بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
"Aura Gus-Gus memang beda ya, Bil! Apalagi Gus Baim ini. Masyaallah. Benar-benar idaman sekali."
- Hanna -
💗💗💗
Keberangkatan Kiai Ustman ke bogor serta berita Gus Baim akan menggantikan Kiai Ustman menggajar, sudah tersebar luas ke seluruh penjuru pesantren.
Kini semua santriwati bergegas untuk cepat-cepat berangkat ke sekolah. Kalau bukan karena Gus Baim, karena apa lagi? Namun semua itu berbeda pada dengan salah satu santriwati yang kini malah memilih untuk membaringkan tubuhnya ke karpet yang berada di atas lantai.
Ia memejamkan mata. Tak menggubris ocehan sahabatnya sama sekali.
"Billa! Kamu kenapa tidur lagi sih! Apa kamu gak mau ketemu sama Gus ganteng itu?" cercah Hanna yang membuat Nabilla merasa terusik.
"Ayo, Billa! Bangun!" Hanna menggoyang-goyangkan badan sahabatnya itu dengan cepat.
"Hanna stop! Aku ngantuk banget. Tolong kamu ngertiin aku dong. Semalam yang ngerjain semua tugas siapa? Kamu gak malah bantuin malah enak-enak tidur. Tolong izinin aku aja deh. Aku mau istirahat dulu satu hari."
"Astagfirullah, Billa! Ayo masuk dong ... Nanti habis liat Gus ganteng itu pasti kamu jadi semangat lagi. Pasti ngantukmu itu langsung hilang."
Billa mengambil bantal kemudian menutupkannya ke kepala. "Bodo! Aku mau lanjut tidur."
Baru saja Billa ingin terlelap, mendadak para pengurus memasuki satu persatu kamar santriwati.
Billa kepergok karena belum berangkat ke sekolah. Pengurus yang terkenal killer itu memberikan Billa kesempatan untuk segera berangkat. Jika tidak, mungkin Billa akan diberikan Takzir yang lebih berat.
Bila memutar bola mata kesal. Mulutnya terus komat kamit karena mecibir para pengurus itu. Belum sempat Billa memberikan alasan, tetapi pengurus itu dengan cepat menyuruhnya untuk bersiap.
"Nah kan! Apa aku bilang, Bil. Ayo berangkat. Daripada kena masalah kan!"
"Iya-iya! Kamu ini sama aja kaya si pengurus cerewet itu. "
Bukan kesal, Hanna malah terkekeh pelan mendengar penuturan itu. "Aku tunggu di depan ya, Bil! Cepat. Gak pakai lama!"
Hanna segera beranjak pergi. Meninggalkan Nabilla yang masih setia dengan omelan yang keluar dari mulutnya itu.
***
"Umi. Khilya pamit ke pasar dulu, nggeh. Nanti pulangnya Khilya mampir sebentar ke rumah Budhe. Mau ngambil beberapa keperluan untuk tahlilannya Abah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Me, Gus? [On Going]
Spiritual⚠️ Don't Plagiat ⚠️ [Spiritual - Romance Story] [SLOW UPDATE] Start: 24 April 2022 End: - Rank#2 - Baim | 22 Mei 2022 | Cover by: @NaAein Menurut Kamus besar milik Khilya, Dunia perjodohan adalah hal yang sangat rumit. Seperti permainan roller coste...