"Sa... Udah sampe."
Tio menepuk lembut kepala Lisa membangunkan nya. Tepat pukul tiga siang, mobil tersebut tiba di pantai. Mereka semua pun turun dari mobil dan mendirikan tenda di posisi terbaik di dekat pantai. Setelah selesai, mereka pun duduk bersantai di atas pasir dan menatap pemandangan indah kala sore tiba. Angin sepoi menyapa indra, surai beterbangan lembut, dengan manik mata yang berkilau takjub, disapa oleh lautan berwarna biru muda serta hijau tosca.
Menghabiskan waktu dengan pemandangan luarbiasa, adalah pilihan terbaik untuk memenangkan pikiran yang dipenuhi kebisingan akan dunia.
"Eh, main game yuk!" Dan tiba-tiba saja sebuah ide tercetus di kepala Jaemin.
"Game apaan?" tanya Yuta di samping nya.
"Lari sambil gendong temen," jawab Jaemin dan yang lain pun mengangguk setuju, menarik.
"Ide bagus. Yok gas!" Kini Yuta yang bangun paling semangat, dan menuju pinggir pantai.
"Lo ama siapa Jhon?" tanya Yuta pada Johnny dan lelaki itu pun menunjuk Jennie dengan dagu nya. Dengan itu Yuta pun memasang wajah masam, padahal niatnya ia ingin agar Jhonny yang menjadi partner nya.
"Kalo lo, Tio? Ama siapa?" tanya Yuta pada Tio.
"Ama cewe gw lah."
"Dih songong bet lu!"
"Dah dah... Lu ama gw aja," ujar Doyoung kini menarik Yuta untuk berpasangan dengannya.
"Tapi lo yang gendong gw," tambah Doyoung dan membuat Yuta hendak meng-ulti kawan nya tersebut.
"Lah terus gw sama siapa anjir?" Jaemin udah ngegas di sana.
"Lo jadi wasit aja," ujar Jhonny sembari menepuk bahu Jaemin di sana, alhasil Jaemin tertawa kencang, tertawa miris lebih tepatnya.
"Gw yang ngusulin... Malah gw yang jadi wasit, anjirlah!" Mau tak mau Jaemin kini berdiri di depan, hendak menghitung sampai tiga, untuk memulai permainan.
"Finish nya di ujung pohon sana yak! Terus siapa yang balik lebih cepet ke sini, dia yang menang," ujar Jaemin menjelaskan aturan permainan nya.
"Ayo siap siap mulai," tambah Jaemin kini, dan teman-temannya mulai menggendong pasangan masing-masing di punggung.
Terlihat Lisa nampak ragu menaiki punggung Tio di sana.
"Aku berat loh," ujar Lisa pada Tio.
Tio menatap gadis itu dengan percaya diri, "jangan ngeremehin... Aku tuh kuat. Soalnya dari kecil rajin makan biskuat."
"Dih, di endors lu?" ujar Lisa dengan nada mengejek, dan Tio hanya terkekeh sebagai respon nya.
"Gendong doang mah gampang... Aku bawa kamu terbang juga bisa."
"Terbang ke alam barzah?"
Tio lagi lagi tertawa atas respon Lisa, ia pun kini menundukkan badannya untuk memudahkan Lisa naik di punggung nya.
"Ayo cepet naik."
Alhasil Lisa pun melingkarkan lengannya di leher Tio dan lelaki itu mengangkat tubuhnya dengan mudah.
Posisi kepala keduanya sangat dekat, bahkan Tio dapat merasakan nafas Lisa yang berhembus di kupingnya."Awas aja kalo sampe jatoh," ujar Lisa pada Tio.
"Pegangan makanya," balas Tio dengan senyum miring nya.
Dan saat Jaemin menyebutkan angka tiga, mereka pun mulai berlari.
Johnny sungguh cepat berlari, kaki nya yang jenjang mempermudah langkah nya... Tio dan Lisa berada di tengah, dan Yuta serta Doyoung tertinggal di belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Relationship ✔
Lãng mạnSemua ini berawal dari Lisa yang ngaku ngaku punya pacar, padahal jomblo. Di ketik : 21 April 2022 Di publish : 1 Juni 2022 Finish : 20 Juni 2022 ________ pict by pinterest cover by ayuuohh