8. Bete

2.1K 475 41
                                    

Sore hari setelah Anantio menyelesaikan kelasnya, ia mampir ke rumah Lisa untuk main main sih niatnya. Dan setibanya di sana, Lisa dan Anantio duduk di sofa ruang tamu sembari menonton televisi.

"Dek... Mama ke rumah Tante bentar ya. Jaga rumah," ujar Mama nya Lisa ke anak gadis nya tersebut. Dan Lisa hanya mengangguk sebagai respon.

"Mama tinggal bentar ya, Nak," tambah si Mama lagi saat ia melihat Tio di sana.

"Iya, Ma... Hati-hati di jalan." Sudah seminggu berlalu, kini Tio tak lagi memanggil Mama nya Lisa dengan panggilan Tante... Kini lelaki itu turut memanggil 'Mama' pada Ibu sang gadis yang kini berada di samping nya tersebut.

Dan setelah kepergian si Mama, Tio kini menyenderkan punggung nya pada sofa, dan menatap Lisa yang fokus menonton kartun di televisi.

Jikalau Tio perhatikan lagi... Lisa lebih banyak diam hari ini, dan tak se cerewet sebelumnya... Lisa lebih terlihat tak peduli, meski Tio sudah membuat kalimat kalimat menyebalkan, namun gadis itu tak menggubris nya. Alhasil Tio pun menyenggol lengan gadis itu sembari bertanya.

"Kamu kenapa?"

Lisa menoleh sekilas, kemudian memilih memainkan handphone nya, "gapapa."

"Kamu laper?"

"Ngga."

"Aku beliin boba ya?"

"Gausah."

"Mau di pesenin seblak?"

"Gaperlu."

Anantio menghela nafas, "kamu ngambek nih ceritanya?"

"Ngga, Tio."

"Gamau cerita?"

"Gada apa apa."

"Sa...."

"Hm."

"Orang kalo lagi ngomong tuh, mata nya di tatep, Sa. Ga sopan loh di ajak ngomong malah main handphone."

Annelisa alhasil menghela nafas, kemudian meletakkan handphone nya di atas meja.

"Apa, Tio?"

"Ada yang ganggu kamu?"

"Ga ada...."

"Ya terus kamu nya kenapa kek gitu? Aku ada salah?"

"Gada salah apa apa... Ya ampun."

"Aku minta maaf kalo ada salah."

Annelisa mengalihkan pandangan, dan cuma mengangguk singkat. "Iya."

"Gamau cerita?" bujuk Tio.

"Gada cerita."

Anantio menghela nafas sejenak, dan notifikasi masuk di DM instagram Lisa. Saat Tio menoleh, detik itulah ia tau kenapa Lisa berubah jadi bete.

"Kamu di chat sama Marta?" Tio kini menegakkan punggungnya, dan menarik lengan Lisa agar menghadap dirinya.

"Iya... Tapi ga kenapa-napa kok."

"Dia bilang apa?"

"Ga apa apa, Tio...."

"Sa... Jangan dengerin dia ya."

"Iya...."

"Dia emang begitu dari dulu... Sama siapapun aku deket, pasti dia chat."

"Iya...."

"Sa, liat aku."

"Hm?" Lisa kini menatap lelaki itu dengan raut malas.

"Jangan terpengaruh sama hal hal kek gitu."

Fake Relationship ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang