بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
"Tumben banget sudah rapi, Im. Mau ke sekolah sekarang?"
Baim menggeleng. "Mboten, Bah. Ngapunten, Baim hari ini mboten saget ngajar dulu. Baim ada Takziyah ke rumah teman Baim. Niki dapat kabar mendadak. Lokasinya cukup jauh dari ndalem. Jadi mungkin Baim baliknya sore."
Kiai Ustman menggut-manggut. "Oh, ngge-ngge, Im. Hati-hati. Biar Nanti Abah saja yang mengajar. Mumpung Abah sudah kembali."
"Matur nuwun ngge, Bah. Ngapunten, Baim berangkat sekarang ngge."
Baim mendekat ke Kiai Ustman. Mencium punggung tangannya sembari mengucapkan salam.
"Sudah pamit sama Umma-mu?"
"Sampun, Bah."
Setelah itu, Baim melenggang pergi. Menaiki mobil hitam yang tadinya terparkir rapi di depan halaman ndalem.
***
Tampak Hanna yang berkacak pinggang melihat Nabilla yang masih santai di atas karpet.
"Nggak semalam, nggak sekarang, kamu sama aja, Bil. Buat orang naik darah," sebalnya.
"Kamu gak ke sekolah apa, Bil?"
"Duluan saja, Han. Nanti aku menyusul."
"Oke-oke. Baik. Awas aja kalau telat," cercah Hanna.
Kini ia sudah siap berangkat ke sekolah dengan beberapa teman yang lain. Hanna menggendong tas ransel hitam dengan santai.
"Nabilla gak sekolah, Han?" tanya Aira yang sadar dengan ketidak adanya Nabilla di sana.
Hanna mengedikkan bahu. "Katanya menyusul. Biarkan saja."
Tak butuh waktu yang lama, akhirnya mereka sudah sampai di gedung sekolah Madrasah Aliyah Negeri.
Mereka melewati lorong kelas dengan gontai. Beberapa menit kemudian ada yang pamit untuk masuk ke kelasnya. Mereka semua memang berbeda-beda kelas. Sekarang tinggal Hanna dan juga Mahira yang masih berjalan menuju kelasnya yang ada dipojok.
Hanna serta Mahira masuk ke dalam secara bergantian. Tubuh Hanna kini sudah mendarat mulus di bangkunya sendiri.
Hanna melirik jam yang melingkar dipergelangan tangan kirinya. Beberapa menit lagi bel akan berbunyi, tetapi Nabilla tak juga memunculkan batang hidung. Hanna mengembuskan napas berat. Apa iya Nabilla bakal bikin ulah?
Di sisi lain, Nabilla sedang bersiap untuk keluar dari pondok. Entah dapat ide dari mana, ia ingin bolos sekolah serta keluar untuk jalan-jalan sebentar. Mumpung pondok sudah sepi, ia buru-buru melakukan aksinya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Me, Gus? [On Going]
Spiritual⚠️ Don't Plagiat ⚠️ [Spiritual - Romance Story] [SLOW UPDATE] Start: 24 April 2022 End: - Rank#2 - Baim | 22 Mei 2022 | Cover by: @NaAein Menurut Kamus besar milik Khilya, Dunia perjodohan adalah hal yang sangat rumit. Seperti permainan roller coste...