Bagaimana ceritanya, jika ada seseorang yang mirip dimimpinya dan bertemu di dunia nyata lalu ingin menjadikan seseorang tersebut sebagai pacar?
Rakasa Keenan Bumantara, laki-laki berpostur tinggi dan menjabat sebagai ketua basket baru di SMA Vander...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malam hari pun tiba. Kelima laki-laki sedang asik nongkrong di basecampnya. Mereka adalah pemain inti basket. Banyak opini yang keluar dari mulut orang, kalau mereka berlima ini adalah komplotan geng motor. Tapi, tidak bukan itu, mereka hanya berteman biasa yang kebetulan memiliki hobi yang sama yaitu basket.
"Gimana besok sabtu udah pada semangat?" tanya Azka kepada pemain lainnya.
"Wih! Semangat dong, apalagi di semangatin yayang Vivi," jawab Eric dengan senyum manisnya.
"Yee! Kadal darat!" Zaky melempar beberapa kulit kacang ke arah Gilang. Namun, dengan sigapnya Gilang dapat menghindar.
Gilang menjulurkan lidahnya. "Gak kena, gak kena," ucapnya tanpa bersuara dengan muka konyolnya.
Azka menggelengkan kepalanya, "Menurut lo apa ada revisi tentang strategi pertandingan besok?" tanya Azka kepada Rakasa.
Rakasa menatap Azka sebentar. "Gue rasa enggak, kita main seperti biasa."
"Eh! Omong-omong si Daniel itu gimana? Bisa-bisanya dia lepas dari tanggung jawabnya sebagai kapten basket," ucap Zaky yang mulai bergosip manja.
"Gak tau tuh! Mana sekolah kita belom netepin siapa yang jadi kapten baru lagi," gerutu Reja yang asik memakan kacang.
"Gue tebak antara lo dan lo," lanjutnya sambil tangannya menunjuk ke arah Rakasa dan Azka.
Zaky yang di samping Reja itu pun juga menganggukkan kepalanya, "Gue rasa juga gitu."
"Gue gak mau jadi kapten basket. Tanggungjawabnya gede," ucap Rakasa sambil membuka kacang kulit.
"Gue rasa gue juga ga pantas jadi kapten basket." Azka menambahi ucapan Rakasa tadi.
"Tapi 'kan lo berdua pernah jadi kapten sementara." Gilang cengo mendengar ucapan kedua temannya itu. Jelas-jelas mereka berdua pernah menjadi captain basket.
Rakasa menghela napasnya. "Terpaksa. Gak ada alasan lain selain iya," ucapnya.
"Tapi siapa besok pas pertandingan yang jadi kaptennya?" tanya Zaky mengerutkan keningnya.
