Mengikat

4.7K 819 72
                                    

Happy birthday🎉🎉 meskipun kelewat untuk sayangku Lee Jeno❤️ hati-hati typo bertebaran karena ga aku cek ulang dan langsung aku post. Jangan lupa vote dan komennya ya kawan. Selamat baca!


















Hari itu langit begitu cerah ceria. Nampaknya bumi pun ikut berbahagia untuk sepasang sejoli yang hendak mengikat cinta. Burung berkicau bak nyanyian merdu. Angin berhembus tenang, menghantarkan kesejukan. Bunga-bunga bermekaran dengan indah, menghantarkan harum semerbak yang menggugah jiwa.

Semua ikut merasakan euphoria kebahagiaan yang kental di negeri berbunga itu. Setiap insan yang berada di sudut negeri mengembangkan senyum manisnya tat kala ikut menyaksikan serangkaian adat istiadat negeri mereka ketika sang pangeran menikah. Hari yang begitu dinantikan oleh semua orang.

Kerajaan dihias dengan begitu cantik. Manik-manik bertebaran menghiasi istana. Hari itu Gardenia benar-benar bahagia.

Setelah melewati ritual yang begitu panjang sebelum menjemput calon istrinya, Jeno tampak gugup berdiri di hadapan Raja Yuta sang calon mertua. Adat Gardenia, pernikahan akan dilaksanakan langsung oleh ayah atau ibu kandung dari mempelai wanita atau submissive. Jadi di sinilah sekarang Jeno berada menantikan Renjunnya masuk ke altar.

Para tamu undangan berdiri kala pintu aula dibuka lebar. Di depan sana sudah berdiri sosok Renjun yang wajahnya tertutup kelambu. Perlahan ia berjalan di dampingi oleh para dayang yang menaburkan bunga sepanjang karpet merah yang dihiasi berlian terbentang.

Renjun melangkah dengan penuh keanggunan, sesuai tatakrama kerajaan Gardenia. Jeno tersenyum lembut menatap kekasih hatinya yang kian mendekat. Ketika sampai di hadapan altar, Jeno turun untuk menggenggam telapak halus milik rubah manisnya. Ia tuntun sang pujaan hati untuk sama-sama menaiki altar pernikahan mereka.

Dan kinilah mereka berdua saling berhadapan satu sama lain. Jeno masih bisa samar-samar mengintip wajah ayu Renjun yang tertutup kelambu. Meskipun tak tampak jelas, tapi kecantikannya tidak bisa luntur.

"Dengan Izin dan Restuku, aku sang ayah dari pria yang kini kau genggam tangannya, ayah dari pria yang akan menemanimu hingga akhir hayatmu, ku ikat kalian berdua dalam tali cinta sampai maut memisahkan kalian." ucap Yuta lantang menaruh pedangnya di atas kepala Jeno lalu beralih di kepala anaknya. Ritual itu menandakan turunnya restu dari seorang ayah kepada anaknya, dan berkat dari orang tua untuk kehidupan sang anak setelah menikah.

Setelah Yuta menurunkan pedangnya, kini giliran Jeno berlutut di hadapan Renjun untuk mengucapkan janji sucinya. "Dengan ini, Aku Lee Jeno mengambil engkau Huang Renjun sebagai pendampingku selamanya hingga akhir hayatku, dan berjanji akan mencintaimu, mengasihimu, membahagiakanmu seumur hidupku" kemudian Jeno menyematkan cincin permata yang menjadi tanda terikatnya mereka dalam pernikahan itu.

Setelah Jeno berdiri, Renjun pun mengucapkan janji pernikahannya. Namun seorang wanita atau submissive yang menikah tidak diperkenankan berlutut seperti suami mereka saat di altar pernikahan. Jadi Renjun mengucap sumpahnya sembari berdiri. "Dengan ini, Aku Huang Renjun menerima engkau Lee Jeno sebagai pendampingku selamanya hingga akhir hayatku, dan berjanji akan mencintaimu, mengasihimu, membahagiakanmu seumur hidupku" disusul dengan penyematan cincin di jari suaminya.

Sorak sorai para tamu yang hadir menggema di seluruh ruangan. Winwin memeluk putra sulungnya Xiaojun, dan menitikkan air mata melihat pemandangan indah di hadapannya. Taeyong mengembangkan senyum tulusnya melihat sang putra berhasil memboyong cintanya.

"Jaehyun-ah.. Andai kau berada di sini, dan melihat putra kita yang tengah berbahagia, kau pasti juga akan sama senangnya seperti ku" gumam Taeyong.

Jeno mengangkat tangannya yang bergetar untuk membuka kelambu Renjun dengan perlahan. Jantungnya tak ingin tenang, dan terus berdetak kuat. Pelan-pelan kain tipis yang menutupi wajah istrinya terbuka, hingga Jeno bisa melihat dengan jelas kulit seputih susu, hidung bangir yang ramping, bibir merah merona, bulu mata lentik yang cantik, dan pipi gembil bersemu indah. Semua begitu sempurna di mata Jeno.

Amour Éternel [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang