicing menahan nyeri, genggaman tangan Feng Yang kuat sekali?
"Terima kasih banyak. Mari duduk dan minum lagi," kata Yang. "Setelah ini, Anda berdua ada jadwal tertentu?"
Berbeda dengan Wei yang gemetaran menyeruput tehnya seperti nenek-nenek sungguhan, Ling meraih gelasnya mantap dan meneguk besar-besar, menyalurkan amarah yang tertahan.
"Hanya bersantai di rumah, menghabiskan waktu berkualitas bersama saudara sebelum mulai bekerja lagi," ujar Ling setelah meletakkan cangkirnya di tatakan. "Sama seperti yang Anda lakukan hari libur ini, saya rasa?"
Senyum Yang menipis selagi duta mereknya menikmati kemenangan sementara. Ling telah belajar mengibarkan bendera perang tanpa perlu blak-blakan menyatakan kebencian. Ia tahu Feng bersaudara tidak pernah berlibur, kecuali jika tubuh mereka sudah mencapai batas. Yang-lah yang menetapkan aturan itu, membatasi sendiri waktunya bersama adik-adiknya; dalam mengakrabi saudara, Yang jelas kalah jauh dari Ling.
"Saya harap bisa menghabiskan waktu berkualitas seperti Anda berdua." Yang berpura-pura menyayangkan kesempatan yang lewat. "Sayangnya, tuntutan Kevin Huo kepada kami bertiga semakin hari semakin besar."
Kau yang memperbesar tuntutan itu sendiri, dasar gila kerja!
Merasakan bahaya dari sebelahnya, Wei buru-buru menandaskan minumannya sebelum berdiri dan pamit. Dalam prosesnya, ia menggandeng Ling yang sudah siap menyembur racun kepada Yang.
"Terima kasih banyak atas jamuannya, Direktur Feng. Sekali lagi kami minta maaf." 'Sekali lagi'-nya Wei itu sudah diucapkan dua kali, omong-omong. "Kami juga minta maaf telah membuang waktu Anda."
"Waktu yang dihabiskan bersama keluarga tidak akan terbuang sia-sia, seperti Nona Zhang tadi ucapkan." Yang merangkul Wei (sok) akrab, lalu menepuk-nepuk punggungnya. "Lain waktu, mari berbincang lebih lama."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kevin Huo's Proposal ✅
ChickLitBerkorban untuk pekerjaan tidak pernah ada dalam kamus Zhang Ling. Jika sebuah merek, proyek, atau fotografer berminat pada kecantikannya, mereka harus bekerja sesuai kecepatannya. Karena itu, ia tidak pernah menjalin kontrak dengan perusahaan besar...