>>>×<<<
Seperti apapun hubungan,
Jika darah telah mengikatkan
Seburuk apapun keduanya
Pasti masih ada kasih sayang yang tersembunyi diantara mereka>>>×<<<
Naira De Groot dan Neava De groot. Mereka adalah dua manusia yang dilahirkan oleh sepasang manusia yang sama. Tumbuh berkembang di satu rumah yang sama dan memiliki satu kakak laki-laki yang sama. Naofal De Groot.
"Eh lu mau berangkat?" Naira bersuara sembari meniruni tangga.
"Iya. Tapi masih nanti," jawab Nea singkat.
"Barengan dong," pinta Naira.
Naira memang jarang banget berangkat bersama Nea. Dirinya lebih sering berangkat bersama Naofal. Sebenarnya Motor yang selama ini dipakai Nea adalah motor pemberian papah untuknya. Lebih tepatnya untuk mereka berdua. Namun karena Naira lah yang menyandang status sebagi kakak, jadi Naira lah yang menerima motor itu.
Disisi lain Naira terlalu berpegang teguh pada pendiriannya untuk pantang mengendarai motor sendirian. Katanya naik motor sendiri itu krik, suwung, sepi, sunyi, hening, dan lain sebagainya. Padahal bukannya di jalan raya ramai ya? Kok sepi? Alhasil dia memberikan motornya untuk Nea, tapi dengan syarat jika Naira butuh kemana-mana Nea harus mengantarkannya—kecuali kalau ada Nao, pasti Naira lebih memilih diantar Nao ketimbang dengan Nea.
"Biasanya bareng Mas, emang Mas kemana?" tanya Nea.
"Entahlah. Tu orang berangkat pagi terus," jawab Naira sambil mengangkat kedua bahunya.
"Tumben," sahut Nea penasaran
"Yaudah bareng ya."
"Oke. Tapi 15 menit lagi aku berangkat."
"Iye iye," jawab Naira sedikit kesal. Ia selalu kesal jika berangkat dengan Nea. Gimana nggak kesal. Nea selalu mengajaknya berangkat pagi-pagi. Padahal kalau sama abangnya dia berangkat siang-siang.
Naira buru-buru menuju kamar mandi. Kali ini kecepatan mandinya meningkat jadi 2x lebih cepat. Tidak sampai 5 menit Naira sudah keluar dari kamar mandi. Ia berlari ke kamar untuk mengganti pakaiannya, menata rambutnya dan juga wajahnya. Kemudian mengambil barang-barang yang harus ia bawa kesekolah.
Tanpa sadar, Waktu sudah berjalan hampir 15 menit. Akhirnya dia berlari dari kamarnya menuruni tangga dan mendapati Nea sudah berada di halaman dengan motor di jagang dua dengan mesin menyala. Hal itu jelas membuatnya panik. Panik nggak panik nggak? Ya panik lah, masak enggak. Panik kalau ditinggal.
Lantas Naira berlari keluar dari rumah dengan menenteng sepatunya yang belum dia pakai dan juga dua lembar roti tawar yang tidak sempat ia beri selai.
"Ya.... Jamkkanman jamkkanman," teriak Naira.
"Wae geurae?" jawab Nea mengikuti gaya Naira.
Memang satu rumah ini tidak ada yang tidak menyukai perihal Korea-Koreanan. Mulai dari papah mamahnya yang sukanya nonton drakor yang romantis-romantis sambil berduaan. Kemudian si Nao yang ngefans banget sama nuna-nuna korea seperti IU, Kim Yoo-jeong, Kim So-hyun, Wendy Red Velvet, Lisa Back Pink, dan masih banyak lagi. Kalau mau menggali galeri Nao pasti bakal nemuin satu File yang isinya Full foto Nuna-Nuna. Kemudian si Nea yang suka banget sama Oppa-Oppa seperti Lee Jong-suk, Cha Eun-woo, Nam Joo-hyuk, song Joong-ki, hingga Choi Si-won yang sering muncul di iklan mie sedap—jinjja padas.
Kalau si Naira mah sampai sekarang masih sama. Seumpamanya dia ditanya siapa artis Korea yang disukai jawabnya cuman satu, Zhong Chenle. Padahal dia tau kalau Zhong Chenle bukan orang Korea melainkan orang china. Tapi tetap saja anak itu menganggap Zhong Chenle sebagai oppa. Kan aneh, orang china dipanggil Oppa. harusnya Koh atau Koko. Ya kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sementara - Berhenti di Titik Pilu [Selesai]
Novela Juvenil| Melintasi Lorong Waktu Yang Membawaku Berhenti Sejenak di Titik Pilu | "Tidak bisakah kau tinggal denganku sedikit lebih lama? Tidak bisakah kau kembali hidup bersamaku lagi di sini?" Aku sempat merasa hilang arah. Aku tidak tau harus menyalahkan...