"Daddy! Apakah aku bisa ke sekolah Hyunjin?" Danny kembali dengan celotehannya. Kepala Hyunjin berdenyut sakit. Setelah menangis menonton film, jantungnya berdebar tak karuan, tidak tidur semalaman sekarang ocehan Daniel sungguh membuatnya ingin menginjak pedal gas mobil Chan, membunyikan klakson sekencang kencangnya dan berteriak "BRENGSEK!! AKU SEDANG SAKIT KEPALA!" itu pernah ia lakukan sekali di Korea dan berakhir dia tak mendapat uang jajan dari ayahnya selama sebulan untuk penggantian kap mobil yang penyok.
Ah~
Dia tak bisa bayangkan hukuman apa yang akan di berikan Chan jika dia melakukannya di sini.
Apakah?
Pikiran Hyunjin mendadak porno. Dia membayangkan Chan akan mengikatnya di dalam kamar dan mulai bercinta dengannya. Sejak kapan Hwang Hyunjin yang agung menjadi masokis? Dia buru buru mengganti pemikirannya. Dia langsung menukar dirinya menjadi Chan dalam imajinasinya. Dia mulai mencambuki Chan lalu Chan akan menjeriti namanya—
"HYUNJIIIINN!!" dan sialnya suara sexy Chan berganti dengan suara cempreng Danny. Hyunjin tersadar, ia menatap Danny dengan glare. Cuma, karena wajah lelaki itu tak lebih seram dari ibunya, dia jadi tidak takut.
"Apa?"
"Bolehkah aku ke sekolahmu? Aku rindu Moon, aku rindu Jose, dan aku rindu Jhonny!"
Ngomong ngomong siapa Jose? "Kau harus sekolah, Daniel" Chan mencoba memberi pengertian pada anaknya sekali lagi.
"Tidak boleh" Hyunjin berkata ketus. Membuat Chan menatapnya, ups, seperti Hyunjin mengeluarkan sifat aslinya. "Kau belum cukup besar untuk berada di sekolahku"
"Aku sudah besar!!" teriak Daniel tidak terima.
"Jika kau sudah setinggi ayahmu dan setampan aku, baru bisa kau dikatakan besar." Hyunjin berbicara asal. Yang penting ada pernyataan yang menyatakan dia tampan, maka semuanya benar.
Daniel tidak bisa menjawab apapun lagi. Dia kalah telak. Bagaimana caranya wajah bule sepertinya berubah menjadi khas asia seperti Hyunjin. Dia harus makan dan belajar yang banyak. Sepertinya si kecil salah paham.
"Aku pergi!" Hyunjin segera turun dari mobil ketika ia mendengar suara bel berbunyi. Dia benci berhadapan dengan guru killernya yang suka menyemprotnya dengan bahasa Inggris. Dia jadi lebih mengantuk dan berakhir di katai kurang ajar lagi.
"Hyunjin," dan panggilan dari Chan kembali membuatnya harus membuang waktunya lebih. "Nanti aku akan menjemputmu."
"Ah, oke." Hyunjin berlari masuk ke dalam gedung sekolahnya. Sesekali tampak dia membenarkan letak tasnya.
Ika. Zordick
Hari ini, sekolah tidak seperti biasanya. Aura membosankan seolah akan membunuh Hyunjin. Dia merebut PSP Moonbin, mulai memainkannya dan lelaki itu hanya menggerutu kecil. Hyunjin akan memukulnya kalau dia berteriak pada sang boss. Pukulan Hyunjin itu menyakitkan—apalagi kalau sudah singgah di kepala.
"Aku bosan~" oceh Hyunjin setelah memperoleh kata Game Over di layar. Dia menghela nafas, menularkan kesialannya dan para orang orang di sekitarnya, Moonbin, Miya dan Jhonny ikut ikutan menghela nafas.
Tidak ada yang membuat masalah dengan mereka belakangan. Mereka geng yang paling berkuasa di kalangan anak kelas satu. Mungkin Hyunjin akan pura pura terpeleset nanti di kelas seniornya kemudian menyiram seniornya dengan air seni. Itu amazing. Dia suka rencananya. Hyunjin buru buru menepuk ketiga anak buahnya yang jago berkelahi dan berotak encer namun kurang cerdas itu.
"Kumpulkan air seni kalian!" ucap Hyunjin memberi perintah baru.
Mereka berpandangan. Pengucapan kata seni itu membuat mereka bingung sendiri. "Hei, Moon apa yang kau gunakan untuk menyebutkan air yang keluar dari ureter?" lihatkan Hyunjin bahkan lebih hebat berbahasa biologi dari pada bahasa Inggris.
![](https://img.wattpad.com/cover/308831379-288-k874134.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TROUBLEMAKER (ChanJin) [End]
FanficChan itu normal, punya istri cantik dan anak lucu. Namun, semua berubah sejak Hwang Hyunjin--si pembuat onar--mengobrak-abrik hatinya. [Cerita ini merupakan Remake dari judul serupa dengan tokoh berbeda.]