Brankar rumah sakit dipacu dengan cepat. Seorang gadis yang terbaring tidak sadarkan diri, dan dipenuhi oleh darah itu dirujuk ke ruang UGD.
Laki-laki disampingnya juga turut menggiring. Menyeimbangkan langkahnya dengan lajunya brankar tersebut. Cemas, raut wajahnya itu tidak mampu lagi Ia sembunyikan. Dalam hatinya terus meronta-ronta, supaya perempuan ini bisa diselamatkan.
"Maaf, anda tidak boleh masuk." Bahu Doyoung melongsor mendengar perintah dari salah satu suster.
Doyoung menyandarkan tubuhnya di dinding. Tangannya terkepal kuat hingga akhirnya melayang memukul dinding tersebut.
Tangannya meraih saku, mengambil ponsel guna untuk menghubungi seseorang.
"Ma, maaf. Jian masuk rumah sakit."
Terdengar suara terkejut di seberang telepon. Doyoung semakin dibuat cemas. Ia kembali menghubungi orang tua Jiandra.
"Doyoung, bagaimana keadaan Jiandra?!"
Johny berteriak di ujung lorong. Doyoung bisa melihat siapa-siapa saja yang datang. Disana juga ada Jaehyun, Haechan, Amora, dan gadis pengacau yang membuntut di belakang. Emosinya kembali mencuat ketika melihat Agya.
"Gatau, masih ditangani dokter." Sahut Doyoung, matanya menatap tajam ke arah Agya.
Agya berpindah tempat, yang awalnya paling belakang, kini Ia semakin maju dan berdiri tepat di hadapan Doyoung.
"Kak, maafin gue. Gue sumpah gak sengaja." ujarnya.
Plak!
"Lo sengaja, sialan!"
Agya tidak menangis. Tidak, Ia sama sekali tidak menangis. Bentakan dan pukulan itu Ia terima, namun air matanya sudah tidak mempan lagi.
Tangan mungil itu memegang pipinya yang terasa pedas akibat dari tamparan Doyoung.
Semuanya yang berada disitu tidak dapat berkutik. Jaehyun sudah ingin maju untuk membela, namun Agya menyuruhnya untuk tidak.
"Gue punya nama, nama gue bukan sialan!" Agya kembali tersulut emosi.
"Apa? Aya?! Pantesnya sialan!" Sergah Doyoung.
Plak!
"Lo gak berhak manggil gue dengan sebutan Aya!"
Bukan Doyoung yang menampar kali ini, tapi Agya. Napas gadis itu sudah tidak beraturan, dadanya naik turun. Matanya pun sudah memerah. Ia tidak terima jika dipanggil dengan nama panggilan 'Aya'. Itu nama panggilan khusus dari abangnya. Agya tidak suka jika ada orang lain memanggilnya dengan nama itu.
"Dengarin gue. Kalo sampai adik sepupu gue kenapa-kenapa, Lo bakal tau a.ki.bat.nya!" ujar Doyoung penuh penekanan.
Laki-laki menarik rambut Agya ke belakang dengan kasar. Membuat Agya meringis.
"Gue nyesel bantuin Lo kemarin—"
"Lo nyakitin dia sialan!"
Bughh
Jaehyun langsung memukul perut Doyoung. Ia tidak bisa tinggal diam melihat Agya yang meringis kesakitan. Laki-laki itu bahkan memukul kembali.
"Lo gak ada berhak nampar Agya!"
"Dia udah buat celaka Jiandra!"
"Dia perempuan juga, bukan tandingan Lo! Lawan gue kalau Lo mau ngelempiasin amarah Lo, bukan ke dia!"
Terjadilah perkelahian antara Doyoung dan Jaehyun. Mereka berdua saling memukul.
"Stop! Ini rumah sakit bodoh!" Johny melerai, namun mereka menuli.
KAMU SEDANG MEMBACA
INTENTION || Doyoung ( Tidak Update Lagi )
Novela Juvenil"Kamu lemah, tidak menjamin bisa menjaga Agya." _______ Belum di revisi, harap maklumi jika ada kata yang typo.