Satu

2.4K 142 20
                                    

Memijat pelipisnya. Pria paruh baya itu menatap tak percaya surat di tangannya. Istri cantiknya, memilih memijit pundak suami, mencoba menenangkan. "Tenanglah sayang!"—ini bukan perintah, melainkan bujukan. Sang istri terlalu takut jika sang suami akan meledak seperti sebelum sebelumnya.

Lagi.

Dan lagi.

(Hwang Minho) 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Hwang Minho) 

Tapi pria paruh baya—Hwang Minho yang masih betah membaca tiap line surat dari sekolah si bungsu Hwang, padahal dia sudah hapal dengan jelas surat yang selalu berada di tangannya. Dia menggeram—marah. Matanya elangnya kini menatap tajam pada si bungsu yang berlutut di kakinya dengan topi yang hampir menutupi sebagian wajahnya.

"HWANG HYUNJIN!!" teriak Minho kalap. Meremas kertas di tangannya dan melempar tepat ke kepala sang anak.

 Meremas kertas di tangannya dan melempar tepat ke kepala sang anak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Hwang Jisung, Untuk keperluan cerita, Jisung GS dulu ya. Love you Jisung)

"ASTAGA ASTAGA!!" Kali ini istrinya—Hwang Jisung menahan tangan Minho agar tidak khilaf memukul sang buah hati. Sedikit kaget dengan teriakan Minho tiba tiba. Ini serangan mendadak, dia hampir saja kena serangan jantung. "Sayang, kecilkan suaramu!" dia merengek.

"Masuk kamar jika kau tak ingin mendengarku berteriak!" Percayalah, Minho itu pria yang paling menyayangi istrinya. Dia masih berusaha memberi pengertian bahwa dia akan berteriak lagi untuk seharian ini. Anaknya perlu diberi nasihat dengan suara keras.

"Lalu membiarkan kau membunuh my little Hwang?" Jisung menatap tajam suaminya. Ia ikut duduk bersimpuh di samping anaknya. "Maafkanlah dia, Bunny!"

"Manjakanlah dia terus quokka! Dia akan terus membuat masalah." Minho tak bisa menahan amarahnya. Ia menunjuk nunjuk kepala Hyunjin yang masih tertunduk.

"BUNNY!!" teriak Jisung. Dia sudah hampir menangis.

 Dia sudah hampir menangis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TROUBLEMAKER (ChanJin) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang