Sepenuh Hati

6 1 0
                                    

"Aku sudah meleupakanmu, aku mencintaimu sepenuhnya, tapi dirimu mencintaiku seperlunya saja. Di sinilah titik aku merelakan kamu. Makasih telah menyia-nyiakan aku."   

Raynand terdiam. Apa yang dikatakan teman-temannya benar. Dirinya harus merelakan Faila. Gadis itu sudah tidak rescpect padanya. Raynand tidak ingin Faila semakin benci pada dirinya.

"Yang kalian ucapin itu benar, gue harus relain dia. Dia juga berhak bahagia dengan orang pilihannya."

"Ya udah, masuk yuk. Nanti telat, kena marah lagi. Kalian mau gak dibolehin masuk?" Ucap Aldric.

"Ayolah."

Ketiga lelaki itu berjalan menuju kelas mereka, wajah Raynand tidak seperti biasanya. Tidak secerah dulu, dirinya seperti orang kebingungan.

Sesampainya di kelas. Faila tersenyum kembali kesemua orang.  Dirinya kembali menjadi Faila yang dulu. Ramah.

Saat menemukan Faran, Faila langsung menghampiri gadis itu. Ingin memberitahu kabar gembira ini. Walaupun saat ini, Faila masih belum bisa membuka hatinya lagi. Tapi lambat laun, perasaan itu akan datang dengan sendirinya.

"Faran, lo tau gak sih?"

"Apa?" Faran masih fokus dengan buku bacaannya.

"Willy pagi ini datang kerumah gue. Dan lo tau dia ngapain?"

Faran penasaran, ia menutup buku itu. Menghadap ke arah Faila. Meminta jawaban dari pertanyaan gadis itu barusan.

"Ngapain?"

"Dia ngelamar gue Far, dia langsung ngadepin Nyokap gue. Dia juga gak datang sendiri, dia didampingin orang tuanya," jelas Faila.

Mendengar berita itu, Faran ikut senang. Akhirnya Faila bisa menerima takdirnya.

"Awalnya gue mikir mau nerima dia, tapi gue ingat sama kata-kata kalian. Ya udah gue terima, nyokap gue juga gak nuntut gue. Dia seterah gue."

"Baguslah, kalau mereka dengar berita ini, pasti mereka senanag. Apalagi Daffa, akhirnya dia bisa ngelepas lo dengan sempurna dan dia bisa mencari cintanya lagi."

"Lo benar Far."

***

Bima membuka handphonenya. Dirinya mendapatkan pesan dari Faran. Saat membacanya, Bima terkejut, dirinya jadi tidak tega ingin memberitahu pesan itu kepada Raynand. Tapi harus ia kasih tahu, agar dirinya tidak lagi menganggu Faila.

"Guys, pulang ini kumpul didekat Caffe sebrang ya," pinta Bima.

"Ngapain?" Tanya Aldric.

"Ada yang pengen gue kasih tau," balasnya.

"Hm, oke."

Kelas sudah berakhir, ketiganya langsung menuju caffe yang berada disebrang kampus. Masing-masing dari mereka mengambil motor milik mereka.

Lagi-lagi, mereka dipertemukan dengan Faila dan Faran. Untuk bertemu dengan Faran tidak ada salahnya, tapi Faila. Tidak ingin berada ditempat itu terlalu lama. Faila berjalan menuju gerbang, melemparkan kunci motornya kepada Faran. Untuk Faran refleksnya bagus, kunci itu tertangkap.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 05, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sepenuh Hati (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang