"Mencintaimu seperti air, semakin nekat aku menyelam. Maka semakin nekat pula aku merasakan apa itu luka."
Setelah bersih-bersih, Faila memutuskan untuk merehatkan tubuhnya sebentar. Baru saja memejamkan matanya, suara dari handphonenya mengalihkan pandangannya. Ia pun mengambil benda pipih itu dari tempatnya. Membuka aplikasi hijau dari handphonenya.
+62858**********
Hai Faila, ini gue Raynand
Hai juga Ray, oh ya. Gue seve ya
Iya
Faila hanya membaca pesan terakhir yang dikirimkan Raynand tadi. Lalu menambahkan kontak laki-laki itu. Selang beberapa menit, sebuah notif muncul lagi dilayar handphone Faila.
Raynand
Fa, lo tau gak bedanya lo sama matahari?
Apa?
Gak ada bedanya, karena sama-sama menghangatkan kalau dideketin 😄
Lo bisa aja Ray
Btw, lo lagi ngapain?
Lagi rebahan nih, pengel banget gue
Ohwalah, ya udah kalau mau istirahat. Gue juga mau ketempat teman nih
Ya, udah, hati-hati ya
Iya sayang 😅
Sayang, sayang, baru juga kenal 😄
Gak papa, nanti juga bakal deket
Sedekat nadi ya, hihi
Iya dong, biar gak ada yang misahin. Ya udah gue jalan dulu ya
Iya, hati-hati
Read.
Faila kembali meletakan benda pipih itu, lalu membenarkan posisi tidurnya. Lagi-lagi tidur siangnya terganggu. Suara cempreng itu terdengar ditelinganya, suaranya begitu famaliar untuk didengar.
"Faila!" Teriaknya. Faila lekas turun dari kasurnya, dan menghampiri gadis itu.
"Apa? Lo ngapain ke sini?"
"Faila, lo tau gak sih?" Gadis itu mengisak kepada Faila, Faila yang tidak mengerti ada apa dengan sahabatnya itu pun mengerutkan keningnya bingung.
"Lo kenapa Far?"
"Kayaknya cinta gue cuman dipermainin deh sama Dia Fai," keluhnya.
Faranisa Aznii, si cantik yang gembira. Namun, dia begitu bodoh dalam hal bercinta, karena selalu tulus dalam mencintai. Dirinya kerap dipermainkan oleh pasangannya.
"Lo kenapa lagi sih sama Dia?" Faila berjalan menuju ruang tamu, agar mereka enak berceritanya. Sambil makan beberapa camilan di sana.
"Dia pernah bilang ke gue, kalau Dia gak mau pacaran lagi. Dia mau fokus ke kuliahnya. Tapi semua itu bohong Fai, gue barusan liat dia sama cewek lain, gue chat Dia. Buat mastiin itu beneran dia atau enggak, dan lo tau apa yang Dia bilang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepenuh Hati (End)
Teen FictionCinta itu menyakitkan, cinta tak bisa dipastikan. Begitu banyak harapan yang tinggal di sana. Namun, pada akhirnya harapan itu dibiarkan begitu saja, tanpa adanya sebuah kepastian. jika hanya sendiri berjuang, untuk apa dikatakan cinta? Jika sebuah...