Empat Belas

721 68 5
                                        

Hyunjin tersentak kaget ketika mendapati suara langkah kaki ketika dia sedang asyik melihat artikel artikel yang dia pikir akan membantunya. Dia bahkan belum membuka bajunya sama sekali. Hyunjin menepuk kepalanya. Dia cepat cepat membuka jaket di tubuhnya—melemparnya asal.

Dia kemudian membuka kaosnya, tapi karena terburu buru, kaos itu tersangkut di kepalanya. Sialnya Chan sudah sampai di dalam kamarnya dan melihat betapa konyolnya pertarungannya dengan kaos barunya itu.

Chan hanya menghela nafas, membantunya melepas kaosnya. "Apakah aku akan di hukum karena tak melakukan keinginanmu?" tanyanya—mencoba memakai nada yang sering di gunakan Daniel saat menanyakan pertanyaan konyol.

Chan memilih menjawab dengan gedikan bahu. Tapi dia mempersempit jaraknya dengan tubuh toppless Hyunjin. Chan bisa jadi seorang sadism, bisa juga seorang yang suka gaya bercinta yang ekstreem. Tapi Hyunjin sepertinya sering lupa kalau Chan itu pintar memperlakukan orang lain dengan baik.

Tangan Chan mengelus pipinya dan matanya tepat menyelami karamel Hyunjin. Hyunjin tenggelam dalam pesona lelaki yang memasang wajah dinginnya. Chan memang pintar berpoker face. Tidak ada yang tahu apa yang di pikirkan lelaki itu. Dia bisa tersenyum dan tidak berekspresi sesuka hatinya.

Tangan Chan yang hangat perlahan mengelus rahang Hyunjin. Hyunjin rasa dia melemas. Pria itu sepertinya tahu kelemahannya dengan baik. Bibir mereka bertemu, Chan kemudian memangut bibir Hyunjin. Membantu Hyunjin menemukan cara berciuman yang pas untuk dirinya. Chan membantu Hyunjin untuk mendapati dirinya rilex, Chan tahu sekali ini kali pertama untuk pria yang belum dewasa itu. Jadi dia akan menuntun perlahan, kemudian memikirkan cara agar Hyunjin jadi liar dengan sendirinya nanti.

Hyunjin membalas. Mencoba melahap balik bibir Chan, disambut dengan senang hati lelaki itu. Chan menarik lidah Hyunjin, mencoba mengajak bertarung kemudian lengannya, mengelus bahu telanjang Hyunjin. Merebahkannya dengan lembut di atas bed.

Ini gila.

Ini bukan kali pertama Chan dan dirinya berciuman. Tapi rasanya ciuman ini begitu bermakna. Bermakna mereka akan melanjutkan ke tahap selanjutnya. Chan menurunkan ciumannya ke rahang Hyunjin. Mengecup ngecup dan Hyunjin mendesah karena Chan juga mengelus tubuhnya yang lain. Ia memilih mengacak rambut Chan.

Lelaki itu menegakkan tubuhnya, mengukung tubuh kurus Hyunjin dengan tubuhnya yang kekar. Hyunjin pikir Chan sangat sexy dengan rambut yang berantakan dan bibir yang sangat merah. Sekali lagi Chan menyatukan bibir mereka. Tangannya sibuk menelanjangi sisa pakaian Hyunjin. Menjadikan Hyunjin sungguh telanjang di bawah kukungannya.

Hyunjin menggeliat kegelian. Tangannya kini sibuk bergeriliya di perut Chan. Mencoba menyingkirkan kaos yang membungkus tubuh impiannya itu. Chan bangkit, mengerti bahwa dia harus segera membuka pakaiannya.

Namun—

"Shit!" Chan mengumpat. Hyunjin rasa dia jatuh cinta lagi dengan pria yang mengumpat dengan nada rendah. Chan terlihat marah karena gangguan kecil yang mengganggu pendengarannya untuk mendengar nafas Hyunjin yang terengah.

"Kau bilang kau sudah mengamankan rumah," sungut Hyunjin.

Chan mengeram. "Aku tidak menyangka ada tamu yang akan mengunjungiku di jam segini." Chan bangkit dari atas tubuh Hyunjin. Menjilat bibirnya dan menatap intens pada tubuh telanjang Hyunjin.

"Berhenti menatapiku dan usir segera tamu sialanmu!" Hyunjin mengibaskan tangannya. Chan menghela nafasnya. Dan memilih segera keluar dari kamar Hyunjin.

Ika. Zordick

Sudah tak terdengar lagi suara bel pintu. Chan sepertinya sudah bertemu dengan tamunya dan itu sudah lima belas menit yang lalu. Dia rasa itu termasuk lama, mengingat dia dan Chan dalam kondisi sama sama menginginkan kegiatan yang harusnya mereka lakukan. Hyunjin jadi kesal sendiri.

TROUBLEMAKER (ChanJin) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang