بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Karena apa yang terjadi, tidak pernah menjadi suatu kebetulan. Semuanya sudah direncanakan sebaik-baiknya oleh pemilik alam
💗💗💗
Khilya mengucap syukur saat masih tersisa beberapa tiket untuk kepulangannya.Kepulangannya kali ini benar-benar diluar rencananya. Jujur saja, ia sangat menginginkan untuk menginjakkan kakinya lagi ke tanah air indonesia, tetapi tidak dengan cara yang seperti ini.
Sebelum keluar dari asrama, Khilya memeluk sahabatnya dengan sangat erat. Menyalurkan semua rasa sakit yang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata.
"Kamu yang hati-hati, Khil. Maaf, tidak bisa mengantarkanmu ke bandara."
Khilya mengendurkan pelukan, lalu menyeka air matanya yang ternyata sudah jatuh sejak beberapa menit yang lalu. "Gak papa, Ba." Ia terlihat memaksakan senyum.
"Aku bisa sendiri kok. Insyaallah aku akan selamat."
Hati Adiba seolah teriris. Duh, sahabat macam apa ini.
"Yaudah. Aku berangkat dulu ya. Taxinya udah nunggu di gerbang depan."
Adiba memeluk Khilya sekali lagi. "Maafkan aku ya, Khil. Aku doakan semoga Abah bisa segera pulih dari masa kritisnya."
Khilya mengangguk dan mengaminkan ucapan itu.
"Aku berangkat dulu. Assalamualaikum."
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh."
Terlihat Khilya yang sedang menyeret kopernya menuju ke gerbang asrama. Langkah kakinya terlihat sangat berat.
"Khilya! Hati-hati!" Pekik Adiba tiba-tiba.
***
Baim mengedarkan pandangan. Ia membaca satu persatu kalimat yang ada di atas sana.Setelah menemukan apa yang ia cari. Kini ia melangkah mendekat menuju ke tempat tersebut.
Baim kini masuk ke ruang tunggu yang ada di bandara. Tampak sepi. Hanya ada beberapa koper tetapi tidak ada pemiliknya. Mungkin karena keberangkatan pesawatnya masih sekitara setengah jam lagi, jadi kebanyakan orang-orang memilih untuk jalan-jalan terlebih dahulu.
***
Taxi itu berhenti tepat di parkiran bandara. Ia mengeluarkan beberapa lembar uang lalu menyerahkannya pada pak supir itu."Terima kasih banyak, Pak."
Pak supir itu mengangguk. Ia melajukan kendaraannya meninggalkan bandara.
Perempuan itu memilih untuk sedikit menepi, lalu memeriksa ponsel yang sedari tadi masih setia di dalam sakunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Me, Gus? [On Going]
Spiritual⚠️ Don't Plagiat ⚠️ [Spiritual - Romance Story] [SLOW UPDATE] Start: 24 April 2022 End: - Rank#2 - Baim | 22 Mei 2022 | Cover by: @NaAein Menurut Kamus besar milik Khilya, Dunia perjodohan adalah hal yang sangat rumit. Seperti permainan roller coste...