🔮✨🔮✨Mesmerizing 🔮✨🔮✨
✨✨✨✨
✨✨✨
✨B
eberapa hari pun berlalu.
Hari ini seluruh penghuni rumah Duke sedang berada di halaman rumah Duke untuk mengantarkan kepergian dekis yang akan mengikuti perang kekaisaran.
Oiyaa dan jangan lupa (Name) yang ikut serta mengantarkan dekis karena dia masih dititipkan dirumah keluarga Duke.
"Dekis kembali lah dengan selamat" ucap nyonya Duke sambil menitikkan air mata tidak rela melepaskan anak laki-lakinya ke medan perang.
Setelah itu tatapan mata dekis beralih menatap mereka namun sayangnya medeia malah menghindari tatapan mata dekis yang mana hal itu malah membuat dekis merasa sedih.
Atensi dekis kini beralih kepada (Name)
dekis pun segera menghampiri (Name).
(Name) yang dihampiri dekis pun hanya bisa menatapnya bingung."Kenapa dekis? "
"Tunggu aku kembali dari perang yaa"
Mendengar perkataan dekis entah mengapa membuat kedua sisi bibir (Name) naik ke atas membentuk senyuman ."Iyaa kembali lah dengan selamat dekis"
Dekis pun segera menaiki kudanya dan beranjak pergi dari kediaman beliard.Malam hari pun tiba.
(Name) kini sedang dilanda oleh rasa bosan karena tidak ada dekis di sini.Maka pada akhirnya (Name) memutuskan berjalan-jalan di sepanjang lorong yang ada dirumah beliard.
Namun sialnya ditengah perjalanan (Name) malah bertemu dengan kepala keluarga beliard yaitu tuan Tesion Beliard.
"Tuan beliard selamat malam" ucap (Name) sambil membungkukkan badan.
"Malam (Name) "
Hening itulah situasi yang kini telah melanda mereka berdua.
"Kalau begitu saya permisi duluan tuan beliard".
"Tunggu" cekal tesion.
"Iyaa kenapa tuan?" tanya (Name).
"Apa kau sedang sibuk sekarang? ".
"Tidak memangnya kenapa tuan? ".
"Aku mau membicarakan suatu hal".
"Kalau itu mengenai bisnis yang dilakukan oleh tuan dan ayah saya, maaf saya akan menolak ajakan anda jadi lebih baik saya langsung kembali ke kamar".
"Bukan mengenai hal itu, ada yang ingin aku bicarakan yaitu perihal dekis".
Mendengar nama dekis membuat (Name) memberhentikan langkahnya sejenak lantas menatap balik tuan beliard.
"Ada apa dengan dekis".
"Bagaimana kalau kita membicarakan tentang dekis sambil duduk dan minum wine"."Baiklah saya mau membicarakan hal ini" (Name) sambil mendudukkan dirinya di kursi terdekat.
Setelah mereka berdua duduk tuan beliard segera menawarkan segelas wine kepada (Name).
Namun dengan cepat (Name) tolak tawaran minum wine itu dengan alasan.
"Saya tidak suka wine, lagipula kebanyakan orang-orang suka lupa diri saat meminum wine dan hal itu yang nantinya akan menyebabkan seseorang itu mabuk lalu kemudian melakukan sesuatu di luar kendalinya".Mendingan minum teh batin (name)
Mantep (Name) stay halal nggak minum wine.
"Jadi (Name) menurutmu dekis itu anak yang seperti apa?".
Mendengar pertanyaan yang diberikan oleh tuan Duke beliard ingin rasanya (Name) nyerocos segala hal baik dan pesona yang dimiliki dekis.
Namun karena (Name) masih sadar dengan siapa dia bicara saat ini dia memutuskan untuk menjawab seperlunya saja.
"Menurut saya dekis seorang anak yang baik, bertanggung jawab, pintar, lembut, dan yaa dia sangat menyayangi adiknya yaitu medeia".
"Aku tidak menyangka dekis memiliki kesan yang baik di mata kamu (Name)".
Sementara itu didalam hati (Name) berteriak
Iyalah jelas kan saya suka sama anak bapak."Tapi bukannya dekis terlalu dekat yaa dengan medeia".
(Name) yang mendengar pertanyaan yang baru saja dilontarkan oleh tuan beliard hanya bisa mengernyitkan dahinya. Heran
"Loh memang apa salahnya kalau mereka berdua dekat, kan mereka kakak beradik jadi sudah sewajarnya kalau mereka memiliki hubungan yang dekat".
"Tapi tetap saja kalau terlalu dekat bukannya nggak bagus untuk mereka berdua kedepannya"
"Tuan beliard memangnya tahu darimana kalau hubungan mereka nantinya hanya akan membawa pengaruh buruk untuk keluarga belajar? ".
"Karena dekis terlalu lembut untuk berada di keluarga beliard dan sebagai anggota keluarga beliard kami dilarang untuk goyah karena perasaan pribadi".
Mendengar alasan yang diberikan tuan beliard seketika membuat (Name) beranjak dari duduknya.
"Menurut saya sikap lembut yang dimiliki dekis itu tidak buruk malah saya suka dengan sifatnya itu setidaknya menunjukkan kalau dekis tidak akan menjadi seseorang yang dengan mudahnya melukai orang lain".
"Lagipula hanya karena anda ayah dari dekis dan medeia bukan berarti Anda dengan seenaknya dapat mengatur kehidupan mereka berdua".
"Bahkan Anda sendiri tidak tahu apa yang diingkan dekis sebenarnya, kenapa Anda malah dengan seenaknya menyuruh dekis melakukan ini dan itu" Jelas (Name) sambil memincingkan kedua matanya ke arah tuan beliard.
Tesion yang geram mendengarkan pernyataan (Name) lantas berdiri dan kemudian mengangkat tangannya lalu
PLAK!!!
Yaa (Name) ditampar oleh tuan tesion beliard
"Berani sekali kau berbicara seperti itu kepada ku memangnya kau itu siapanya dekis"(Name) pun terkekeh sinis.
"Anda tanya saya siapanya dekis?"
"Saya (Name) Falls TEMAN BAIKNYA Dekis Beliard" Jawab (Name) disertai senyuman sinis yang dimilikinya ohh dan jangan lupa dengan sudut dibibir kanannya yang kini telah mengalir darah segar akibat tamparan yang diberikan oleh tuan beliard menambah kesan
"Kalau begitu saya permisi dulu tuan beliard" Ucap (Name) sambil membungkukkan sedikit badannya.
Dan begitulah akhir dari pembicaraan diantara (Name) dengan tuan tesion beliard.
Sementara itu (Name) dalam perjalanan menuju kamarnya.
"Sialan sakit banget" Umpat (Name).
"Kok bisa yaa dekis dan medeia betah tinggal disini" (Name) hanya bisa menghela napasnya pelan lelah setelah apa yang telah dia lalui hari ini.
To Be Continued
Maaf baru bisa update sekarang karena saya bingung bagaimana caranya saya melanjutkan cerita ini dan yaa ditambah banyaknya tugas video makin memperkeruh suasana.
Jangan lupa vote dan komen
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙼𝙴𝚂𝙼𝙴𝚁𝙸𝚉𝙸𝙽𝙶 [ 𝙳𝚎𝚔𝚒𝚜 𝚇 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚎𝚛𝚜 ]
FanfictionAku suka dirinya Dirinya begitu memikat Hingga mataku tidak bisa mengalihkan pandanganku dari dirinya Dekis Beliard X Reader I Wanna Be U I Wanna Be U © SAM