SHARIEL-25

54 6 3
                                    

FOLLOW DULU SEBELUM BACA!!!

Hayooo siapa di sini yang cuma baca aja? Yukkk bisa yukkk kasih vote dan komen, sebentar aja kok. Vote itu juga ngaruh lohhhh buat aku.

Happy reading🤗

o0o

Dengan langkah besarnya ketiga laki-laki ini berlari mengikuti warga yang sedang berlari juga. Tidak peduli dengan pandangan warga-warga sekita, mereka menerobos gereombolan kerumunan yang mengelilingi korban ketabrakan truk itu.

"Ini bukan mereka, kalau mereka nggak ada di sini terus mereka ada dimana?" Carel membuka karung yang menutupi wajah kedua korban itu, dan Carel melihat jika kedua korban itu bukan Aleisha maupun Atha.

"Tunggu, bukannya tas ini punya Aleisha? Dan jam ini? Bukannya ini punya Atha?" Seru Daniel tiba-tiba dan membuat Gabriel langsung ke arah korban itu.

Melihat barang pemberiannya ada di orang lain dengan posisi yang mengenaskan membuat Gabriel mengusap kasar wajahnya. Bukan tanpa alasan, tapi Gabriel sangat mengkhawatirkan Aleisha. Gabriel tidak peduli dengan barang itu, yang Gabriel  pedulikan saat ini adalah Aleisha. Dimana keberadaan Aleisha?

"Permisi ini ada apa ya? Kok rame sekali?" Tanya seseorang itu membuat Gabriel berserta Daniel dan Carel menoleh. Mereka keluar dari kerumunan ini dan mendapatkan dua orang perempuan yang sedang berbincang dengan salah satu warga.

"Aleisha." Suara lantang nan tegas Gabriel keluarkan untuk memanggil sang pemilik nama itu. Dan ya Aleisha yang mendengar suara Gabriel pun melambaikan tangannya dengan senyuman yang mengembang, tapi lain hal dengan Gabriel. Gabriel berjalan dengan cepat ke arah Aleisha dan memeluknya dengan sangat erat.

"Kak Gabril? Kamu kok bisa di sini? Bukannya sekarang hari natal kamu sama keluarga kamu ya?" Tanya Aleisha yang sedikit kesusahan untuk bergerak.

Aleisha yang tidak mendapati jawaban dari Gabriel melihat ke arah Daniel dan mengodenya untuk menjawab pertanyaannya.

"Kemana aja kamu sha? Kenapa telfon dari aku nggak kamu angkat? Chat aku aja nggak kamu bales."

"Ohh jadi karena itu kak Gabril kelihatan khawatir. Aku abis main sama Atha, handphone aku ketinggalan di rumah jadinya nggak bisa ngabarin kamu." Jelas Aleisha terlihat santai yang membuat Gabriel mengerutkan alisnya. Apa gadis di depannya ini tidak menyadari jika dirinya sedang sangat khawatir? Mengapa bisa dia menjelaskannya dengan begitu santai?

"Aleisha kamu----"

"Oiya aku punya janji sama tante buat dateng. Ayok ke rumah kamu, nanti tante nungguin." Aleisha menarik tangan Gabriel dan meninggalkan Carel, Atha dan Daniel yang sedang menatapnya dengan menganga. Berbeda dengan Daniel yang sedang menatap dalam pasangan kekasih itu.

"Kok diem aja? Ayok jalan kak, pasti dari tadi tante nungguin. Kak Gabril? Kok kamu--"

Belum juga Aleisha menyelesaikan perkataannya Aleisha sudah di buat diam ketika Gabriel mendekat ke arahnya, bahkan deru nafas Gabriel saja bisa Aleisha rasakan di sekitar wajahnya.

"K-kak Gabril, kamu...ini terlalu deket kak. J-jangan maju lagi kak." Aleisha menahan pundak Gabriel agar Gabriel tidak bisa mendekat lagi, tapi nihil tenaga Gabriel kalah jauh dengan Aleisha.

SHARIEL & DUNIANYA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang