SHARIEL-2

247 24 0
                                    

FOLLOW AKUN INI DULU BARU BACA!!

Vote sama komen nggak bayar kok, itu juga pengaruh bgt buat aku. Jangan pelit vote sama komen ya.

Happy reading ✨

o0o

Mengangkat tangan "kak ini masih lama apa? Nggak liat apa sekarang udah tambah panas. Kalau mau panas-panasan jangan ngajak - ngajak gini."

Semua orang yang tadinya sedang mengelap keringat di dahinya seketika melihat ke arah Aleisha. Tatapan itu mengisyaratkan jika mereka menyetujui pertanyaan Aleisha. Terkecuali satu orang.

"Berisik banget jadi cewek."

"Lo bilang apa?! Lo juga cewek, nggak ngaca lo? Lo nggak liat gw udah kepanasan kayak gini?! Menang jabatan doang, hati nggak punya." Ketus Aleisha.

Cewek dengan almet yang tadinya ingin berbalik itu seketika menghentikan langkahnya. Cewek itu membalikkan tubuhnya dan menatap Aleisha tajam.

"Apa lo liat-liat gitu? Marah lo? Ckk berarti emang bener kata - kata gw, menang jabatan doang hati nggak punya." Ucap Aleisha santai.

"Lo bilang apa hah?! Menang jabatan doang?! Lo itu." Ucapnya terpotong.

Belum sempat cewek itu menyelesaikan perkataannya, seseorang sudah lebih dulu memotong ucapannya.

"Gw Gabriel Ambrosius. Ketua OSIS di SMA cendekia." Menatap datar Aleisha.

Gabriel Ambrosius. Yap dia adalah ketua OSIS SMA cendekia. Panggil saja Gabriel, Gabriel adalah seorang ketua yang tegas, disiplin, dan dingin.

Dan satu lagi, cewek yang tadi bernama Alyana Fransisca. Panggil saja Alya, dia adalah wakil dari ketua OSIS.

"Lo ketuanya? Lo nggak liat sekarang udah jam berapa? Ini udah panas banget. Kalo lo nggak punya jam tangan, nih gw kasih liat." Menjulurkan tangan kirinya.

"Mana?" Tanya Gabriel menaikkan satu alisnya.

Aleisha yang mendengar pertanyaan Gabriel langsung melihat ke arah tangannya. Dan ya, ditangan Aleisha tidak ada jam tangannya.

"Aduh kenapa bisa ketinggalan tuh jam tangan? Bisa malu gw kalau kayak gini." Batinnya menunduk.

Berjalan ke depan "Sekarang masuk ke kelas kalian masing-masing." Ucap Gabriel tegas.

Semua murid yang mendengar itu seketika bersorak riang. Akhirnya penantian mereka untuk masuk ke kelas terkabul.

"Dan untuk murid yang bernama Aleisha Aghenata tetap di lapangan."

"What? Emang gila nih ketuanya."

Aleisha yang mendengar itupun menghampiri Gabriel dan berbicara tepat di depan wajahnya dan seluruh anak OSIS. Walaupun Aleisha lebih pendek dari Gabriel, tapi itu tidak mengurangi rasa marah Aleisha.

"Lo itu nggak punya hati apa gimana sih?! Abis panas-panasan kayak gini lo nggak ngebiarin gw masuk? Gw capek, gw panas. Bye." Berjalan pergi dari lapangan.

"Wihh baru kali ini gw liat ada cewek yang berani nentang lu." Ucap Daniel bertepuk tangan. "Sama, selama ini kan nggak pernah ada yang berani selain Alya." Sela Carel.

o0o

Mendudukkan dirinya "Cih emang gila tuh ketua OSIS, bisa-bisanya gw lagi kepanasan nggak boleh masuk ke kelas."

Di sela-sela Aleisha mengoceh sendiri, Aleisha mendengar suara seseorang dari belakangnya. Aleisha yang mendengar itupun membalikkan dirinya dan melihat siapa yang memanggilnya.

"Nama lo siapa? Gw Agatha Pricilla. Panggil aja Atha." Mengulurkan tangannya. "Gw Aleisha Aghenata"

"Eh sha gw tadi kaget banget waktu lo bilang kayak gitu. Gw aja nggak berani tau bilang kayak gitu, ya walaupun udah panas banget tapi gw nggak seberani lo." Ucap Atha terpana.

"Lo tau?! Rasanya tuh ketuanya pengen gw lempar dari atas nih gedung sekolah sampe ke bawah. Bisa-bisanya gw lagi kepanasan nggak boleh masuk kelas."

"Marah sama gw? Lo kena hukuman." Sela seseorang dibelakang Aleisha.

Aleisha yang tadinya sedang marah - marah tidak jelas dengan Atha langsung membalikkan tubuhnya dan menatap sumber suara itu.

Sungguh Aleisha benar-benar emosi dengan orang yang di depannya ini. Baru saja emosi Aleisha mereda, tapi dipancing lagi oleh orang yang ada di depannya ini.

Dan lagi orang itu membawa dua orang temannya. Sungguh hari pertama Aleisha sekolah sangat buruk.

"Mending lo pergi deh. Gw capek udah diri berjam-jam dengerin tuh cewek ngoceh nggak jelas, terus sekarang gw dihukum? Salah gw dimana?" Ucap Aleisha berdiri.

"Aturan di sekolah ini kalau ada yang nyela pembicaraan atau informasi penting, itu terkena hukuman." Jelas Gabriel menatap datar Aleisha.

"Terserah lo gw nggak peduli." Berlalu pergi.

"Gila tuh cewek baru masuk aja udah berani banget. Pantes nih jadi panutan." Seru Carel.

Jangan lupa follow tiktok dan Instagram aku buat info lebih barunya 👇

Tiktok: @wp.salwakthyng
Instagram: @salwasshr


SHARIEL & DUNIANYA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang