Halo semuanya!
Sudah waktu yang di tunggu-tunggu oleh para Reader's nih!, so kemarin aku dah janji kan sama kalian buat lanjutin cerita ini, dan berhubung kali ini aku ada waktu buat nulis, dan ga tau kenapa ide buat nulisnya juga mengalir gitu aja, jadi aku bakal lanjut dong! semoga kalian suka ya
*
*
*
Setelah beberapa hari, insiden Roky mengalami musibah pengeroyokan yang diketuai oleh Andrew, yang tak lain mantan sahabat Roky dulu, ia pun kini telah di izinkan oleh dokter untuk pulang ke rumah, ia pun pulang di temani oleh teman-temannya, dan sayang pacar tersayang tidak dapat menemani karena ada acara keluarga.
Di sela-sela perjalanan pulang, Roky selalu berfikir apa yang sedang mengganjal di pikirannya. Ya, sebuah bayang-bayang masa lalu yang selalu menghantuinya, entah mengapa ia merasa harus waspada akan hal ini.
Di sela pikiran itu pula, ia merindukan sosok wanita yang selalu memberikan support maupun nasehat, yang tak lain ibunda tercinta, yang telah tenang di alam sana, " Ma, aku kangen banget sama mama" ucapnya dengan mata yang berkabut.
Plak
"Woe!, lagi mikirin apa lo?, kek serius amat" ucap Adit
"Apaan sih!, ngangetin aja si anj" ucap Roky dengan muka sebalnya
"Astapirulloh!, ayang usep di segala benua yang ada di dunia ini, demi apa, gw juga kaget SETAN" ucap Dimas, ya biasalah Dimas yang memiliki lambe yang lemes, mengalahkan Ciwi-ciwi pada umumnya.
"Lah, ngapain lu kaget?, perasaan suara gue ga kenceng-kenceng amat etdah"
"Ga kenceng?, TELINGAMU!!" ucap mereka semua secara bersamaan
"Lah, kok ngamok, kan gue ngomong fakta"
"Serah lu deh, serah, kita yang waras ngalah aja, daripada ribut sama anak ga jelas asal usulnya dateng nya dari mana" ucap Rezky
"Gw laporin emak gw lo ya!, ngomong seenak jidat, pake bilang anak ga jelas dateng nya dari mana, Asal lo tau ya kang julit, emak sama bapak gw tuh susah payah bikin gw tau ga, dan lihat hasilnya, gw jadi cowok yang machok dan ganteng etkuadrat" Ucap Adit sambil memainkan Keningnya.
"Dim, Dim lo punya kantong kresek ga?"
"Buat apa anjir"
"Gw mau muntah, dengerin bapak Adit ngomong"
"Wkwkwkwk bisa AE lu Yo" Ya maksudnya Rio, cowok tampan tapi tidak mengalahkan ketampanan seorang Roky.
"Oh ya, ada yang mau kita omongin sama elu Roky" ucap Rezky
"Gw tau apa yang bakal kalian omongin, tapi menurut gw nanti aja di bahas, gw lagi males"
Karena melihat wajah Roky yang terlihat frustasi dan murung mereka pun enggan untuk membicarakan apa yang mengganjal pikiran mereka, jadi istilahnya dari pada bikin harimau ngamok, mending diem ae, ye kan.
Tak terasa, mobil yang mereka tumpangi sudah sampai di perkarangan rumah Roky, dan di sana Dimas melihat sesuatu yang tidak asing, Ya siapa lagi kalo bukan Bokap Roky beserta wanitanya sedang menunggu kedatangan mereka di depan Rumah.
"Bro, Bro, Bokap lo tuh, keknya dia khawatir deh sama elu"
"Cih, apa pedulinya dia sama gw, dia aja lebih mementingkan jalangnya daripada istrinya sendiri"
"Elu ga boleh ngomong gitu, sapa tau aja sekarang Bokap elu udah Tobat ya kan"
"Persetan!, gw gak perduli, dan gw ga butuh di kasihani, bahkan di khawatirkan sama orang yang udah bau tanah"
"Sssttth, jangan ngomong gitu loh, ntar kualat baru tau rasa"
"Udah gw bilang kan, GW GAK PERDULI!!, MAU KUALAT KEK ATAU APA!, ITU BUKAN URUSAN ELU PADA, MENDING KALIAN LANGSUNG BALIK DEH"
"Oke baik!, kita langsung balik ya Bro"
Bisik Dimas, dan berkata "kalo ada apa-apa kabarin kita ya, terus jangan kasar-kasar amat ngomong sama Bokap sendiri, kalo bisa nyelesain masalahnya secara halus, jangan pake otot, ngerti kan lu!"
"Hem"
"Oh Shit, tai si Roky udah gw ngasih saran baik-baik, jawabannya hem doang, sakit hati dedek" Ucap dimas dalam hati
Selepas mereka mengantarkan Roky, di kediamannya seperti bak istana, tetapi di istana tersebut terdapat memory yang kelam dan bagai tidak ada kehidupan di dalamnya, seperti kemauan Roky, mereka pun meninggalkan Roky seorang diri, untuk berbicara dengan Ayahnya.
"Apa yang terjadi sama kamu Roky!"
"Bukan Urusan Anda!, jadi jangan sok perduli sama saya!"
"Jaga ucapan kamu ya Roky!, Gini-gini juga saya ini papa kamu, jadi jelas saya khawatir sama anaknya"
"Anak?, Cih Ga sudi lagi gw jadi anak elu!"
"Belajar dari mana kamu ngomong seperti itu!?, JAWAB!, BELAJAR DARI MANA!,"
"Anda nanya saya belajar dari mana?, bukan kah sifat anda yang membuat saya menjadi seseorang yang hancur seperti ini?"
"Kamu bener-bener ya!" ucap Bokap Roky sambil ingin melayangkan tangannya di depan wajah Roky, tetapi di tahan oleh wanitanya
"Apa?, mau nampar gw?, silahkan nih tampar," ucap Roky sambil menepuk-nepuk kan pipinya. ia pun bergegas masuk kedalam rumah, tanpa memperdulikan dua makhluk, yang terlihat mengkhawatirkannya, tanpa memperdulikan teriakan Papanya.
"Roky, maafin Papa nak, Papa ga bermaksud mau nampar kamu, Papa cuman terbawa emosi, Papa juga kesini ada maksud baik, Roky!, Roky!, dengerin Papa dulu!"
"Udah lah Mas, Biarin dulu dia sendiri, kayaknya dia butuh waktu, dan lagi dia juga baru pulang dari rumah sakit"
Di dalam kamar
Ting
Bidadari Ku
Roky, maaf ya ga bisa nemenin balik, aku lagi ada acara keluarga soalnya , jangan lupa makan terus minum obat ya, Miss You ^_^
Me
Iya sayang engga papa, yaudah aku istirahat dulu ya, by miss you too>.<
huh dasar Bucint!(Author)
Diem thor!
Oh oke lah, Author diem
Ia pun menghempaskan tubuhnya di kasus king size, dan pandanganya sedikit demi sedikit menjadi menggelap seiring ia menutup mata.
satu kata buat Roky>.<
satu kata buat Dhea>.<
So what do you think about this part?, it's fun, Right?
jadi tungguin aja part selanjutnya, Oh ya jangan lupa vote dan komen!
Selasa, 26 April 2022
For you
Sophiani113
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possesiv Bad Boy
Jugendliteratur"sekali gw dapatkan ga bakal gw lepas"-roky cerita tentang seorang anak laki-laki yang terpuruk akan keretakan rumah tangga mama dan papanya, di mulai dari itu pula peribadi yang terlihat baik-baik saja, seakan berubah, menjadi pribadi yang dingin...