34°

7.9K 603 7
                                    

Hellow, siapa yg nungguin saya upload😆

Happy reading!
Sorry for typos and bad words.















Taman komplek Neo

Setelah acara pertemuan tadi, Haechan dan Jaemin menyempatkan diri untuk mampir di taman sembari membeli es krim. Haechan dan Jaemin duduk di bangku tepat dimana mereka dulu mengobati luka Haechan.

"Lega banget gue" ujar Haechan lirih.
Jaemin membalas dengan anggukan.

"Menurut lu gue bener ga sih Jaem?" tanya Haechan.

Jaemin berbalik menatap Haechan, "udah bener kok, gue juga lega.. Akhirnya kita bisa fokus ke pendidikn dulu, gue gamau nikah muda" ujar Jaemin di akhiri dengan kekehan.

Haechan dan Jaemin lalu lanjut bercanda sembari manghabiskan es krim mereka.

Saat sedang asik bercanda, seseorang duduk tepat di samping mereka. Fyi, kursi yang di duduki Haechan dan Jaemin lumayan luas muat hingga 5-6 orang.

"Eh? Kalian?" tanya Haechan, kaget mengetahui siapa yang duduk di sebelahnya.

"Gue salut sama lo berdua" ujar orang itu.

"Gue sama bang Mark aja ga berani nentang daddy Jeff, dan lu berdua dengan mudahnya ngomong hal kaya gitu, its another level of brave"

Yap, bisa di tebak, orang yang duduk disebelah mereka adalah Mark dan Jeno.

"Terima kasih, uhm.. Omong-omong kalian kok bisa ada disini?" tanya Haechan bingung.

"Iseng aja lewat depan taman, eh ketemu lu berdua, asik banget gue liat ngobrolnya" Jawab Jeno sembari mengeluarkan sebungkus rokok dari sakunya.

"Bang mau?" tawar Jeno kepada Mark.
Mark mengambil sebatang rokok dari Jeno.

Jaemin dan Haechan merasa canggung sekaligus tidak nyaman, yah posisi mereka terjepit oleh Mark dan Jeno yang mau merokok. Jaemin kurang suka dengan asap rokok, begitu juga Haechan. Pengap dan bisa merusak paru-paru jika menghirup asap rokok, itu yang ada di pikiran mereka.

Mark yang peka dengan gerak gerik aneh dari Haechan dan Jaemin, mengkode Jeno untuk memasukkan kembali rokoknya. Jeno menangkap kode dari kakaknya dan dengan segera memasukkan kembali rokoknya.

Haechan dan Jaemin merasa lega, sekaligus aneh.

"Kalian tidak jadi merokok?" tanya Haechan bingung.

"Lo gasuka kan" jawab Mark singkat.

Haechan dan Jaemin terkejut bukan main, bagaimana Mark bisa tau mereka tidak suka rokok? Lebih tepatnya asap rokok.

"E-eh? Lanjutkan saja jika mau merokok, kami sebentar lagi akan pergi" ujar Jaemin merasa tidak enak.

"Udah duduk aja, gausah buru-buru pergi" titah Jeno.

Jaemin dan Haechan saling tatap, kemudian beberapa menit berikutnya mereka berdiri bersama.

"Permisi ya kak Mark, Jeno.. Kami mau membeli es krim" izin Haechan dan di beri anggukan oleh Jaemin.

Mark menahan tangan Haechan, "udah duduk aja gue beliin, sekalian Jeno mau beli kopi" ujar Mark.

Jeno yang mendengar namanya disebut sebenarnya ingin protes, tapi tidak jadi karena melihat lirikan tajam dari kakaknya.

Jeno dan Mark berdiri hendak bergegas pergi, "suka banget sama es krim ya lu? Duduk aja udah gue teraktir sebagai tanda makasih, meybe?" ujar Jeno kepada Jaemin yang ada di sebelahnya, sebelum akhirnya bergegas pergi dengan Mark.

How I Met YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang