N Family

2 0 0
                                    

>>>×<<<

Saling mengisi,
Saling memahami,
dan saling mengingatkan

Itu sudah menjadi keharusan

>>>×<<<

De Groot. Nama yang melekat pada dibagian belakang nama anak-anaknya keluarga pak Nanang dan ibu Natalie. Nama yang cukup asing dikalangan masyarakat Indonesia. Sebagian orang mengira ia adalah orang asing, padahal tidak sama sekali. Hanya saja ayah dari pak Nanang adalah orang Belanda. Pak Nanang asli orang Malang, berkulit terang, berambut lurus sedikit pirang -kan masih ada darah Belanda, bermata sipit dan berperawakan tinggi. Sedangkan ibu Natalie adalah orang Indonesia bagian Timur, tepatnya Flores yang notabenenya berkulit lumayan gelap, berambut keriting, dan kelopak mata yang lumayan lebar dengan alis tebal dan bulu mata yang juga tebal. Jika mayoritas orang timur berperawakan tinggi dan berbadan besar, namun tidak dengan ibu Natalie. Beliau justru berbadan kecil dan tidak terlalu tinggi juga. Dan dari perpaduan antara keduanya terciptalah 3 individu baru dengan nama yang berawalan sama dengan akhiran yang sama. Yaitu N_ De Groot.

Keluarga pak Nanang termasuk keluarga yang lumayan berada di tingkatkan rata-rata atas. Namun mereka selalu mengatakan jika keluarganya adalah keluarga yang hidup berkecukupan -maksudnya cukup untuk makan nasi 3x sehari, cukup untuk membeli rumah dua lantai beserta isi-isinya dengan pekarangan lumayan luas berserta tamannya. Dan satu lagi, cukup untuk jalan-jalan, walau hanya dekat-dekat saja. Pak Nanang bekerja di suatu perusahaan besar sebagai kepala staf administrasi yang gajinya paling tidak 7 digit, bahkan bisa mencapai 8 digit juga. Lumayan kan? Sementara ibu Natalie adalah seorang guru swasta di salah satu sekolah yayasan di sana. Disamping itu ibu Natalie juga menjalankan usaha butik, ya walaupun hanya kecil-kecilan cukup untuk tabungan ketika beliau pensiun nanti.

Memilih memiliki 3 anak bukanlah tanpa alasan. Kata mereka -pak Nanang dan Ibu Natalie- kalau anak cuma 2 itu nggak enak. Coba kalau keduanya itu berantem tanpa adanya yang satu lagi, pasti mereka akan diem-dieman dalam kurun waktu yang lumayan lama, dan ujung-ujungnya pasti merepotkan mereka berdua. Kalau 3 anak kan pas, seumpamanya yang 2 sedang berantem, si anak yang satu ini bisa menjadi tim pendukung dari salah satu pihak. Biar seru aja-Pemikiran yang sangat absurd. Berarti mereka ingin anak-anaknya berantem? Ya enggak lah. Sebenarnya alasan utamanya, mereka hanya ingin suasana rumah mereka benar-benar seperti rumah yang berpenghuni. Tidak sepi mampring.

Anak pertamanya berjenis kelamin laki-laki, jadi ia menyandang predikat sebagai Putra sulung, yang bernama Naofal De Groot. Kalau di rumah Biasa di panggil Nao. Usianya 4 tahun lebih tua dari adik pertamanya. Saat ini dirinya sedang menyandang status sebagai maba. Mahasiswa baru? Bukan lah. Trus apa? Mahasiswa basi. Istilah itu secara resmi didedikasikan oleh adiknya -yang pertama pastinya- kepada abangnya tersayang, bang Nao. Entahlah, padahal Nao orangnya pinter banget. Namun entah karena apa ia tidak mampu menyelesaikan tugas skripsinya di tahun ini sehingga tidak bisa segera lulus di tahun ini. Justru dia sangat yakin jika dirinya akan tambah semester. Katanya sih nggak mau ngoyo.

Anak keduanya bernama Naira, tentunya dengan embel-embel yang sama, De Groot. Naira De Groot. Pastinya berjenis perempuan-ya iyalah, dari namanya aja udah keliatan. Mana mungkin anak laki-laki bernama Naira?. Kini Naira baru saja duduk di bangku SMA kelas 3 jurusan IPS. Naira gadis yang berperawakan tinggi-dibanding gadis-gadis pada umumnya. Jika di sandingkan dengan abangnya, pasti orang lain tidak akan mengira jika Naira adalah adiknya Nao. Kenapa? Tingginya hampir samaan. Hanya selisih 2 atau 3 cm saja. Lumayan seimbang kan?

Satu anggota lagi, anak ketiga. Menyandang predikat sebagai anak bungsu. Karena pak Nanang dan Bu Natalie tidak akan menambah anak lagi. Mereka tidak meyakini jika banyak anak banyak rejeki. Nyatanya semakin banyak anak kebutuhan juga semakin banyak pula. Disisi lain mereka juga kurang setuju dengan embel-embel pemerintah yang menggembar-gemborkan 2 anak cukup. Mereka lebih setuju dengan pernyataan 2 anak lebih baik, Yang berarti 3 anak pas.

Sementara - Berhenti di Titik Pilu [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang