✨ 🔮✨🔮✨ 𝙼𝙴𝚂𝙼𝙴𝚁𝙸𝚉𝙸𝙽𝙶 ✨🔮✨🔮✨
✨✨✨✨✨
✨✨✨✨
✨✨✨
✨✨
✨
Third POV
Hari persidangan pun tiba.
Kini [Name] dan phell sudah berada di ruang persidangan.
Jika ditanya apa tujuan [Name] untuk ikut melihat proses berjalannya sidang hari ini maka dia akan menjawab
'Aku ingin melihat adik iparku berperan sebagai tokoh utama dalam persidangan hari ini'.
Phell yang mendengar jawaban [Name] segera memberikan sanggahan berupa
'masih calon adik ipar yaa kalau boleh aku koreksi'.
[Name] yang mendapat sanggahan tersebut hanya dapat memberikan tatapan sinis ke arah phell.
[Name] dan phell segera duduk di kursi yang telah disediakan.
''Oii [Name] aku mau bertanya sesuatu"
"silahkan"
"Kenapa kamu nggak mau jadi pelapor kasus ayahmu seperti medeia"
"hmmm kenapa yaa"
"Mungkin salah satu alasannya adalah aku tidak seambis itu untuk mewariskan gelar yang dimiliki oleh ayahku''
''Ditambah aku tidak seberani itu untuk melaporkan ayahku ke kerajaan ditambah orang-orang di keluargaku hampir semuanya ada di pihak ayah, jadi andaikan aku yang mengajukan laporan tersebut, bisa dipastikan aku tinggal nama aja sebelum sidang itu digelar"
''Wahh barusan itu kalimat terpanjang yang pernah kamu ucapkan kepadaku" Phell sambil menatap kagum ke arah [Name].
''Sialan kamu malah salah fokus ke situ"
''Yaa tapi aku ingin mengucapkan terima kasih karena berkat dekis dan dirimu sekarang medeia mendapatkan bukti yang sangat kuat mengenai kejahatan yang telah dilakukan ayah medeia beserta para pengikutnya"
[Name] yang tiba-tiba mendapatkan ucapan terima kasih dari phell hanya bisa terdiam sejenak lantas mengalihkan pandangannya ke sembarang arah.
"Bukan apa-apa aku membantu karena ayahku memang bersalah dan sudah sepantasnya dia mendapatkan hukuman atas perbuatannya" Balas [Name].
''Bukan karena ingin bisa lebih dekat dengan dekis?" Lagi dan lagi phell kembali bertanya.
"Yaa itu juga ada benarnya sih cuman kalau bisa di presentase 80 persen karena aku ingin ayahku dihukum dan sisanya karena ingin membantu dekis".
Beberapa menit kemudian...
Secara tiba-tiba suasana ruang sidang menjadi riuh, [Name] dan phell yang penasaran ada hal apa yang muncul sehingga ruang sidang menjadi ramai segera mengalihkan pandangan mereka ke arah pintu masuk, yang mana disana ada medeia dengan menggunakan pakaian yang bisa dibilang mewah karena banyaknya perhiasan yang menempel dari ujung kepala sampai kakinya.
Medeia yang merasa ada yang menatapnya segera mengalihkan pandangan ke arah phell dan [Name] dan kemudian dirinya tersenyum penuh makna.
[Name] yang mendapat senyuman dari medeia hanya dapat tersenyum kegirangan,
Namun senyuman [Name] tak bertahan lama karena celetukan atau mungkin pertanyaan yang lagi-lagi keluar dari mulut phell.
"Heh kau masih waras kan?" Tanya phell ke [Name].
"100% Masih waras" Jawab [Name] sambil menatap phell bingung dengan maksud pertanyaan dari phell.
"Owh syukurlah, aku kira kamu memang suka sama yang sejenis" Phell tanpa beban dan tanpa dosa.
PLAK
Iya itu bunyi suara telapak tangan [Name] yang mendarat mulus di punggung phell.
"Aduhh" Ini reaksi phell setelah mendapatkan tepukan maut dari [Name] dipunggungnya.
"Kalau ngomong yang benar aja dong phell, kan kamu tahu sendiri yang aku suka itu kakaknya medeia"
"Yaa kali aja gitu kamu mau menjadikan kedua kakak beradik itu menjadi hal milikmu"
"Aku tidak setamak itu untuk memiliki mereka berdua, lagian aku udah merasa cukup kok kalau bisa hidup bersama dengan dekis"
"Yaahhh perempuan yang satu ini hobinya ngehalu aja, kamu jujur soal perasaan kamu ke kakaknya medeia saja belum, sekarang malah sudah mengkhayal aja hidup bersama dengan dekis" Dekis menyindir [Name] dengan satu fakta yang tidak dapat terbantahkan oleh siapapun.
JLEB
Rasanya barusan [Name] ditampar sebuah fakta yang teramat nyata.
Fakta bahwa sampai saat ini dirinya belum berani menyatakan perasaannya kepada dekis itu adalah ✨BENAR✨ .
Mau menyangkal tapi sayangnya hal yang barusan dikatakatan phell itu fakta.
"Phell semakin aku kenal dirimu ternyata kamu ini nyolot juga yaa"
"Owhh begitukah aku dimatamu syukurlah kalau begitu" Balas phell dengan disertai senyuman jahil miliknya.
Setelah percakapan yang bisa dibilang lumayan dipenuhi keributan kini mereka berdua fokus untuk menyaksikan berjalannya sidang yang hari ini resmi dibuka.
To be continued

KAMU SEDANG MEMBACA
𝙼𝙴𝚂𝙼𝙴𝚁𝙸𝚉𝙸𝙽𝙶 [ 𝙳𝚎𝚔𝚒𝚜 𝚇 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚎𝚛𝚜 ]
FanfictionAku suka dirinya Dirinya begitu memikat Hingga mataku tidak bisa mengalihkan pandanganku dari dirinya Dekis Beliard X Reader I Wanna Be U I Wanna Be U © SAM