Chanyeol memandang putri kecilnya dari pintu ruang main untuk si kembar. Gadis kecil yang memeluk buku gambar dengan senyum tidak bersalah itu juga berdiri dengan Jackson di sampingnya. Dia adalah pelaku yang merecoki kencan Daddy mereka, meneror Chanyeol dengan pesan dan telepon tanpa henti hingga Chanyeol terpaksa mematikan handphonenya karena Rose beberapa kali ikut melirik handphonenya yang bergetar tanpa henti.
Kencan yang sudah mereka rancang untuk reuni setelah sekian tahun tidak bertemu itu terpaksa mereka akhiri karena merasa canggung satu sama lain. Chanyeol juga tidak bisa menjelaskan keadaannya begitu saja pada Rose. Tentang anak kembarnya, tentang status memiliki anak tanpa istri. Semuanya terlalu rumit untuk dijelaskan pada pertemuan mereka yang kedua. Wanita cantik dengan senyum hangat itu bisa saja menciptakan jarak padanya karena shock.
Jessi menghampiri Chanyeol dan meminta Chanyeol untuk membalik buku gambar yang dia sodorkan. Chanyeol mengernyit begitu menerima buku gambar yang halamannya bahkan masih rapat; buku baru.
“Bagus tidak?” tanya Jessi riang.
“Apa maksudnya?” Chanyeol tau yang diberikan Jessi padanya adalah buku gambar baru, tapi bukan itu yang dia butuhkan. Chanyeol membutuhkan penjelasan atas tingkah Jessi yang random menerornya. Setelah dia ingat-ingat, dia tidak membuat kesalahan hari ini hingga Jessi bertingkah seperti menghukumnya dengan cara menganggu Chanyeol.
“Buku baru hadiah dari mommy Lisa” Jessi memamerkan buku pemberian Lisa dengan bangga.
Chanyeol mengapit mulut kecil Jessi dengan tangannya. Mulut anaknya semakin lancar mengklaim bahwa Lisa adalah Mommy nya. Beruntung ini di rumah, jadi tidak ada orang yang salah paham dengan perkataan Jessi. Chanyeol sendiri sudah lelah untuk memperingati putri tengilnya itu. Berapa sering pun mulut Chanyeol menegur Jessi, anak kecil itu tidak akan mendengarkan omongannya. Seperti tuli, Jessi selalu bersikap seolah Chanyeol tidak pernah mengucapkan kalimat teguran untuk tidak memanggil Lisa dengan Mommy.
“Jadi kau meneror Daddy karena ingin memamerkan buku gambar barumu?” tanya Chanyeol dengan sabar dan mensejajarkan tingginya dan putrinya.
Jessi mengangguk heboh, sementara Jackson di sampingnya hanya mengangkat bahu ketika Chanyeol meliriknya. Sebenarnya Jackson sudah berusaha menghentikan Jessi agar tidak menganggu Daddy mereka yang sedang bekerja, tapi Jessi tetaplah gadis tengil yang sedang ingin memamerkan barang baru yang dia dapatkan dari orang yang dia sayangi.
“Daddy ayo makan makanan enak”
“Untuk makan malam kita?” pertanyaan Chanyeol diangguki oleh keduanya.
“Masakkan sup seperti masakan Lisa eonni”
Di sinilah Chanyeol sekarang. Dengan pakaian yang sudah lebih santai dia memotong beberapa sayuran untuk dimasak bersama ayam. Jessi dan Jackson menyukai sayuran dan tidak akan menyisahkannya di pinggir piring seperti yang dilakukan oleh anak-anak kebanyakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DADDY PARK
FanfictionPark Chanyeol, pria sempurna di mata banyak orang, mendapati hidupnya terbelit oleh berbagai dilema yang tak terduga. Di usia 24 tahun, ia telah memiliki segalanya; wajah tampan, kekayaan berlimpah, dan sepasang anak kembar yang menggemaskan. Namun...