INTENTION • 9

28 18 3
                                    

Sudah dua hari Agya hadir ke sekolah, melewatkan pertandingan bola basket antara sekolahnya dan sekolah sebelah. Agya menghembuskan napas berat, Ia rindu Amora dan teman-temannya sekarang—termasuk juga Doyoung. Laki-laki yang membuatnya bukan kepalang untuk mengejar.

Sepatu sneakersnya sudah bertengger rapi di sepasang kakinya. Tidak terlupa juga dengan tas selempang yang sengaja Agya bawa untuk menyimpan ponselnya.

Keputusannya sudah mantap. Gadis itu berniat untuk pergi ke sekolah, walau statusnya untuk hadir masih dibatasi.

Gadis itu nekat dengan menaiki pagar bagian belakang sekolah. Agya melompat, Ia meringis pelan ketika tangannya tergores ranting kayu. Segera Ia melangkah pergi menuju lapangan tempat pertandingan tersebut dimulai.

"Sutt, cewek." ujarnya menggoda Amora yang duduk sendirian melamun.

Amora membalikkan tubuhnya, sedikit terperanjat dari duduknya akibat ulah sahabatnya ini.

"Lo kok kesini? Bukannya Lo di skor, Gy?" tanya gadis itu dengan hati-hati.

Agya mendaratkan bokongnya untuk duduk di samping Amora. Tangannya mengipas-ngipas di udara guna menyalurkan angin untuk meniup wajahnya yang nampak pengap.

"Apa yang gak bisa gue lakuin?" sambil bersedekap dada gadis itu menatap Amora dengan alisnya yang beberapa kali terangkat.

"Dasar kepala batu." ledek Amora. Agya hanya terkekeh mendengar itu.

Agya menyapu pandangannya ke segala arah, namun berakhir ke lapangan. Gadis itu menyipitkan matanya, mencari seseorang yang beberapa hari ini tidak ditemuinya.

"Tim kak Doy gak main?" tanya Agya seraya mengikat rambutnya akibat gerah.

"Udah, tadi. Sekarang mereka istirahat."

Lagi dan lagi Agya hanya mengangguk. Ia memandang ke arah lain. Menyipitkan matanya ketika melihat seseorang yang sepertinya Ia kenali.

Anggota-anggota cheerledes dari sekolah lain nampak bersantai duduk menikmati minuman mereka.

Mata Agya masih bertumpu memandangnya. Ia yakin, itu perempuan yang semalam sedang makan malam berdua dengan Doyoung.

"Kenapa, Gy?" Amora bertanya ketika melihat raut wajah Agya yang berubah.

"Dia siapa si? Kayak asing banget di sekolah ini." tunjuk Agya pada salah satu anggota Cheers yang identik dengan rambut sebahu, dan satu lesung pipi dibagian pipi kirinya apabila tersenyum.

"Anak sebelah, Jiandra namanya. Kenapa? Lo kenal?"

"Gak, tapi dia yang makan bareng kak Doy di caffe violet kemarin."

"Lo tau dia siapanya kak Doy?" sambung Agya. Amora menggeleng pelan.

"Gue gak tau, gak peduli juga."

Agya seketika bangkit ketika dilihatnya Jiandra berjalan meninggalkan teman-temannya. Agya berniat ingin menanyakan ada hubungan apa dia dengan Doyoung. Maka gadis itu sudah siap melangkah, namun ditahan oleh Amora.

"Mau kemana?"

"Ada urusan bentar sama dia." sahut Agya sambil melepaskan cekalan tangan Amora.

"Jangan buat aneh-aneh, deh, Gy. Sudah cukup Lo buat keributan kemarin."

"Gue janji gak bikin keributan, gue cuman mau ngomong sebentar sama dia."

Amora mengangguk ragu. Agya yang melihat itu langsung pergi meninggalkannya.

***

Jiandra membenarkan roknya ketika keluar dari toilet. Raut wajahnya nampak lega. Ketika kakinya ingin melangkah, Agya tiba-tiba menghadangnya.

INTENTION || Doyoung ( Tidak Update Lagi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang