"Saya setuju dengan Nona Zhang. Gimmick seperti ini memang menguntungkan, tetapi tidak akan bertahan lama. Selain itu, citra yang kami bangun sekarang bisa berdampak jangka panjang bagi kami sendiri."
Yang menautkan jemari di atas meja. "A-Xiang, ini bukan pertama kalinya kita bermain dengan keingintahuan publik untuk promosi proyek. Kau tahu apa yang akan kita lakukan hanya sementara, bakal berhenti setelah konsumen koleksi Fenghuang stabil."
"Itu benar, tetapi proyek-proyek yang sebelumnya menggunakan taktik tersebut merupakan kolaborasi jangka pendek. Koleksi Fenghuang berbeda, Direktur Feng." Xiang kini duduk di tepi kursinya, menghadap Yang. Auranya sangat intens sampai Ling menelan ludah. Ketakutan gadis itu berpadu janggal dengan rasa takjub. "Tanpa ini pun, strategi tim promosi ditambah usulan Nona Zhang cukup untuk mengangkat nama Fenghuang."
Yang manggut-manggut, tetapi jemarinya mengetuk-ngetuk meja.
Perasaanku saja, Ling melirik ke kanan—pada direkturnya—lalu ke kiri—rekan kerjanya, atau hawa permusuhan kakak-beradik ini terasa sekali? Kukira cuma hubungan Feng Yang dan Feng Tian saja yang kurang baik ....
"Hal tersebut memang patut dipertimbangkan," desah Yang pelan, terkendali, lalu kembali bersandar di kursinya. "Walaupun termasuk strategi pelengkap, poin promosi terakhir ini tetap harus dipikirkan masak-masak supaya tidak ada keterpaksaan seandainya dilaksanakan."
Diam-diam Ling mengerucutkan bibir, membuang napas lega. Kakak-beradik ini, terutama Yang, sepertinya paham bahwa perpecahan dalam keluarga tidak boleh diperlihatkan di depan banyak orang. Itu dapat menjadi celah fatal bagi 'trinitas' Kevin Huo.
Begitu pertemuan ditutup, Ling menyalami para staf dengan tangan yang lembap.
Aku tidak pernah rapat dengan atmosfer seberat ini!
***
Manajer pengganti Mingmei, sayang sekali, belum seteliti seniornya yang sedang izin itu. Buktinya, sekeluar Ling dari ruang rapat, sang manajer tergopoh-gopoh mengabari bahwa siang ini, ia akan menemui seorang tutor dari sekolah model unggulan untuk persiapan runway pertamanya. Ling sempat mengeluhkan betapa mendadaknya jadwal ini, menyindir halus si manajer pengganti karena kekeliruannya.
Namun, melihat si manajer minta maaf seakan-akan kariernya kiamat, Ling begitu saja memaafkan. Ia menemukan sosoknya sendiri dalam diri si manajer, tertekan oleh kekuatan dan posisi sebagaimana Ling di bawah kekuasaan Kevin Huo selama ini. Sang peragawati benci itu.
"Nona Zhang, boleh minta waktu sebentar?"
Xiang keluar paling akhir dari ruang rapat, tetapi dari semua hal, yang dilakukannya pertama kali adalah mengajak Ling diskusi. Saat mengiakan, Ling iseng mengedarkan pandang ke sekeliling, mencari 'mata-mata' yang biasa mengawasi Xiang.
Benar juga, tadi dia kan datang tanpa manajer, batin Ling lega setelah memastikan mereka tidak diawasi. Ia dan Xiang masuk kembali ke ruang rapat; Xiang membuka dan menutupkan pintu untuknya. Mereka lantas duduk di kursi terjauh dari pintu: Xiang menduduki kursi Yang, sementara Ling menempati kursi lain yang terdekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kevin Huo's Proposal ✅
ChickLitBerkorban untuk pekerjaan tidak pernah ada dalam kamus Zhang Ling. Jika sebuah merek, proyek, atau fotografer berminat pada kecantikannya, mereka harus bekerja sesuai kecepatannya. Karena itu, ia tidak pernah menjalin kontrak dengan perusahaan besar...